Kerusakan Sel Radikal Bebas dan Kerusakan Sel .1 Radikal Bebas

IV HASIL PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Aspek-aspek sosiodemografi yang dilihat adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan per kapita Tabel 11. Tabel 11 Karakteristik Demografi Karakteristik individu Jumlah orang Total Responden 70 100 Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki 23 33 Perempuan 47 67 Berdasarkan Usia Balita 0-5 tahun 10 14 Anak-anak 6-12 tahun 11 16 Remaja 13-19 tahun 5 7 Dewasa 20-60 tahun 43 61 Lansia 61 tahun 1 1 Tingkat Pendidikan Belum sekolah 11 16 SD 21 30 SMP 10 14 SMA 27 39 Berdasarkan Pekerjaan Tidak bekerja 42 60 Pelajar 15 21 Wiraswasta 9 13 Buruh 2 3 Ustadz 2 3 Berdasarkan Penghasilan Per kapita Rp. 150.000 35 50 Rp. 155.000-500.000 26 37 Rp. 505.000-750.000 2 3 Rp. 750.000 7 10 Survey lapangan untuk memilih 70 orang responden dilakukan dengan didampingi oleh 7 orang kader desa, karena kader desa mengenal seluk beluk desa dan penduduk setempat dengan baik, sehingga membantu peneliti dalam melakukan pendekatan kepada penduduk desa selama program berlangsung. Dari hasil survey diperoleh responden yang berasal dari 30 kepala keluarga dengan jumlah anggota keluarga 1-8 orang. Responden laki-laki sebanyak 23 orang dan responden perempuan sebanyak 47 orang. Alasan pengambilan jumlah responden wanita lebih banyak berkaitan dengan penentu menu makananan di rumah masih didominasi oleh ibuwanita. Nutritional gate- keeper yang menggambarkan seseorang di dalam rumah tangga sebagai pembuat keputusan membeli hingga menyiapkan makanan untuk keluarga, bisa orangtua, nenek atau pembantu. Sebagaimana hasil penelitian Birch 2006 yang menunjukkan bahwa para ibu adalah gate-keepers bagi lingkungan makan anak-anaknya. Berdasarkan usia, responden didominasi usia dewasa 20-60 tahun sebanyak 61 dari total responden. Hal ini memperlihatkan bahwa rata-rata responden dan sebagian besar responden masih dalam usia produktif, usia dimana individu masih mampu mencari pengetahuan dan memungkinkan untuk diberi pengetahuan baru sehingga peyerapan terhadap informasi baru tinggi. Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui tingkat pendidikan responden yang mendominasi adalah berpendidikan akhir SMA 39 dan SD 30 artinya responden pada program ini masih termasuk ke dalam kelompok yang masih dapat menerima informasi baru. Dengan tingkat pendidikan tersebut menunjukkan bahwa responden mempunyai kemampuan dasar untuk menerima dan menyerap informasi yang diberikan.Hasil penelitian Ria 2011 menunjukkan korelasi negatif antara lama pendidikan ibu dengan sikap ibu dan anak terhadap konsumsi MSMn. Lama pendidikan menentukan tingkat penerimaan seseorang terhadap informasi baru. Semakin lamatinggi pendidikan maka tingkat penerimaan terhadap informasi baru semakin mudah. Tingkat pendidikan orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan pangan keluarga seperti yang dikemukakan Schaffner et al.1998 dan Madaniyah 2003, tingginya tingkat pendidikan orang tua memberi peluang lebih besar memperoleh pengetahuan tentang gizi dan tentang makanan sehat bagi keluarga, dimana atribut gizi suatu produk pangan menjadi penting bagi mereka. Dari 70 responden, 40 diantaranya tidak bekerja 60 , hal ini dikarenakan responden yang dipilih lebih banyak ibu rumah tangga, terkait dengan pemilihan menu untuk makanan sehari-hari dalam keluarga adalah ibu sebagai “gate keeper”.Informasi pendapatan perkapita diperoleh dari hasil wawancara pendapat keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Sebanyak 50 responden berpendapatan perkapita kurang dari Rp. 150.000 perbulan yang menunjukkan nilai pendapatan tersebut tergolong