4.3 Sikap Responden Terhadap Konsumsi MSMn
Menurut Pilgrim 1956, penerimaan pangan food acceptability menunjukkan perilaku makan yang disertai dengan kesenangan. Batasan tersebut menekankan adanya
komponen perilaku dan komponen sikap, dimana kesenangan termasuk di dalamnya. Namun berbeda dengan food preference yang merupakan penilaian afektif pada pangan
yang belum atau sudah dimakan, penerimaan pangan digambarkan untuk penilaian afektif pada pangan yang secara aktual telah dimakan Cardello Schuutz 2000.
Sebagai produk pangan baru yang diperkenalkan kepada responden, perlu diketahui respon awal responden terhadap minyak sawit mentah agar dapat diketahui seberapa
besar tingkat penerimaan responden terhadap produk tersebut. Respon awal 2-4 hari dianalisis berdasarkan wawancara mengunakan kuesioner 2 dan respon setelah
mengkonsumsi produk selama 2 minggu. Berikut merupakan tabel respon awal saat mengonsumsi minyak sawit mentah Tabel 14.
Tabel 14 Respon setelah mengonsumsi minyak sawit mentah
Atribut Setelah 4 hari konsumsi
Setelah 2 minggu konsumsi Biasa Saja
∑ Responden Terganggu
∑ Responden Biasa Saja
∑ Responden Terganggu
∑ Responden Rasa
69 1
70 0
Aroma 70 0
70 0
Warna 68 2
69 1
Pada awal konsumsi 4 hari konsumsi MSMn terdapat beberapa orang responden yang merasa terganggu oleh rasa dan warna yang ditimbulkan ketika
mengkonsumsi makanan yang ditambahkan MSMn. Namun semakin lama waktu konsumsi, jumlah responden yang merasa terganggu dengan penambahan MSMn pada
makanannya mengalami penurunan. Dapat dilihat pada Tabel 14 setelah dua minggu konsumsi tidak ada lagi responden yang terganggu oleh rasa makanan yang
ditambahkan MSMn dan jumlah responden yang terganggu oleh warna yang ditimbulkan oleh MSMn juga mengalami penurunan. Adapun gangguan pada rasa
meliputi rasa getir, eneg dan agak lengket. Gangguan pada warna dirasakan responden karena tidak menyukai warnanya yang sangat merah yang merupakan warna alami dari
MSMn. Evaluasi penerimaan responden dilakukan setelah responden mengonsumsi
produk selama 2 minggu, 1 bulan, dan 2 bulan. Masing-masing evaluasi tersebut
dianalisis berdasarkan wawancara menggunakan kuesioner 3, 4, dan 5 Berikut hasil monitoring untuk penerimaan produk setelah responden mengonsumsi minyak sawit
mentah selama 2 minggu, 1 bulan, dan 2 bulan Tabel 15. Tabel 15 Penerimaan responden terhadap MSMn
2 minggu 1 bulan
2 bulan Penerimaan
Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna Rasa
Aroma Warna
Mau 70
69 70 70 70 70 70
70 70
Agak mau 1
0 0 0 0 0 Agak
menolak 0 0 0 0 0
Menolak 0 0 0 0 0
Hasil monitoring terhadap penerimaan produk yang diperoleh setelah intervensi selama 2 bulan menunjukkan indikasi yang baik dari seluruh responden terhadap
minyak sawit mentah. Penerimaan responden terhadap rasa, aroma dan warna MSMn semakin baik seiring dengan lamanya waktu konsumsi. Semakin lama waktu konsumsi
MSMn responden semakin terbiasa dengan rasa, aroma dan warna akibat penambahan MSM pada makanannya. Menurut Birch 1998, sebagai hasil dari berbagai peristiwa
makan dimana pangan dihubungkan dengan konteks sosial dan dampak fisiologis penyerapan pangan yang bisa positif atau negatif, anak akan menyukai dan mau
menerima beberapa makanan serta menolak yang lain, selanjutnya akan terbentuk konsumsi pangan.
Menurut penelitian Ria 2011 mengenai kesan responden saat mengkonsumsi MSMn untuk rasa 51,2 menyatakan biasa saja 40,8 menyatakan gurih, untuk aroma
51,5 menyatakan bau minyak, 34 menyatakan bau wangi dan 14,6 menyatakan bau tengik sedangkan untuk warna 100 merasa tidak terganggu. Perbaikan kesehatan
yang dirasakan responden setelah konsumsi MSMn disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Perbaikan kesehatan yang dirasakan responden setelah konsumsi MSMn
Perbaikan kesehatan yg
dirasakan Setelah 1 bulan konsumsi
Setelah 2 bulan konsumsi Terasa lebih baik
Biasa saja Terasa lebih baik
Biasa saja ∑ Responden
∑ Responden ∑ Responden
∑ Responden Nafsu makan
56 14 57 13 Kesehatan fisik
60 10 59 11 Penglihatan
37 33 38 32