Tempat Pembuangan Akhir Sampah sebagai Barang Publik

11

2.1.2.1 Tempat Pembuangan Akhir Sampah sebagai Barang Publik

Penyediaan barang dan jasa dalam setiap sistem perekonomian, tidak semuanya dapat disediakan oleh sistem pasar. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kegagalan pasar. Beberapa jenis barang atau pelayanan sangat dibutuhkan oleh masyarakat tetapi pasar tidak mampu menyediakannya sehingga harus ada campur tangan dari pemerintah. Mangkoesoebroto 2000 menjelaskan bahwa barang publik merupakan barang yang tidak dapat disediakan oleh sistem pasar. Sistem pasar tidak dapat menyediakan barang atau jasa tetentu karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dinikmati juga oleh orang lain. Barang atau jasa tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian, yaitu pengecualian oleh orang yang memiliki suatu barang terhadap orang lain dalam menikmati barang tersebut. Karakteriristik barang publik murni antara lain biaya pengecualian besar, dihasilkan oleh pemerintah, disalurkan oleh pemerintah, serta dijual melalui pasar atau langsung oleh pemerintah. Tempat Pembuangan Akhir Sampah merupakan salah satu barang publik yang disediakan oleh pemerintah. Barang publik ini termasuk dalam barang publik campuran Quasi Public atau yang biasa disebut common property resource. Mangkoesoebroto 2000 juga menjelaskan bahwa beberapa karakteristik dari barang publik ini yaitu barang yang manfaatnya dirasakan bersama dan dikonsumsikan bersama tetapi dapat terjadi kepadatan serta dapat dijual melalui pasar atau langsung oleh pemerintah. Penyediaan TPAS membutuhkan biaya investasi yang sangat besar sehingga skala ekonomi yang efisien baru tercapai pada tingkat produksi yang 12 besar. Hal ini menyebabkan terjadinya monopoli secara alami atau sering disebut dengan monopoli alamiah karena pemerintah merupakan satu-satunya pengelola TPAS. Mangkoesoebroto 2000 menjelaskan bahwa monopoli dalam suatu masyarakat dapat terjadi secara alami karena pasar akan barangjasa terlalu kecil atau investasi yang dibutuhkan sangat besar sehingga skala ekonomi yang efisien baru terjadi pada tingkat produksi yang besar. Hal ini menyebabkan produsen swasta tidak mau menyediakan barang tersebut. Keberadaan TPAS Galuga dapat menimbulkan eksternalitas negatif. Eksternalitas juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kegagalan pasar. Mangkoesoebroto 2000 menjelaskan bahwa selain barang publik, masalah lain yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar dalam mengalokasi faktor-faktor produksi secara efisien adalah adanya apa yang disebut dampak sampingan atau eksternalitas. Eksternalitas timbul karena tindakan produksi atau konsumsi dari satu pihak mempunyai pengaruh terhadap pihak yang lain dan tidak ada kompensasi yang dibayar oleh pihak yang menyebabkan atau tidak adanya kompensasi yang diterima oleh pihak yang terkena dampak tersebut. Eksternalitas negatif dari adanya TPAS tersebut dapat berupa timbulnya pencemaran udara dan pencemaran air. Pengadaan retribusi sampah merupakan salah satu cara untuk mengatasi ekternalitas tersebut. Namun retribusi ini belum dapat mencerminkan biaya yang sebernarnya karena besarnya retribusi tidak sebesar biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat akibat eksternalitas tersebut.

2.1.2.2 Metode Pengolahan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah