15 Tabel 2 Kesesuaian Lahan untuk Tempat Pembuangan Sampah Secara Terbuka
No Sifat Tanah
Kesesuaian Lahan Baik
Sedang Buruk
1 Ancaman Banjir
Tanpa Jarang
Sering 2
Kedalaman sampai hamparan batuan cm
150 100-150
100 3
Kedalaman sampai padas keras cm 150
100-150 100
4 Permeabilitas cmjam 50-100 cm
- -
5 5
Muka air tanah
Apparent
Perched 150
90 100-150
100-150 100
45 6
Lereng 8
45-90 15
7 Longsor
- -
Ada
Sumber : USDA 1983 dalam Hardjowigeno et al. 2007
Penggunaan lahan untuk TPAS di Desa Galuga sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Daerah
Kabupaten Bogor tahun 2002 dan diperkuat oleh Keputusan Bupati Bogor Nomor 591131kptsHuk2002 tentang Penetapan Lokasi untuk Tempat Pemrosesan
Akhir TPA Sampah. Pengelolaan sampah di TPAS tersebut masih menggunakan metode controll landfill Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Bogor, 2010.
Metode ini masih dilakukan karena adanya keterbatasan dana dan lahan untuk pengelolaan sampah tersebut, sedangkan penerapan metode sanitary landfill
membutuhkan lahan yang luas serta biaya pengelolaan yang besar.
2.1.3 Dampak yang Ditimbulkan Sampah
Sampah dapat memberikan dampak positif dan negatif baik bagi manusia terutama kesehatan maupun terhadap lingkungan. Dampak yang ditimbulkan
sampah dapat langsung dirasakan dan dapat juga dirasakan secara tidak langsung Suprihatin et al. 1999 dalam Utari 2006.
1 Dampak Terhadap Kesehatan
Lokasi pengelolaan sampah yang kurang memadai pembuangan sampah tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
16 menarik bagi berbagai macam binatang seperti lalat dan nyamuk yang dapat
menjangkit penyakit. Potensi yang ditimbulkan adalah sebagai berikut : a.
Penyakit diare, kolera, dan tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah yang dikelola dengan cara yang tidak tepat dapat
bercampur dengan air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai. b.
Penyakit jamur, misalnya jamur kulit. c.
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Misalnya penyakit yang dijangkit oleh cacing pita.
d. Penyakit yang diakibatkan oleh sampah beracun. Misalnya sampah yang
sudah terkontaminasi air raksa.
2 Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan akan mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap dan menyebabkan perubahan ekosistem biologis perairan. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik
dan gas cair organik seperti gas metana. Gas cair organik ini memiliki bau yang tidak sedap dan dapat meledak pada suhu yang tinggi.
3 Dampak Terhadap Sosial Ekonomi
a. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang
kurang menyenangkan bagi masyarakat antara lain dengan bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah yang menumpuk dan
berserakan.
17 b.
Memberikan dampak negatif bagi kepariwisataan. c.
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan efek rendahnya tingkat kesehatan masyarakat dan menimbulkan pembiayaan secara langsung
untuk mengobati orang sakit dan pembiayaan secara tidak langsung tidak masuk kerja.
d. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
2.1.4 Potensi Ekonomi Tempat Pembuangan Akhir Sampah