Perkembangan Industri Rotan di Indonesia

Gambar 13 Struktur hirarki pemilihan prioritas desain kursi rotan Untuk memperoleh nilai kepentingan digunakan pairwise comparison perbandingan berpasangan. Nilai perbandingan berpasangan tersebut dilakukan oleh konsumen menggunakan kuesioner. Responden diminta menilai perbandingan antar elemen desain dengan kriteria faktor evaluasi. Dalam kuesioner, ditampilkan gambar-gambar untuk setiap elemen desain seperti yang disajikan pada Tabel 6. Contoh kuesioner disajikan pada Lampiran 2. Hasil yang diperoleh dari kuesioner menjadi nilai pairwise comparison dan diolah dengan menggunakan bantuan software Expert Choice 11. Kelebihan penggunaan software Expert Choice adalah pengguna dapat melihat hubungan antar bagian dengan masing masing altenatif yang terpilih, selain itu perhitungan konsistensi rasio dapat dilakukan secara otomatis. Hasil konsistensi rasio yang diperoleh menunjukkan nilai dibawah 10 persen, yang menunjukkan hasil penilaian tersebut telah konsisten.

5.4.1. Sandaran punggung kursi rotan

Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor yang mempengaruhi Kansei konsumen tertinggi untuk desain sandaran punggung adalah faktor konstruksi, dengan bobot 0,358. Prioritas kata Kansei konsumen untuk faktor tersebut adalah kata kokoh dengan bobot 0,276, sedangkan kata sederhana mempunyai bobot 0,082. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah faktor fungsi dengan bobot 0,263 dengan urutan kata Kansei nyaman dngan bobot 0,207dan inovatif dengan bobot 0,056. Faktor estetika menjadi faktor ketiga dengan bobot 0,203 dengan kata Kansei yang dominan adalah unik dengan bobot 0,148 dan cantik dengan bobot 0,055. Faktor keempat yang mempengaruhi Kansei konsumen adalah bahan dengan bobot 0,176 dengan kata Kansei alami dan modern dengan bobot masing- masing 0,123 dan 0,053. Secara jelas bobot faktor untuk sandaran punggung kursi rotan disajikan pada Tabel 7. Hasil pemilihan alternatif terhadap desain kursi rotan menunjukkan desain sandaran punggung rendah berbentuk melengkung V14 menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,333. Prioritas kedua adalah desain sandaran punggung rendah berbentuk bulat V13 dengan bobot 0,245. Prioritas ketiga adalah desain sandaran punggung tinggi berbentuk kotak V12 dengan bobot 0,243, sedangkan desain sandaran punggung tinggi berbentuk setengah lingkaran V11 menjadi prioritas keempat dengan bobot 0,178. Secara lebih jelas bobot hasil pemilihan alternatif desain dengan menggunakan pairwise comparison disajikan pada Gambar 14. Tabel 7 Bobot faktor sandaran punggung kursi rotan Faktor Bobot Peringkat Kata Bobot Peringkat Estetika 0,203 3 Cantik 0,055 7 Unik 0,148 3 Fungsi 0,263 2 Inovatif 0,056 6 Nyaman 0,207 2 Bahan 0,176 4 Alami 0,123 4 Modern 0,053 8 Konstruksi 0,358 1 Kokoh 0,276 1 Sederhana 0,082 5

5.4.2. Dudukan kursi rotan

Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor yang mempengaruhi Kansei konsumen tertinggi untuk desain dudukan kursi rotan adalah fungsi dengan bobot 0,324., dengan kata Kansei inovatif dan nyaman dengan masing-masing bobot 0,180 dan 0,144. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah faktor konstruksi dengan bobot 0,278, prioritas kata Kansei pada faktor ini adalah kata kokoh dan sederhana dengan masing masing bobot 0,215 dan 0,063. Faktor bahan menjadi faktor ketiga dengan bobot 0,201 dengan kata alami 0,132 dan modern 0,069. Terakhir, faktor keempat yang mempengaruhi Kansei konsumen adalah estetika dengan bobot 0,197 dengan kata Kansei cantik dan unik dengan bobot masing- masing 0,070 dan 0,127. Secara lebih jelas bobot faktor untuk desain dudukan disajikan pada Tabel 8. Keterangan : V11= desain sandaran punggung tinggi setengah lingkaran V12 = desain sandaran punggung tinggi kotak V13= desain sandaran punggung rendah bulat V14 = desain sandaran punggung rendah melengkung Gambar 14 Prioritas desain elemen sandaran punggung kursi rotan. Tabel 8 Bobot faktor desain dudukan kursi rotan Faktor Bobot Peringkat Kata Bobot Peringkat Estetika 0,197 4 Cantik 0,070 6 Unik 0,127 5 Fungsi 0,324 1 Inovatif 0,180 2 Nyaman 0,144 3 Bahan 0,201 3 Alami 0,132 4 Modern 0,069 7 Konstruksi 0,278 2 Kokoh 0,215 1 Sederhana 0,063 8 Hasil pemilihan alternatif desain menunjukkan desain dudukan berbentuk setengah lingkaran V22 menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,378. Prioritas kedua adalah desain dudukan berbentuk lingkaran V23 dengan bobot 0,312, 0.1 0.2 0.3 0.4 V11 V12 V13 V14 Bobot sedangkan desain dudukan berbentuk persegi empat V21 menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,309. Secara lebih jelas bobot hasil pemilihan alternatif desain dudukan kursi rotan disajikan pada Gambar 15. Keterangan : V21= desain dudukan persegi empat V22 = desain dudukan setengah lingkaran V23 = desain dudukan lingkaran Gambar 15 Prioritas desain elemen dudukan kursi rotan.

5.4.3. Sandaran tangan kursi rotan

Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor tertinggi yang mempengaruhi Kansei konsumen untuk desain sandaran tangan kursi rotan adalah faktor estetika dengan bobot 0,363. Kata Kansei yang dominan pada faktor ini adalah kata cantik dan unik dengan masing-masing bobot 0,193 dan 0,170. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah faktor bahan dengan bobot 0,322 dengan kata Kansei alami dan modern dengan masing masing bobot 0,185 dan 0,137. Faktor fungsi menjadi faktor ketiga dengan bobot 0,191 dengan kata inovatif 0,092 dan nyaman 0,099, sedangkan faktor keempat adalah konstruksi dengan bobot 0,124 dengan kata Kansei kokoh dan sederhana dengan bobot masing-masing 0,077 dan 0,047. Secara jelas bobot faktor untuk desain dudukan kursi rotan disajikan pada Tabel 9. Hasil pemilihan alternatif desain kaki kursi rotan menunjukkan desain sandaran tangan yang berbentuk melengkung V31 menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,491. Prioritas kedua adalah desain sandaran tangan yang 0.1 0.2 0.3 0.4 V21 V22 V23 Bobot