untuk memilih. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan pengetahuan rules yang diperoleh sehingga dapat diketahui prioritas elemen desain.
7 INTEGRASI DESAIN
Tahapan integrasi desain merupakan tahap pengintegrasian dari metode- metode yang digunakan sebelumnya. Pada tahapan ini, baik bobot yang diperoleh
menggunakan analytical hierarchi process AHP dan rules yang diperoleh dari association rules
diintegrasikan dalam bentuk house of quality dari quality function deployment
QFD. Beberapa hal yang diasumsikan pada tahap ini antara lain, bahwa
Penilaian pakar yang representatif bersifat independen satu sama lain dan terhadap penilaian konsumen
Konsumen menilai elemen desain ini secara parsial pada bagian yang diamati
Pertimbangan interaksi antar elemen desain dimungkinkan pada level studi lanjut sesuai dengan struktur elemen seperti yang tercantum pada Tabel 6.
Faktor-faktor preferensi perancang desainer belum dipertimbangkan, terutama proporsi antara elemen desain, bobot, dan arah atau trend desain.
Tahap integrasi ini merupakan tahapan yang mengintegrasikan antara hasil association rules
untuk pengisian matris house of quality HOQ. Berdasarkan kebutuhan konsumen whats dan analisis kompetitif mengapa, yang merupakan
proses berorientasi konsumen dan berorientasi pasar untuk pengambilan keputusan. Hal ini sangat alami untuk menggunakan QFD di bidang ini untuk
tujuan seperti menentukan kebutuhan konsumen dan prioritas pembangunan. Pada dasarnya, QFD telah banyak diterapkan pada aspek utama dari pengambilan
keputusan: pengukuran, pemilihan penentuan, dan evaluasi. Pengisian matriks house of quality menggunakan metode yang diusulkan
oleh Qin dan Ye 2012 yaitu memasukkan hasil rules yang diperoleh dengan menggunakan association rules. Pada tahap ini QFD diaplikasikan untuk
memetakan keinginan konsumen melalui rules-rules yang telah diperoleh.
7.1. Pembentukan House of Quality Elemen Desain Kursi Rotan
7.1.1 Pembentukan sub matriks WHATs Atribut-atribut kebutuhan dan keinginan konsumen yang diperoleh dari
pengumpulan kata Kansei dan identifikasi faktor Kansei manusia dijadikan sebagai karakteristik kebutuhan konsumen pada kolom WHATs. Karakteristik
kebutuhan konsumen ini diletakkan di kolom paling kiri pada House of Quality HOQ. Karakteristik tersebut dibagi menjadi layer pertama berupa faktor atribut
Kansei , yaitu estetika, fungsi, bahan dan material. Pada layer kedua adalah kata-
kata Kansei cantik, unik, inovatif, sederhana, alami, modern, kokoh dan nyaman. 7.1.2. Penentuan tingkat kepentingan atribut kebutuhan konsumen
Bobot atau tingkat kepentingan atribut kebutuhan konsumen diperoleh dari pengolahan secara AHP. Bobot tingkat kepentingan diperoleh dengan melakukan
agregasi dari hasil penilaian yang diperoleh pada tahapan identifikasi faktor desain. Agregasi dari setiap hirarki elemen desain menggunakan metode mean
geometri , dan perhitungannya menggunakan bantuan software Expert Choice 11.
Hasil agregasi penilaian konsumen disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Hasil agregasi bobot kata Kansei
No Atribut konsumen
Bobot penilaian 1
Cantik 0,103
2 Unik
0,145 3
Inovatif 0,089
4 Nyaman
0,149 5
Alami 0,128
6 Modern
0,084 7
Kokoh 0,220
8 Sederhana
0,082
7.1.3 Penentuan atribut HOW Karakteristik how berupa elemen desain, yaitu sandaran punggung kursi
rotan, dudukan kursi rotan, sandaran tangan kursi rotan, kaki kursi rotan dan anyaman kursi rotan.
7.1.4 Relation matriks Whats dan How Pengisian ruang matriks antara what dan how menggunakan algoritma
yang diusulkan oleh Qin dan Ye 2012, yaitu dengan memetakan rules dari association rules
untk dimasukkan kedalam matriks tersebut.
7.2 Pemetaan Rules pada House of Quality
House of Quality HOQ atau rumah mutu digunakan untuk
menterjemahkan persyaratan konsumen consumer requirement, ke elemen desain. Berdasarkan faktor dan kata Kansei serta elemen desain, disusun rumah
mutu yang disajikan pada Tabel 15. Kata Kansei dinotasikan sebagai F, dan elemen desain dinotasikan sebagai V. Pada first layer dimana faktor desain
konsumen pada database dinotasikan sebagai yaitu F = {F
1
, F
2
,…, F
m
}. Pada second layer
dimana
1 2
, ,...,
i
i i
i in
F F F
F
, sehingga nilai pada database menjadi {
| 1, 2,..., ;
1, 2,..., }
ij i
F i
m j
n
Contoh;
untuk konsumen
s dinotasikan
sebagai
{ |
1, 2,..., ; 1, 2,... }
s ij
i
F F
i m
j n
, sehingga jika konsumen k kebutuhannya adalah F
k
={F
13
,F
21
,…,F
m2
, dengan demikian jika terdapat S konsumen pada domain ini , maka data base dinotasikan sebagai F
= {F
1
, F
2
,…,F
s
}, Berdasarkan aturan F
ij
V
qr
dan ide dari QFD, maka input kata Kansei dan output elemen desain dapat diperoleh matriks QFD atau House of quality
dimana matriks tesebut merupakan hasil pemetaan dari Fij ke V
qr
. Didalam matriks, element r
ijqr
merupakan notasi pemetaan antara F
ij
danVQ
qr
, r
ijqr
dapat ditentukan dengan formula berdasarkan F
ij
V
qr
: If F
ij
V
qr
, memenuhi min_sup dan min_conf, maka r
ijqr
= 1 , lain r
ijqr
= 0 dimana i = 1,…,m; j = 1,…, n; q = 1,…,o; r = 1,…p.
min_sup adalah 0,2 dan min_conf 0,5. Hasil pemetaan tersebut disajikan pada Tabel 15.
Dari Tabel 15 terlihat bahwa kata cantik dapat dipetakan ke elemen desain dudukan kursi rotan yaitu dudukan dengan bentuk setengah lingkaran V22. Kata
cantik juga dapat dipetakan dengan elemen sandaran tangan V31, yaitu berupa bentuk desain sandaran tangan yang melengkung. Kata cantik juga dapat
dipetakan terhadap desain kaki rotan yang mempunyai desain kaki yang tertutup
dengan anyaman V42. Kata cantik juga dipetakan ke bentuk desain anyaman V52, yaitu anyaman liris.
Tabel 15 Matriks pemetaan kata Kansei terhadap elemen desain kursi rotan
Pada Tabel 15 terlihat bahwa kata unik dapat dipetakan terhadap dua elemen desain yaitu elemen desain sandaran tangan dan desain kaki kursi rotan. Pada
desain sandaran tangan, elemen yang ditunjukkan dengan kata unik adalah desain V31, yaitu berupa bentuk desain sandaran tangan yang melengkung. Kata unik
juga menunjukkan desain kaki rotan yang mempunyai desain kaki yang tertutup dengan anyaman yaitu V42. Kata unik tidak dapat dipetakan untuk bentuk desain
sandaran punggung, dudukan, dan anyaman kursi rotan. Kata inovatif yang terdapat pada Tabel 15 dapat dipetakan terhadap tiga
elemen desain yaitu elemen desain dudukan, desain sandaran tangan dan desain anyaman kursi rotan. Kata inovatif menunjukkan desain dudukan kursi rotan yang
mempunyai desain setengah lingkaran, yaitu desain V22. Pada desain sandaran tangan, elemen yang ditunjukkan dengan kata inovatif adalah desain V31, yaitu
berupa bentuk desain sandaran tangan yang melengkung. Kata unik tidak dapat dipetakan untuk bentuk desain sandaran punggung, desain kaki, dan anyaman
kursi rotan. Kata sederhana dapat dipetakan terhadap dua elemen desain yaitu elemen
desain sandaran tangan dan desain kaki kursi rotan. Pada desain sandaran tangan, elemen yang ditunjukkan dengan kata sederhana adalah desain V31, yaitu berupa
bentuk desain sandaran tangan yang melengkung. Kata sederhana juga menunjukkan desain kaki rotan yang mempunyai desain kaki yang tertutup
dengan anyaman yaitu V42. Kata sederhana tidak dapat dipetakan untuk bentuk
HOW Sandaran punggung
Dudukan Sandaran
Kaki Anyaman
WHAT tangan
V11 V12 V13 V14 V21
V22 V23
V31 V32
V33 V41
V42 V43 V51 V52 V53 V54 V55 V56
Estetika Cantik
1 1
1 1
Unik 1
1 Fungsi
Inovatif 1
1 1
Nyaman 1
1 Bahan
Alami 1
Modern 1
1 1
Konstruksi Kokoh 1
1 Sederhana
1 1
desain sandaran punggung, dudukan, dan anyaman kursi rotan. Sedangkan kata alami hanya menunjukkan terhadap satu elemen desain yaitu elemen desain
sandaran tangan kursi rotan. Pada desain sandaran tangan, elemen yang ditunjukkan dengan kata alami adalah desain V31, yaitu berupa bentuk desain
sandaran tangan yang melengkung. Kata alami tidak dapat dipetakan untuk bentuk desain sandaran punggung, desain dudukan, desain kaki dan anyaman
kursi rotan. Pada Tabel 15 juga terlihat bahwa kata modern dapat dipetakan menjadi
elemen desain dudukan kursi rotan V22, yaitu berupa dudukan dengan bentuk setengah lingkaran. Kata modern dapat dipetakan dengan desain sandaran tangan
V31, yaitu berupa bentuk desain sandaran tangan yang melengkung. Kata modern juga menunjukkan desain kaki rotan yang mempunyai desain kaki yang tertutup
dengan anyaman yaitu V42. Kata modern tidak dapat dipetakan untuk desain sandaran punggung dan desain anyaman.
Pada Tabel 15 terlihat bahwa kata kokoh hanya menunjukkan terhadap dua elemen desain yaitu elemen desain sandaran tangan dan desain kaki kursi rotan.
Pada desain sandaran tangan, elemen yang ditunjukkan dengan kata kokoh adalah desain V31, yaitu berupa bentuk desain sandaran tangan yang melengkung. Kata
kokoh juga menunjukkan desain kaki rotan yang mempunyai desain kaki yang tertutup dengan anyaman yaitu V42. Kata kokoh tidak dapat dipetakan untuk
bentuk desain sandaran punggung, dudukan, dan anyaman kursi rotan. Kata nyaman hanya menunjukkan terhadap dua elemen desain yaitu elemen desain
sandaran tangan dan desain kaki kursi rotan. Pada desain sandaran tangan, elemen yang ditunjukkan dengan kata nyaman adalah desain V31, yaitu berupa bentuk
desain sandaran tangan yang melengkung. Kata nyaman juga menunjukkan desain kaki rotan yang mempunyai desain kaki yang tertutup dengan anyaman
yaitu V42. Kata nyaman tidak dapat dipetakan untuk bentuk desain sandaran punggung, dudukan, dan anyaman kursi rotan.
Gambar 23 House of Quality integrasi sistem evaluasi elemen desain kursi rotan Keterangan: + menunjukkan ada hubungan positif antar desain
1 = Kata Kansei berhubungan kuat dengan elemen desain 0 = Kata Kansei tidak berhubungan kuat dengan elemen desain
Sandaran punggung Dudukan
Sandaran Kaki
Anyaman Bobot
tangan V11
V12 V13
V14 V21
V22 V23
V31 V32
V33 V41
V42 V43
V51 V52 V53 V54 V55 V56 Estetika
Cantik 1
1 1
1 0,103
Unik 1
1 0,144
Fungsi Inovatif
1 1
1 0,089
Nyaman 1
1 0,148
Bahan Alami
1 0,128
Modern 1
1 1
0,083 Konstruksi
Kokoh 1
1 0,220
Sederhana 1
1 0,081
,2 7
6 1
,0 ,7
8 2
,1 9
3 ,1
2 3
,4 4
4 ,3
4 7
,0 8
6 Bobot Absolut
Bobot Relatif +
+ +
+ +
+
8 4
7.3 Integrasi Evaluasi Elemen Desain Kursi Rotan pada Quality Function
Deployment
Matriks rumah mutu atau House of Quality HOQ adalah bentuk yang paling dikenal dari QFD. House of Quality HOQ integrasi desain kursi rotan
terdiri atas enam bagian yaitu bagian dinding kiri, dinding atas, ruangan tengah, atap, dasar dan dinding kanan. Bagian dari rumah kualitas yang dapat digunakan
untuk memberikan informasi pada upaya pengambilan keputusan adalah bagian dasar dan dinding kanan. Bagian dinding kanan juga sering disebut tabel
perencanaan mutu quality planning table karena data pada tabel ini menggambarkan kondisi aktual dari penilaian konsumen atas elemen-elemen
desain yang diinginkannya. Data-data yang diperoleh tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi produsen dalam merancang produk. Selain itu data tersebut
dapat memberikan gambaran kepada produsen mengenai upaya perbaikan desain yang harus dilakukan dengan berdasar pada data yang ada pada bagian dasar dari
rumah kualitas. Dinding kanan dari matriks rumah kulitas yang ditampilkan pada Gambar
23 menunjukkan tingkat prioritas dari kata Kansei yang diperoleh dengan AHP. Prioritas utama ditunjukkan dengan nilai bobot yang paling besar, sehingga kata
Kansei yang paling penting menurut konsumen adalah kokoh dengan bobot 0,220.
Keinginan konsumen ini kemudian dipetakan kedalam elemen desain pada bagian ruangan dari rumah kualitas dimana nilai-nilai ini diperoleh dari association rules
yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Hasil pemetaan menunjukkan cara penerjemahan keinginan konsumen kedalam desain kursi rotan untuk masing-
masing elemen dengan berdasar pada bobot yang muncul pada bagian dasar rumah kualitas. Pembobotan ini dilakukan dengan mengalikan nilai matriks setiap
kata Kansei dengan bobot prioritas masing-masing kata pada bagian dinding kanan dan menjumlahkan hasil perkalian tersebut pada setiap kolom. Hasilnya
menunjukkan bahwa elemen desain yang memiliki bobot paling besar adalah elemen desain V31, yaitu sandaran tangan yang melengkung dengan nilai 0,440.
Kata Kansei dengan bobot terbesar kedua adalah nyaman dengan nilai 0,149, sedangkan kata Kansei dengan bobot terbesar ketiga adalah unik dengan
nilai 0,145. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas keinginan konsumen berupa kata