49
c. Kadar Le mak
Le ma k me rupakan sumber energi kedua setelah karbohidrat. Para ahli gizi me reko mendasikan agar 20-25 kebutuhan kalori dipenuhi dari le ma k Muchtadi et al.
1992. Le ma k me miliki kara kteristik mudah teroksidasi apabila terpapar oleh oksigen. Proses oksidasi ini menyebabkan kerusakan produk berupa penyimpangan flavor. Kadar
le ma k produk adalah 3.79 bb dan 3.89 b k. Kadar le ma k produk cukup rendah, dan dengan disertai rendahnya kadar air, ma ka kerusakan produk dapat ditekan semin ima l
mungkin sehingga umur simpan produk men jadi lebih la ma . Dari segi nutrisi, kadar le ma k produk termasuk rendah. Namun sesuai saran
penyajian, produk disajikan dengan susu yang memiliki kandungan lemak cukup tinggi. Penyajian dengan susu ini akan me mbantu me menuhi kebutuhan lema k.
d. Kadar Protein
Protein merupakan zat gizi yang penting sebagai pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak, serta berperan juga sebagai sumber energi ket iga setelah karbohidrat dan
le ma k Muchtadi et al. 1992. Kadar protein pada produk adalah 7.30 bb dan 7.50 bk. SNI 01-4270-1996 menyebutkan bahwa kandungan min ima l protein pada susu sereal
adalah 7, yang berarti bahwa kandungan protein produk telah me madai. Kandungan protein hanya diperoleh dari biji sorgum. Kandungan pada biji sorgum
adalah 11. Kehilangan protein terjadi saat proses ekstrusi karena suhu dan tekanan tinggi yang menyebabkan rusaknya struktur protein Guy 2001.
e. Kadar Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Sebanyak 50-60 kebutuhan energi harian sebaiknya dipenuhi dari karbohidrat. Kandungan karbohidrat by difference
produk adalah 77.33 bb atau 79.42 bk. Kandungan karbohidrat pada sorghum adalah sekitar 73. Peningkatan kadar karbohidrat diperkira kan karena penghilangan
bagian perika rp dan juga karena penambahan tapioka. Penghilangan bagian perikarp dengan penggilingan atau penyosohan akan mengurangi bagian dengan konsentrasi
karbohidrat rendah dan meninggalkan bagian endosperm dengan kandungan karbohidrat lebih tinggi Suarn i 2004. Menurunnya kadar protein juga dapat meningkat kan kadar
karbohidrat secara re latif.
f. Kadar Se rat Kasar
Serat me rupakan ko mponen karbohidrat yang tidak dapat tercerna o leh enzim- enzim pencernaan. Meskipun demikian, penelitian-penelit ian pada 10 tahun terakhir
menunjukkan bahwa serat me megang peranan penting pada kesehatan sese orang. Kadar serat kasar produk adalah 9.07 bb dan 9.32 b k.
g. Kandungan dalam Satu Takaran Saji
Satu takaran saji yang direncanakan adalah 50 gr. Kandungan gizi dala m satu takaran saji dapat dilihat pada Tabel 17.
50
Tabel 17. Kandungan gizi produk sa mpel dan re feren dala m satu takaran saji 50 g Komponen
Nilai Gizi Satu Takaran Saji Produk yang
Dikembangkan Produk
Komersial
Energ i total kkal 186
200 Le ma k g
1.90 2
Protein g 3.65
4 Karbohidrat total g
38.66 40
Label informasi nilai gizi produk komersial 50 gram takaran saji
Berdasarkan Tabel 17, kandungan gizi produk dengan produk ko me rsial tidak terla lu berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa produk dapat bersaing dengan produk ko mersia l
dala m segi kandungan gizi, tetapi dengan harga yang lebih murah. Energi total yang diberikan oleh produk baru mencukupi 10 energ i harian 2000 kka l. Na mun apabila
dikonsumsi dengan 200 ml susu, maka ju mlah energi yang dihasilkan dapat mencapai 380 kka l atau sebesar 19 kebutuhan energi 2000 kka l. Berdasarkan kebutuhan energi 2000
kka l t iap hari, pe menuhan kebutuhan energi sehari-hari produk tercantum pada Tabel 18.
Tabel 18. Pe rsentase pemenuhan energi berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal Komponen
Daily value AKG
Produk yang Dikembangkan
Produk Komersial
Kadar le ma k 65 g
2.92 3
Kadar protein 50 g
7.30 8
Kadar karbohidrat total 300 g
12.88 13
Energ i 2000 kka l
9.30 10
CFR 2011 Label informasi nilai gizi produk komersial
5. Analisis Finansial a. Asumsi Dasar Pe rhitungan