24
la ma di dala m media saji ka rena kerenyahan produk dapat dinikmati lebih la ma Mannie 1999.
Uji rehidrasi da la m media saji dila kukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan produk mula i dari perta ma dica mpur susu hingga seluruh bagian produk
terbasahi oleh susu. Sebanyak 5 gram sampel dita mbahkan 100 ml susu T=25
o
C ke mudian dihitung waktu yang diperlukan hingga seluruh bagian sampel dibasahi oleh susu
hingga tidak ada bagian yang keras.
c. Analisis Indeks Kel arutan Air Modifikasi Anderson 1969 di acu dal am Ganjyal et al. 2006
Analisis indeks kelarutan air dilakukan untuk melihat seberapa banyak bagian ekstrudat yang dapat terlarut dalam air. Langkah awa l dari uji ini dilaku kan dengan
menghancurkan ekstrudat hingga berukuran 100 mesh, ke mudian ditimbang sebanyak 0.5 gram. Sa mpel disuspensikan kedala m 15 ml akuades dan diaduk dengan menggunakan
stirrer selama 30 menit sampa i semua bahan terdispersi merata. Sa mpel ke mudian disentrifuse pada kecepatan 3000 rp m sela ma 10 menit pada suhu ruang. Supernatan
sebanyak 2 ml d imasukkan ke dala m ca wan yang telah diketahui beratnya C1. Ca wan dimasukkan ke dala m oven dan dikeringkan pada suhu 100+5
o
C sampai semua a ir menguap + 4 ja m. Cawan didinginkan dala m desikator dan ditimbang C2 sebagai bahan kering
yang terlarut dala m supernatan. Indeks kelarutan air Water Solubility Index - WSI ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
� � � = �2 − �1
2
d. Analisis Kekerasan dan Nilai Patah Rheoner
Analisis tekstur secara objektif d ila kukan dengan menggunakan alat texture analyzer. Parameter yang diukur adalah kekerasan produk yang dilihat dari gaya
ma ksimu m puncak tertinggi dan nila i patah puncak pertama, dala m satuan gram force gf atau k ilogram force kgf. Se ma kin besar gaya yang dibutuhkan untuk menekan
produk hingga patah, maka n ila i ke kerasannya semakin besar, yang berarti produk semakin keras. Ke kerasan dianggap berbanding terbalik dengan kerenyahan produk. Pa ra meter-
parameter yang ditetapkan pada alat Rheoner adalah sebagai berikut : -
Jenis probe : jaru m
- Ska la ma ksimu m
: 20 2000 gf -
Kecepatan grafik : 60 mms
- Kecepatan probe
: 0,5 mms
3. Analisis Kimia
Analisis kimia yang dilaku kan pada produk flakes sorgum terpilih adalah analisis proksimat yang me liputi analisis kadar a ir, kadar abu, kadar protein kasar, dan kadar le mak
kasar. Penentuan kadar karbohidrat dilaku kan dengan metode by difference. Analisis kimia juga meliputi penentuan serat kasar dengan metode hidrolisis asam basa.
a. Kadar Air Metode Oven AOAC 1999
Penentuan kadar air dengan metode oven didasarkan pada berat yang hilang, sehingga sampel seharusnya me miliki kestabilan p anas yang tinggi dan tidak mengandung
ko mponen lain yang mudah menguap. Langkah awal analisis kadar air adalah persiapan cawan alu miniu m sebagai wadah sampel. Cawan a lu miniu m d ike ringkan da la m oven,
25
didinginkan dala m desikator, ke mud ian ditimbang. Se ju mlah sa mpel kurang lebih 5 g dimasukkan ke dala m cawan yang telah diketahui beratnya. Cawan beserta sampel
dimasukkan ke da la m oven bersuhu 100
o
C, didingin kan dala m desikator, dan ditimbang. Pengeringan dila kukan sampa i dipero leh bobot konstan.
Kadar a ir BB =
W −W1−W2
W
x 100 Keterangan:
W = bobot contoh sebelum dikeringkan g W1 = bobot contoh + cawan ke ring kosong g
W2 = bobot cawan kosong g
b. Kadar Abu AOAC 1999
Prinsip analisis kadar abu yang digunakan, yaitu destruksi ko mponen organik sampel dengan suhu tinggi di dala m suatu tanur pengabuan tanpa terjadi nyala api, sampa i
terbentuk abu berwarna putih keabuan dan berat tetap tercapai. Oksigen yang terdapat di dala m udara bert indak sebagai oksidator. Residu yang didapatkan merupakan total abu dari
suatu sampel. Persiapan yang dilakukan, yaitu cawan porselin dikeringkan dala m tanur bersuhu
400-600
o
C, ke mudian didingin kan dala m desikator dan ditimbang. Sebanyak 3-5 gra m sampel dit imbang dan dimasukkan ke dala m cawan porselin. Se lanjutnya sampel
dipija rkan di atas nyala api dari pembakar bunsen sampai tidak berasap lagi, ke mudian dila kukan pengabuan di dala m tanur listrik pada suhu 400-600
o
C sela ma 4-6 ja m atau sampai terbentuk abu berwarna putih. Sa mpel ke mud ian didingin kan dala m desikator,
selanjutnya ditimbang. Kadar abu BB =
W1 −W2
W
x 100 Keterangan:
W = bobot contoh sebelum dikeringkan g W1 = bobot contoh + cawan ke ring kosong g
W2 = bobot cawan kosong g
c. Kadar Lemak Metode Soxhlet AOAC 1999