21
c. Para mitra usaha bebas menentukan, dengan persetujuan bersama,
rasio keuntungan untuk masing-masing pihak, yang dapat berbeda dari rasio pembiayaan yang disertakan.
d. Kerugian yang ditanggung masing-masing pihak harus sama
dengan proporsi investasi mereka Ascarya, 2011:49.
2. Sistem Bagi Hasil vs Sistem Bunga
Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Bagi
masyarakat yang kekurangan dana atau membutuhkan dana untuk membiayai suatu usaha atau kebutuhan rumah tangga dapat
menggunakan pinjaman ke bank. Kepada masyarakat yang akan diberikan pinjaman diberikan berbagai persyaratan yang harus segera
dipenuhi. Masyarakat peminjam juga dikenakan bunga dan biaya administrasi yang besarnya tergantung masing-masing bank Kasmir,
2013 : 5-6. Ada perbedaan konsep mendasar antara bank syariah dan bank
konvensional. Pada bank konvensional terdapat dua perjanjian yang saling terpisah. Pertama, perjanjian antara pihak bank dan nasabah
penabung, yaitu penabung menaruh dananya di bank tersebut dengan mendapat sejumlah persentase tertentu bunga dari pihak bank. Kedua,
perjanjian antara pihak bank dan nasabah peminjam, yaitu bank meminjamkan dananya kepada nasabah peminjam dan berhak
mendapatkan sejumlah persentase tertentu bunga dari nasabah peminjam.
22
Keuntungan bank adalah dengan mengambil selisih tingkat bunga dari yang ditawarkan kepada nasabah penabung dengan tingkat bunga yang
dikenakan kepada nasabah peminjam Arif , 2012:106. Gambar 2 Konsep Dasar Perbankan Konvensional
1. Menabung
3. Kredit
2. Bunga Tabungan
4. Bunga Pinjaman Sumber
: M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah
Suatu Kajian Teoritis Praktis, 2012. Adapun pada bank syariah terdapat kesatuan perjanjian antara
bank dan nasabah penabung dan antara bank dan nasabah pembiayaan. Nasabah penabung menaruh dananya di bank syariah dengan
mendapatkan sejumlah nisbah bagi hasil. Kemudian, dana tersebut digunakan untuk pembiayaan kepada nasabah pembiayaan, dan bank
mendapatkan sejumlah tertentu nisbah bagi hasil atas usaha yang dibiayai tersebut. Oleh karena itu, bagi hasil yang akan didapatkan oleh nasabah
penabung bergantung pada bagi hasil yang diterima bank syariah dari nasabah pembiayaannya Arif, 2012:107.
Peminjam Penabung
Bank
23
Gambar 3 Konsep Dasar Perbankan Syariah
Menabung Pembiayaan
Bagi Hasil Bagi Hasil
Sumber :
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoritis Praktis, 2012.
Menurut Ascarya, perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dapat di lihat pada tabel berikut
Tabel 2. 1 Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil Bunga
Bagi Hasil 1.
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi
usaha akan
selalu menghasilkan keuntungan.
1. Penentuan
besarnya rasionisbah bagi hasil
disepakati pada waktu akad dengan berpedoman
kepada
kemungkinan untung rugi.
2. Besarnya
persentase di
dasarkan pada
jumlah danamodal yang dipinjamkan.
2. Besarnya rasio bagi
hasil didasarkan
pada jumlah keuntungan yang
diperoleh. 3.
Bunga dapat
mengambangvariabel, dan
besarnya naik turun sesuai dengan naik turunnya bunga
patokan atau kondisi ekonomi. 3.
Rasio bagi hasil tetap tidak
berubah selama
akad masih
berlaku, kecuali
diubah atas
kesepakatan bersama. 4.
Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa
pertimbangan apakah usaha 4.
Bagi hasil bergantung pada keuntungan usaha
yang dijalankan.
Bila Peminjam
Penabung
Bank
24
yang dijalankan
peminjam untung atau rugi.
usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama.
5. Jumlah pembayaran bunga
tidak meningkat
sekalipun keuntungan
naik berlipat
ganda. 5.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan keuntungan.
6. Eksistensi bunga diragukan
kalau tidak dikecam oleh semua agama.
6. Tidak
ada yang
meragukan keabsahan
bagi hasil. Sumber : Ascarya, Akad Produk Bank Syariah, 2011.
3. Akad Pola Bagi Hasil