49
a. Kekuatan Strengthness,dalam hal ini adalah keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lainnya.
b. Keunikan Uniqueness, adalah kemampuan untuk membedakan
sebuah merek di antara merek-merek lainnya. Kesan unik ini bisa dilihat salah satunya dari penampilan fisik produk.
c. Mudah Diingat Favorable, mengarah pada kemampuan merek
tersebut agar mudah diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain: kemudahan merek dan slogan
produk untuk diucapkan maupun diingat
E. Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Philip Kotler, secara umum tahapan dalam proses pengambilan keputusan ada lima, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. 1.
Pengenalan Masalah Proses pengenalan dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicentuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan
yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun strategi
pemasaran yang dapat memicu minat konsumen. Motivasi konsumen
50
perlu ditingkatkan sehingga pembeli potensial memberikan pertimbangan yang serius Kotler, 2008:235.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Melalui pengumpulan informasi,
konsumen mengetahui merek-merek yang bersaing beserta fitur merek tersebut. Perusahaan tersebut juga harus mengidentifikasi merek-merek
lain dalam kumpulan pilihan konsumen sehingga ia dapat merencanakan daya tarik yang mampu membuat mampu bersaing Kotler, 2005:225.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan
atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu Kotler,
2005:235. 4.
Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam
beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk tidak secara
51
formal mengavaluasi setiap merek. Dalam kasus lain, faktor-faktor yang mengintervensi bisa mempengaruhi keputusan final Kotler, 2005:240.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau
mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya.
Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu ia merasa nyaman
dengan merek Kotler, 2005:243. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para
pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.
F. Keterkaitan Antar Variabel