Mutiara Gambaran Umum Kelurahan Jombang 1. Profil Umum
Tempat untuk melakukan kegiatan sanggar di sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini berdasarkan dokumentasi yang dibuat oleh
komunitas enigami untuk kegiatan sanggar:
109
Gambar 2. Brosur kegiatan sanggar
Sumber: Website Komunitas enigami Tempat kegiatan sanggar juga dikatakan oleh Siti Mulkhiah salah satu
anggota sanggar: “Tempat sih biasanya di FEB itu di saung atau di pelataran FEB, di
auditorium juga pernah. Pokoknya masih sekitaran kampus kok biar gak kejauhan dan gampang juga sih tempatnya heee jadinya di sekitar
kampus.”
110
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan sanggar biasanya dilakukan oleh komunitas enigami di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
baik dilakukan di Fakultas yang berada di UIN seperti FEB dan di tempat lain didalam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memudahkan akses anggota
sanggar yang ingin mengikuti kegiatan sanggar. Dalam kegiatan sanggar anggota diajarkan semua teknik dalam membuat
kreasi enigami mulai dari teknik gulung, teknik remas, teknik pola, teknik lipat,
109
Studi Dokumen, Photo of enigamipapers, foto diakses pada 14 Juli 2016 dari https:www.facebook.comEnigamiKreasiLimbahKertas
110
Wawancara pribadi dengan Siti Mulkhiah anggota sanggar, Ciputat, 15 Juni 2016.
teknik tempel sampai dengan desain atau lukis oleh tim inti komunitas enigami. Semua teknik dalam pembuatan kreasi enigami diajarkan oleh tim inti
komunitas berberda ketika kegiatan workshop dan kegiatan pemberdayaan yang hanya dilatih dengan menggunakan teknik gulung. Dengan alasan
kegiatan sanggar mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama sehingga anggota sanggar dapat mempelajari semua teknik kreasi enigami. Hal ini
seperti yang dikatakan oleh Fadlil berikut: “Kreasi yang diajarkan gak jauh beda sama yang lain, kalau ibu-ibu
tekniknya teknik gulung kalo seminar dan workshop biasanya hal-hal yang mudah dan simple tapi bisa jadi karya kalau temen-temen sanggar
mereka punya poin lebih sendiri karena mereka punya waktu yang lebih banyak dan kesempatan yang lebih banyak supaya kenal jenis karya-
karya yang lain mau yang dengan teknik gulung, teknik lipat, teknik remes, mau dengan teknik pola dan sebagainya itu semua anggota
sanggar udah dapet semuanya.”
111
Sedangkan untuk pengajar dalam kegiatan sanggar sebagai berikut: “Yang ngajar mah kaka-kaka tim intinya tapi gak semua sih cuma
beberapa orang aja yang bisa. Yang sering mah Kak Sarudi, Kak Rofiq atau Kak Fadlil..”
112
Hal ini juga senada yang diucapkan oleh Fadlil berikut: “hmmm…. ngisi materi pasa sanggaran mah biasanya kita-kita dari tim
inti yang bisa hadir tapi yang lebih sering kita sih bertiga, saya, Bang Sarudi sama Bang Rofiq soalnya yang lain kan punya kegiatan lain jadi
susah ngatur jadwalnya..”
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan sanggar pada tanggal 8 Mei 2016 anggota sanggar dilatih dan diajarkan oleh Rofiq dan Sarudi
merupakan salah satu tim inti komunitas enigami. Jadi yang memberikan materi dan pembelajaran mengenai teknik baru kepada anggota sanggar adalah
111
Wawancara pribadi dengan Fadlillah Zulqarnain tim inti komunitas enigami, Ciputat, 22 Mei 2016.
112
Wawancara pribadi dengan Laeli Yuniawati anggota sanggar, Ciputat, 15 Juni 2016.
tim inti komunitas. Namun hanya beberapa tim inti komunitas enigami hadir untuk memberikan materi seperti Rofiq, Sarudi dan Fadlil.
Bahan-bahan untuk membuat kreasi enigami di kegiatan sanggar disediakan oleh tim inti komunitas enigami dan bahan-bahan disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan. Namun tidak setiap kegiatan sanggar bahan-bahan disiapkan oleh komunitas enigami tetapi disiapkan sendiri oleh anggota
sanggar. Bahan-bahan yang akan dijadikan materi karya terlebih dahulu sudah diinformasikan kepada anggota sanggar beberapa hari sebelum kegiatan
sanggar. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Sri Wahyuni berikut: “Bahan-bahannya pas awal dari kaka-kakanya kaya lem, kertas, cat dan
lain-lainnya. Tapi kalau untuk sekarang kita yang sediain sendiri kan kadang-kadang kita patungan tuh beli bahan-bahannya biar irit aja gituu
terus belinya nanti sesuai sama materi yang bakal dikasih”.
113
Lamanya proses kegiatan sanggar yang berlangsung sama dengan waktu membuat karya, hal ini seperti yang dikatakan oleh Laeli salah satu anggota
sanggar: “Waktu sanggar = waktu bikin karya, tapi biasanya dimulai dari jam 1
siang sampe dengan jam 5 sore atau maghrib. Jadi tiap sanggaran ada satu karya yang jadi. Tapikan tiap sanggar beda-beda yaa materinya, jadi
beda juga waktunya ya paling lama itu sampai maghrib. Nah kalo karyanya belum jadi nanti dibawa pulang buat diselesain dikosan
biasanya. Buat yang dibawa pulang itu tergantung yang buatnya sih kalo yang bikinnya lambat biasanya dibawa tapi kalo yang orangnya yang
cepet waktu segitu cukup.”
114
Waktu kegiatan sanggar juga dikatakan oleh Siti Mulkiah: “Paling lama nyanggar biasanya 5 jam itu soalnya masing-masing karya
beda-beda waktu buatnya misalnya teknik gulung bisa dua sampai tiga jam, teknik remas bisa tiga sampai empat jam, tapi biasanya sekali
nyanggar bisa dapet satu karya.”
115
113
Wawancara pribadi dengan Sri Wahyuni anggota sanggar, Ciputat 31 Mei 2016.
114
Wawancara pribadi dengan Laeli Yuniawati anggota sanggar, Ciputat, 15 Juni 2016.
115
Wawancara pribadi dengan Siti Mulkhiah anggota sanggar, Ciputat, 15 Juni 2016.
Berdasarkan hasil pengamatann penulis pada hari Senin, 25 Juli bahwa: “Jadi untuk membuat gantungan kunci dengan teknik remas
membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam sampai dengan tahap akhir. Lamanya pembuatan kreasi enigami itu pada tahap pengeringan
warna pada karya yang telah dilukis itu bergantung pada cuaca. Jika cuaca sedang panas maka pengeringan warna tidak membutuhkan waktu
yang lama sebaliknya jika keadaan cuaca hujan maka akan membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengeringan warna.
Sedangkan untuk membuat tempat pensil membutuhkan waktu dua jam dari mulai menggulung kertas sampai dengan melukis tempat pensil
sesuai dengan selera masing-masing.”
116
Jadi berdasarkan wawancara dan pengamatan penulis, lama waktu proses pembuatan satu karya enigami sesuai dengan teknik yang digunakan. Untuk
membuat karya enigami dengan teknik gulung membutuhkan waktu dua jam sedangkan untuk teknik remas satu sampai dengan empat jam. Lamanya
pembuatan karya enigami juga bergantung pada anggota sanggar yang membuat karya itu sendiri dengan teknik yang diajarkan serta kondisi cuaca
pada saat itu. Apabila anggota sanggar mudah menerima teknik yang diajarkan dengan kondisi cuaca yang mendukung maka karya dengan teknik gulung
dapat diselesaikan sekitar dua sampai dengan tiga jam sedangkan untuk teknik remas sekitar satu sampai dengan dua jam di waktu kegiatan sanggar. Apabila
anggota sanggar yang lambat dalam mempraktikan materi yang diajarkan dan kondisi cuaca yang tidak mendukung maka satu karya pun tidak dapat
terselesaikan pada waktu kegiatan sanggar tersebut. Setelah melakukan kegiatan sanggar, kegiatan yang dilakukan adalah
kegiatan evaluasi berupa diskusi mengenai kegiatan sanggar yang telah berlangsung. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kak Fadlil berikut:
116
Hasil pengamatan penulis pada Senin, 25 Juli 2016 di Kosan Pondok Hijau terlampir.
“Evaluasi pasti ada itu biasanya dilakuin setelah sanggaran sih. Evaluasinya itu dikemas dalam bentuk sharing tentang kegiatan hari ini
gimana atau misalkan ada yang punya saran atau pendapat tentang enigami gitu-gitu doang sih sama nanya materi hari ini tuh gimana, apa
ada kendala atau kesulitan apa gak..”
117
Dari hasil wawancara, evaluasi biasanya dilakukan setelah kegiatan sanggar. Evaluasi bisa berupa saran dan pendapat dari anggota sanggar kepada
tim inti komunitas enigami mengenai kegiatan sanggar maupun kegiatan komunitas enigami lainnya. Evaluasi berisi tentang materi kreasi enigami yang
diajarkan pada kegiatan sanggar tersebut.