Indikator Dampak Sistematika Penulisan
b Akses perempuan dalam bahasa Longwe, akses diartikan sebagai kemampuan perempuan untuk dapat memperoleh hakakses terhadap
sumber daya produktif seperti tanah, kredit, pelatihan, fasilitas pemasaran, tenaga kerja dan semua pelayanan publik yang setara
dengan perempuan. Akses terhadap teknologi dan informasi juga merupakan aspek penting lainnya. Melalui teknologi dan informasi,
perempuan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan sosial mereka dan mempengaruhi lingkungan tempat yang ditinggal.
40
c Conscientisation Konsientisasi yang merupakan pemahaman terhadap sexroles dan gender roles, dimana gender roles merupakan
bentukan budaya yang dapat dirubah. Pada level ini, pemberdayaan dituntut mampu menumbuhkan sikap kritis perempuan terhadap
berbagai akar permasalahan yang menimpanya seperti diskriminasi, subordinasi, stereotipe sehingga menciptakan kesetaraan gender di
segala aspek kehidupan. d Partisipasi sebagai keterlibatan dan keikutsertaan aktif dalam
pengambilan keputusan. Dalam konteks pemberdayaan, perempuan harus terlibat dalam penetapan kebutuhan, perumusan, implementasi,
monitoring dan evaluasi. Partisipasi pada dasarnya merupakan komponen penting dalam pembangkitan kemandirian dan proses
pemberdayaan. Individu-individu harus terlibat dalam proses
40
Retno Indah Supeni dan Maheni Ika Sari
,
Upaya Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Pengembangan Manajemen Usaha Kecil Studi Diskriptif pada Kegiatan Usaha Kecil Ibu-
Ibu Desa Wirolegi Kabupaten Jembber, Dampingan Pusat studi Wanita UM Jember, Prosiding Seminar Nasional Ekonomi, 2011, Jember: Universitas Muhammadiyah Jember, 2011, h.105.
pemberdayaan sehingga mereka dapat menumbuhkan rasa percaya diri, memiliki harga diri dan pengetahuan untuk mengembangkan
keahlian baru. Jadi indikator partisipasi adalah keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan, pemutusan kebijakan, perencanaan
administrasi. e Kesetaraan dalam kekuasaan yang merupakan kontrol yang setara
terhadap faktor produksi dan distribusi hasil keuntungan sehingga tidak ada pihak yang dominan. Pada level pemberdayaan ini,
perempuan harus memiliki kontrol setara dengan laki-laki dalam segala aspek kehidupan sehingga tidak ada lagi dominasi dan
diskriminasi terhadap perempuan. Pentingnya kontrol sebagai salah satu unsur analisis pemberdayaan perempuan adalah perempuan
mempunyai kekuasaan untuk mengubah kondisi dan posisi, masa depan diri dan komunitasnya. Konsep kontrol berhubungan dengan
aspek kekuasaan seseorang untuk menentukan segala sesuatu yang menyangkut berbabagi kepentingan termasuk memperoleh beragam
sumberdaya bagi dirinya.
41