Tahapan Pemberdayaan PEMBERDAYAAN 1. Pengertian Pemberdayaan
Persiapan petugas ini diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim agen perubah atau community worker
mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan pemberdayaan.
2 Persiapan lapangan yang juga dikenal dengan tahap engagement, petugas pada awal melakukan studi kelayakan terhadap daerah
yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara informal maupun formal. Bila sudah menemukan daerah yang ingin
dikembangkan, community worker harus mencoba menjalin kontak melalui jalur formal untuk mendapatkan perijinan dari
pihak terkait. Tetapi di samping itu, community worker juga tetap harus membina relasi dengan tokoh-tokoh informal agar
hubungan dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik. Pada tahap inilah terjadi kontak awal dengan kelompok sasaran.
Komunikasi yang baik pada tahap awal biasanya akan mempengaruhi keterlibatan warga pada fase berikutnya.
b Tahap assessment atau pengkajian. Proses assessment yang dilakukan dapat dilakukan secara
individu melalui tokoh-tokoh masyarakat, tetapi juga melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pada tahap ini petugas
berusaha mengidentifiasi masalah atau kebuutuhan yang dirasakan dan juga sumber daya yang dimiliki klien.
Dalam proses assessment ini, dikenal pula konsep kebutuhan normatif yaitu kebutuhan berdasarkan standar norma yang berlaku.
Kadangkala suatu masyarakat tidak merasakan suatu hal sebagai kebutuhan mereka tetapi community worker melihat bahwa kondisi
yang ada perlu diperbaiki. Dalam kondisi seperti ini, community worker tidak dapat memaksakan pandangan mereka ke masyarakat.
Oleh karena itu perlu upaya menjembatani perbedaan pandangan tersebut. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan menjalankan peran
edukasional misalnya dengan melakukan penyadaran masyarakat. c Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan Designing.
Pada tahap ini, community worker secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berpikir tentang masalah yang mereka
hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada masyarakat diharapkan dapat memikirkan
beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan.
Program dan kegiatan yang akan mereka kembangkan harus disesuaikan dengan tujuan pemberian bantuan sehingga tidak
muncul program-program yang bersifat insidental ataupun amal yang kurang dilihat manfaatnya dalam jangka panjang.
d Tahap pemformulasikan rencana aksi Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok
masyarakat untuk memformulasikan gagasan mereka dalam bentuk tulisan, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal
kepada pihak penyandang dana.
Dalam tahap pemformulasikan rencana aksi ini, diharapkan petugas dan masyarakat sudah dapat membayangkan dan
menuliskan tujuan jangka pendek apa yang akan mereka capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
e Tahap pelaksanaan program Implementation. Tahap ini merupakan salah satu tahap yang paling penting
dalam program pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik akan dilaksanakan di lapangan.
f Tahap evaluasi. Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas
terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan
warga pada tahap ini diharapkan akan terbentuk sistem dalam komunitas untuk melakukan pengawasan secara internal. Sehingga
dalam jangka panjang diharapkan akan dapat membentuk sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada. Evaluasi itu sendiri dapat dilakukan pada input, proses dan juga
pada hasil. Pada tahap ini juga dilakukan stabilisasi terhadap perubahan yang sudah terjadi. Bila sistem ini sudah terpolakan dan
terinternalisasikan pada sebagian besar kelompok masyarakat maka dapat diharapkan perubahan yang terjadi akan dapat menjadi relative
menetap dan akan dapat ditindaklanjuti ke tahap berikutnya.
g Tahap terminasi Disengagement. Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal
dengan komunitas sasaran. Terminasi dalam suatu program pemberdayaan masyarakat tidak jarang dilakukan bukan karena
masyarakat sudha dianggap mandiri, tetapi lebih karena proyek sudah harus dihentikan karena sudah melebih jangka waktu yang
ditetapkan sebelumnya atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana yang dapat dan mau meneruskan.
61
61
Isbandi Rukminto Adi, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Jakarta: FISIP UI Press, 2005,h. 170-186.
53
GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Komunitas Enigami