Strategi Pemberdayaan PEMBERDAYAAN 1. Pengertian Pemberdayaan
muncul dari suatu masyarakat selalu diukur dari segi baik dan buruk menurut community worker.
Dengan pendekatan ini memang banyak hasil yang telah diperoleh, tetapi hasil yang didapat lebih terkait dengan tujuan jangka pendek dan
sering kali lebih bersifat pencapaian secara fisik. Penggunaan pendekatan
direktif oleh
community worker
mengakibatkan berkurangnya kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar dari
masyarakat, sedangkan bagi masyarakat jika menggunkaan pendekatan ini adanya sikap ketergantungan terhadap kehadiran petugas sebagai
agen perubahan. b Pendekatan Non-direktif Partsisipatif.
Pendekatan non-direktif dilakukan berlandaskan asumsi bahwa masyarakat tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang
baik untuk mereka. Pada pendekatan ini community worker tidak menempatkan diri sebagai orang yang menempatkan apa yang baik atau
buruk bagi suatu masyarakat. Pemeran utama dalam perubahan masyarakat adalah masyarakat itu
sendiri, community worker hanya menggali dan mengembangkan potensi masyarakat. Masyarakat diberikan kesempatan untuk
menganalisa dan mengambil keputusan yang berguna bagi mereka sendiri serta diberikan kesempatan dalam penentuan cara-cara untuk
mencapai tujuan yang mereka inginkan. Tujuan dari pendekatan non-direktif dalam upaya pemberdayaan
ini adalah agar masyarakat memperoleh pengalaman belajar untuk
mengembangkan dirinya melalui pemikiran dan tindakan yang dirumuskan oleh mereka. Pendekatan ini sering juga dianggap sebagai
pendekatan bersifat partisipatif. Beberapa keuntungan menggunakan pendekatan non-direktif
dalam melakukan pemberdayaan: 1 Kemungkinan memperoleh hasil yang lebih baik dalam
keterbatasan sumber daya yang ada. 2 Membantu perkembangan masyarakat.
3 Menumbuhkan rasa kebersamaan. 4 Memunculkan kesempatan untuk mendidik dan mempengaruhi
masyarakat. Akan tetapi dalam praktiknya, penggunaan pendekatan direktif dan non-
direktif perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan masyarakat.