Prosedur Perawatan Berdasarkan Pemilihan Tindakan RCM

operasional plant outage problem dan dapat mengakibatkan kegagalan total di sistem atau sebagian sistem.

6.3. Prosedur Perawatan Berdasarkan Pemilihan Tindakan RCM

Berdasarkan hasil pemilihan tindakan untuk masing- masing komponen yang mengalami kerusakan pada mesin bor magnet, maka diperoleh beberapa tindakan pemilihan, yaitu : 1. Condition Directed CD Tindakan perawatan ini bertujuan untuk mendeteksi kerusakan dengan cara memeriksa alat dan apabila dalam pemeriksaan ditemukan gejala – gejala kerusakan peralatan, maka dilanjutkan dengan perbaikan atau penggantian komponen. Adapun komponen yang tergolong dalam tindakan ini, yaitu : a. Saklar magnet b. Drilling chuck c. Spindle sleeve d. Pulley Adapun rencana tindakan perawatan condition directed yang dilakukan untuk komponen diatas dapat dilihat pada Tabel 6.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Tindakan Perawatan Condition Directed CD No. Komponen Tindakan CD 1. Saklar magnet - Pemeriksaan saklar setelah penggunaan mesin kondisi saklar harus dalam keadaan off - Hindari penekanan tombol on dan off saklar yang berlebihan 2. Drilling chuck - Pemeriksaan drilling chuck kondisi drilling chuck harus terpasang dengan baik - Pemeriksaan grease pada drilling chuck grease harus ditambahkan untuk meminimalkan gesekan pada drilling chuck - Pemeriksaan dan pemberian grease pada drilling chuck dilakukan 2 bulan sekali 3. Spindle sleeve - Pemeriksaan spindle sleeve agar tidak terkikis habis - Pemeriksaan spindle sleeve kondisi spindle sleeve harus terpasang dengan baik - Pemeriksaan putaran mata bor - Pemeriksaan grease pada spindle sleeve grease harus ditambahkan untuk meminimalkan gesekan pada spindle sleeve - Pemeriksaan dan pemberian grease pada spindle sleeve dilakukan 2 bulan sekali 4. Pulley - Pemeriksaan grease pada pulley grease ditambahkan untuk meminimalkan gesekan pada pulley - Pemeriksaan poros pulley agar tidak terkikis habis - Pemeriksaan dan pemberian grease pada pulley dilakukan 2 bulan sekali Sumber : Hasil Pengamatan 2. Time Directed TD Tindakan perawatan ini berfokus pada aktivitas pergantian komponen yang dilakukan secara berkala. Adapun komponen yang tergolong dalam tindakan ini, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Spindle b. Motor NFA03LG-011 c. V-belt d. Radial ball bearing Adapun rencana tindakan perawatan time directed TD yang dilakukan untuk komponen di atas dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel 6.6. Tindakan Perawatan Time Directed TD No. Komponen Tindakan TD 1. Spindle Pergantian komponen dilakukan setiap 33 hari 2. Motor NFA03LG-011 Pergantian komponen dilakukan setiap 36 hari 3. V-belt Pergantian komponen dilakukan setiap 43 hari 4. Radial ball bearing Pergantian komponen dilakukan setiap 42 hari Sumber : Pengolahan Data Tahap – tahap proses perbaikan komponen mesin yang tergolong dalam tindakan Time Directed TD dapat dilihat pada Gambar 6.1., 6.2., 6.3., dan 6.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.1. Prosedur Pergantian Komponen Spindle Prosedur Proses Pergantian Komponen Spindle Nama mesin : Mesin bor magnet Komponen : Spindle Area : Lantai produksi Pelaksana : 1 operator maintenance Alat bantu : Obeng shock, kunci pas Prosedur Kerja : 1. Baut yang terdapat pada bagian drilling head dibuka dengan menggunakan obeng shock 2. Drilling chuck dibuka dengan menggunakan kunci pas 3. Spindle lama dikeluarkan dari spindle sleeve 4. Spindle baru dimasukkan kedalam spindle sleeve 5. Pemasangan spindle baru diperiksa oleh supervisor maintenance spindle telah terpasang dengan baik 6. Drilling chuck ditutup dengan menggunakan kunci pas 7. Baut yang terdapat pada bagian drilling head ditutup dengan menggunakan obeng shock Universitas Sumatera Utara Gambar 6.2. Prosedur Pergantian Komponen Motor NFA03LG-011 Prosedur Proses Pergantian Komponen Motor NFA03LG-011 Nama mesin : Mesin bor magnet Komponen : Motor NFA03LG-011 Area : Lantai produksi Pelaksana : 1 operator Alat bantu : Obeng shock, tang penjepit, obeng bunga Prosedur Kerja : 1. Baut yang terdapat pada bagian power transmition dibuka dengan menggunakan obeng shock 2. Plat yang membungkus v-belt sebeng dibuka dengan menggunakan tang penjepit 3. Baut yang terdapat pada v-belt dibuka dengan menggunakan obeng bunga 4. V-belt dikendurkan 5. Motor lama dikeluarkan dan motor baru dimasukkan 6. Pemasangan motor baru diperiksa oleh supervisor maintenance motor telah terpasang dengan baik 7. V-belt dikencangkan 8. Baut yang terdapat pada v-belt dikunci dengan menggunakan obeng bunga 9. Plat yang membungkus v-belt sebeng ditutup dengan menggunakan tang penjepit 10. Baut yang terdapat pada bagian power transmition ditutup dengan menggunakan obeng shock Universitas Sumatera Utara Gambar 6.3. Prosedur Pergantian Komponen V-belt Prosedur Proses Pergantian Komponen V-belt Nama mesin : Mesin bor magnet Komponen : V-Belt Area : Lantai produksi Pelaksana : 1 operator Alat bantu : Obeng shock, tang penjepit, obeng bunga Prosedur Kerja : 1. Baut yang terdapat pada bagian power transmition dibuka dengan menggunakan obeng shok 2. Plat yang membungkus v-belt sebeng dibuka dengan menggunakan tang penjepit 3. Baut yang terdapat pada v-belt dibuka dengan menggunakan obeng bunga 4. V-belt yang lama diambil dan diganti dengan v-belt yang baru 5. Pemasangan v-belt baru diperiksa oleh supervisor maintenance v-belt telah terpasang dengan baik 6. Baut yang terdapat pada v-belt dikunci dengan menggunakan obeng bunga 7. Plat yang membungkus v-belt sebeng ditutup dengan menggunakan tang penjepit 8. Baut yang terdapat pada bagian power transmition ditutup dengan menggunakan obeng shock Universitas Sumatera Utara Gambar 6.4. Prosedur Pergantian Komponen Radial Ball Bearing Prosedur Proses Pergantian Komponen Radial Ball Bearing Nama mesin : Mesin bor magnet Komponen : Radial ball bearing Area : Lantai produksi Pelaksana : 1 operator Alat bantu : Obeng shock, tang penjepit, obeng bunga, tang Prosedur Kerja : 1. Baut yang terdapat pada bagian power transmition dibuka dengan menggunakan obeng shock 2. Plat yang membungkus v-belt sebeng dibuka dengan menggunakan tang penjepit 3. Baut yang terdapat pada v-belt dibuka dengan menggunakan obeng bunga 4. V-belt dikendurkan 5. Poros pulley dibuka dengan menggunakan kunci pas 6. Tutup bearing dibuka dengan menggunakan kunci pas 7. Penjepit bearing dibuka dengan menggunakan tang 8. Bearing lama dikeluarkan dan bearing baru dimasukkan 9. Pemasangan bearing baru diperiksa oleh supervisor maintenance bearing telah terpasang dengan baik 10. Penjepit bearing ditutup kembali dengan menggunakan tang 11. Poros pulley ditutup dengan menggunakan kunci pas 12. V-belt dikencangkan 13. Baut yang terdapat pada v-belt dikunci dengan menggunakan obeng bunga 14. Plat yang membungkus v-belt sebeng ditutup dengan menggunakan tang penjepit 15. Baut yang terdapat pada bagian power transmition ditutup dengan menggunakan obeng shock Universitas Sumatera Utara

6.4. Ringkasan Penurunan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) Untuk Merencanakan Kegiatan Perawatan Mesin Di PT. SMART, TBK

18 107 121

Perancangan Preventive Maintenance Berdasarkan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sinar Sosro

47 151 150

Perencanaan Pemeliharaan Paper Machine dengan Basis RCM (Reliability Centered Maintenance) Di PT.PDM Indonesia

13 90 170

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

PERANCANGAN MAINTENANCE YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN KILN

5 20 1

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

4 9 20

Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

0 2 23

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

0 2 14