downtime sebesar 13,96 . Peneliti menggunakan FMEA pada langkah Reliability Centered Maintenance. Menurut Ching Liang Chang 2001,
perhitungan RPN pada FMEA terdapat kelemahan, yaitu RPN tidak mampu menetapkan bobot pada tiga faktor severity, occurance, dan detection.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan usulan tindakan pencegahan preventive maintenance kerusakan mesin sehingga dapat
meminimalkan waktu breakdown mesin. Usulan pencegahan tersebut adalah penerapan preventive maintenance dengan menggunakan metode Reliability
Centered Maintenance dengan Mengaplikasikan Grey FMEA, dimana keuntungan dari penerapan Grey FMEA adalah memiliki kemampuan menentukan bobot yang
berbeda untuk masing-masing faktor dan tidak memerlukan fungsi utilitas bentuk apapun.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan dapat dirumuskan permasalahan PT. Kharisma Abadi Sejati adalah sistem perawatan yang kurang memadai
sehingga mengakibatkan tingginya angka downtime pada mesin, yaitu sekitar 22 – 23 jam per bulan dan tidak terdapatnya Standard Operating Procedure SOP
perawatan mesin.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah menentukan sistem perawatan mesin yang efektif untuk meminimumkan terjadinya breakdown mesin produksi pada
PT. Kharisma Abadi Sejati. Tujuan khusus penelitian ini adalah : 1. Untuk menghasilkan komponen kritis
2. Untuk menyusun jadwal perawatan mesin 3. Untuk menyusun suatu Standard Operating Procedure SOP untuk
perawatan mesin.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah mampu mempelajari dan menguasai metode perawatan mesin dengan metode Reliability
Centered Maintenance dan mengaplikasikannya kedalam dunia nyata serta memberikan masukan kepada perusahaan dalam menyusun jadwal perawatan
sehingga kerusakan mesin dapat dicegah sebelum mesin tersebut mengalami kerusakan.
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan pada mesin yang memiliki frekuensi kerusakan dan
downtime paling besar dalam diagram pareto. 2. Faktor biaya tidak dibahas pada penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3. Data kerusakan mesin yang digunakan adalah data periode Januari 2011- Desember 2011.
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Selama penelitian dilakukan, tidak terjadi adanya penambahan mesin baru.
2. Keadaan perusahaan tidak berubah selama penelitian. 3. Pola kerusakan mesin tidak mengalami perubahan.
4. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi lori dan dianggap sebagai operator normal.
5. PT. Kharisma Abadi Sejati mampu menyediakan komponen baru pada saat jadwal pergantian komponen.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN