Tabel 5.5. Batasan Sistem Subsistem
Komponen Batasan Fisik Primer
Start With Terminate With
Kaki atau dasar base
Saklar magnet Saklar magnet
dinyalakan Bor magnet menepel
pada benda kerja Drilling head
Spindle Putaran spindle
diteruskan ke drilling chuck
Hasil putaran spindle menggerakkan mata
bor Drilling chuck
Spindle sleeve
Power transmition Motor
NFA03LG-011 Transmisi daya
motor NFA03LG- 011 ditransmisikan
dengan menggunakan pulley
dan v-belt Hasil transmisi motor
NFA03LG-011 menggerakkan spindle
Pulley V-Belt
Radial ball bearing
Sumber : Departemen Produksi PT. Kharisma Abadi Sejati
5.2.2.3. Deskripsi Sistem dan Diagram Blok Fungsi.
Deskripsi sistem dan diagram blok fungsi merupakan representasi dari fungsi-fungsi utama sistem yang berupa blok-blok yang berisi fungsi dari setiap
subsistem yang menyusun sistem tersebut. Adapun tahapan identifikasi detail dari sistem, yaitu :
A. Deskripsi Sistem Mesin bor magnet berfungsi sebagai pembuat lubang pada produk lori.
Sedangkan subsistem yang mendukung fungsi sistem berfungsi sebagai : 1. Kaki atau dasar base
Kaki atau dasar bor magnet terbuat dari magnet yang berfungsi untuk memberikan stabilitas dan pendukung tegaknya mesin bor. Magnet yang
terdapat pada dasar bor magnet berfungsi sebagai alat perekat mesin dengan benda kerja yang dapat diaktifkan dan nonaktifkan dengan
menggunakan saklar saklar magnet
Universitas Sumatera Utara
2. Drilling head Drilling head merupakan bagian kepala perkakas yang terpasang di bagian
ujung atas mesin. Bagian ini terdiri dari komponen yang mengatur mekanisme penggerak spindle naik turun dan putaran mata bor. Spindle
yang berupa poros bulat yang berfungsi memegang dan memutar mata bor terpasang pada dudukan spindle sleeve yang tidak ikut berputar. Pada
ujung spindle dipasang drilling chuck yang berfungsi sebagai penggenggam mata bor.
3. Power transmition Power transmition merupakan bagian transmisi daya yang berasal dari
motor listrik yang ditransmisikan dengan menggunakan pasangan pulley dan V-belt untuk menyalurkan putaran yang dihasilkan oleh motor. Radial
ball bearing berfungsi untuk menopang poros pada pulley agar dapat bergerak dengan halus dengan gesekan yang terjadi sekecil mungkin.
Power transmition inilah yang menggerakan spindle.
B. Blok Diagram Blok diagram berfungsi untuk memberikan gambaran struktur fungsi sistem
dengan jelas. Adapun blok diagram proses pembuatan lori dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Mesin Bor Magnet
Kaki atau dasar
Drilling Chuck
Power Transmition
Saklar Magnet Spindle
Drilling Head
Spindle Sleeve
Radial Ball Bearing
Motor NFA03LG-
011 V-Belt
Pulley
Gambar 5.2. Blok Diagram Mesin Bor Magnet
C. System Work Breakdown System SWBS System Work Breakdown System SWBS merupakan struktur yang
menjabarkan komponen – komponen yang berhubungan dengan fungsi sistem yang mengalami breakdown. Adapun komponen – komponen yang
mengalami breakdown PT. Kharisma Abadi Sejati dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. SWBS Komponen Utama yang Mengalami Breakdown
Kode Subsistem
Kode Komponen
Resiko Kegagalan
A Kaki atau
dasar A.1
Saklar magnet Magnet pada mesin bor magnet tidak
dapat diaktifkan B
Drilling Head
B.1 Spindle
Drilling chuck tidak dapat berputar B.2
Drilling chuck Tidak dapat memegang mata bor
B.3 Spindle sleeve
Putaran spindle menjadi tidak stabil C
Power Transmition
C.1 Motor
NFA03LG- 011
Tidak adanya daya yang ditransmisikan sehingga menyebabkan
mesin off C.2
V-belt Tidak dapat mentransmisikan daya
yang diberikan motor ke pulley C.3
Pulley Spindle tidak dapat berputar
C.4 Radial ball
bearing Batang as tidak berputar menyebabkan
spindle tidak berputar
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.4. Fungsi Sistem dan Kegagalan Sistem