Professional. Adapun hasil pengujian distribusi masing – masing komponen dengan menggunakan Software EasyFit 5.5 Professional dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Pengujian Pola Distribusi Dengan Menggunakan Software EasyFit
5.5. Professional
No Komponen
Pola Distribusi Parameter
1 Spindle
Weibull α = 4,1571 ; β = 52,371
2 Motor NFA03LG-011
Gamma α = 31,723 ; β = 1,5536
3 Radial ball bearing
Normal μ = 56,667 ; σ = 8,0664
4 V-Belt
Weibull α = 2,9855 ; β = 73,315
Sumber : Software EasyFit 5.5 Professional
5.3.2. Perhitungan Total Minimum Downtime
Pada dasarnya downtime didefinisikan sebagai waktu suatu komponen sistem tidak dapat digunakan tidak berada dalam kondisi yang baik, sehingga membuat
fungsi sistem tidak berjalan. Prinsip utama dalam manajemen perawatan adalah untuk menekan periode kerusakan breakdown period sampai batas minimum.
Berdasarkan data parameter Tabel 5.15., maka dapat ditentukan total minimum downtime untuk masing – masing komponen. Lama perbaikan komponen
kritis dengan T
f
adalah waktu yang diperlukan untuk mengganti komponen karena komponen mengalami kerusakan dan T
p
adalah waktu yang diperlukan untuk mengganti komponen berdasarkan interval waktu. dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Nilai T
f
dan T
p
untuk Tiap Komponen Komponen
T
f
menit T
p
menit
Spindle 28
15 Motor NFA03LG-011
40 20
Radial Ball Bearing 47
22 V-belt
32 15
Sumber : Departemen Produksi PT. Kharisma Abadi Sejati
Sebagai contoh perhitungan total minimum downtime maka diambil komponen spindle dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Perhitungan fungsi distribusi kumulatif komponen spindle Ft
= 1- exp �- �
t β�
α
�
F1 = 1- exp �- �
1 52,371
�
4,1571
� = 7,13785 x 10
-8
F2 = 1- exp �- �
2 52,371
�
4,1571
� = 1,27344 x 10
-6
F3 = 1- exp �- �
3 52,371
�
4,1571
� = 6,87079 x 10
-6
F4 = 1- exp �- �
4 52,371
�
4,1571
� = 2,27188 x 10
-5
F5 = 1- exp �- �
5 52,371
�
4,1571
� = 5,74438 x 10
-5
Universitas Sumatera Utara
Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk F6, F7,…, Ft dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 4. 2. Menghitung interval kerusakan tiap waktu.
H0 selalu ditetapkan = 0 H1 = {1 + H0 } F 1
= {1 + 0} 7,13785 x 10
-8
= 7,13785 x 10
-8
H2 = {1 + H1 } F 2
= �1 + 7,13785 x 10
-8
� 1,27344 x 10
-6
= 1,2734 x 10
-6
H3 = {1 + H2 } F 3
= �1 + 1,2734 x 10
-6
� 6,87079 x 10
-6
= 6,8708 x 10
-6
H4 = {1 + H3 } F 4
= �1 + 6,87079 x 10
-6
� 2,27188 x 10
-5
= 2,2719 x 10
-5
H5 = {1 + H4 } F 5
= �1 + 2,2719 x 10
-5
� 5,74438 x 10
-5
= 5,7445 x 10
-5
Universitas Sumatera Utara
Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk H6, H7,…, Ht dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 4.
3. Perhitungan Total Minimum Downtime TMD Dt
= Ht
T
f
+ T
p
t + T
p
D1 = 7,13785 x 10
-8
0,0667 + 0,0357 1 + 0,0357
= 0,1011
D2 = 1,2734 x 10
-6
0,0667 + 0,0357 2 + 0,0357
= 0,0175
D3 = 6,8708 x 10
-6
0,0667 + 0,0357 3 + 0,0357
= 0,0118
D4 = 2,2719 x 10
-5
0,0667 + 0,0357 4 + 0,0357
= 0,0089
D5 = 5,7445 x 10
-5
0,0667 + 0,0357 5 + 0,0357
= 0,0071 Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk D6, D7,…, Dt
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil akhir pergantian komponen kritis adalah sebagai berikut :
a. Spindle : 33 hari
Universitas Sumatera Utara
b. Motor NFA03LG-011 : 36 hari c. Radial Ball Bearing : 43 hari
d. V-belt : 42 hari
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis