e. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan pengggunaan suatu media yaitu untuk membantu guru menyampaikan pesan secara mudah kepada siswa sehingga siswa dapat
menguasai pesan tersebut secara cepat dan akurat. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana 2001: 153 mengemukakan tujuan
digunakannya media pengajaran secara khusus, yang ringkasannya sebagai berikut:
1 Memberikan kemudahan kepada siswa untuk lebih memahami konsep
prinsip, sikap dan ketrampilan tertentu, dengan menggunakan media yang paling tepat menurut karakteristik bahan.
2 Memberikan pengalaman belajar berbeda dan bervariasi sehingga
lebih merangsang minat siswa untuk belajar. 3
Membutuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena siswa tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media
tertentu. 4
Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan siswa. Media digunakan dengan tujuan untuk menunjang tercapainya
tujuan pengajaran. Oleh karena itu, dalam penggunaan media guru harus mempertimbangkan tujuan pengajaran, materi pengajaran, dan strategi
pengajaran. Menurut Budi Nuryanta 1998: 15 ada beberapa hal yang harus di perhatikan pada penggunaan media yaitu: a media yang
digunakan harus transparansi dan tersedia, b teknik atau metode yang
diguanakan oleh guru harus sesuai, dan c memperhatikan kondisi kelas yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.
Maka dalam pemilihan media harus mengetahui prinsip-prinsip yang merupakan pertimbangan pokok dalam memilih media, terdiri atas
beberapa kriteria sebagai berikut : a media yang dipilih hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan pengajaraqn; b media yang dipilih
hendaknya selalu disesuaikan dengan kemampuan siswa; c media yang digunakan hendaknya tepat guna; d media yang dipilih hendaknya
memang tersedia, artinya alatbahannya atau tersedia waktu untuk mempersiapkan dan mempergunakannya; e media yang dipilih
hendaknya disenangi guru dan siswa; f persiapan dan penggunaan media hendaknya disesuaikan dengan biaya yang tersedia; g kondisi fisik
lingkungan turut mempengaruhi media. Oleh karena itu perlu diperhatikan baik-baik kondisi lingkungan pada saat merencanakan penggunaan media.
Prosedur pemilihan media pembelajaran menurut Ronald H. Anderson dalam Yudhi Munadi, 2008 : 194-196 dalam bukunya
Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Anderson lebih menitik beratkan pemilihan media yang didasarkan
pada bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan pembelajaran. Prosedur pemilihannya dimulai dari sifat-sifat belajar seperti belajar
kognitif, psikomotorik, dan afektif tampak pada flow chart sebagai berikut:
Gambar. 02 Prosedur Pemilihan Media Menurut Anderson telah mengalami
penyesuaian oleh Arief S. Sadiman, dkk. 1990: 97
f. Pemanfaatan Media Pembelajaran di Sekolah
Menurut Arief S. Sadiman dalam Yudhi Munadi, 2008 : 208-209 membagi pemanfaatan media pembelajaran menjadi dua pola, yakni
pemanfaatan media dalam situasi belajar-mengajar di dalam kelas atau ruang seperti auditorium dan pemanfaatan media di luar kelas. Dalam
konteks pemanfaatannya di dalam kelas, kehadirannya dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu.
Pemanfaatan media pembelajaran di kelas harus di perhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, persiapan guru: pada langkah ini guru menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui media pembelajaran sehubungan dengan
pelajaran materi yang akan dijelaskan berikut dengan strategi-strategi penyampaiannya.
Kedua, persiapan kelas: pada langkah ini bukan hanya menyiapkan perlengkapan, tetapi juga mempersiapkan siswa dari sisi tugas.
Ketiga, penyajian: penyajian media pembelajaran sesuai dengan karakteristiknya.
Keempat, langkah lanjutan dan aplikasi: sesudah penyajian perlu ada kegiatan belajar sebagai tindak lanjutnya.
Pola pemanfaatan kedua adalah pemanfaatan media pembelajaran di luar kelas. Pola pemanfaatan media di luar kelas menurut Arief Sadiman
1990: 190-197 dapat di bedakan dalam tiga kelompok, yakni kelompok yang terkontrol, tidak terkontrol bebas, dan jumlah sasarannya.
Pertama, pemanfaatan media secara terkontrol, yakni media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang di atur secara sistematik
untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil belajar melalui pemanfaatan media secara terkontrol biasanya dievaluasi secara teratur dengan alat evaluasi
yang terukur. Kedua, pemanfaatan media secara bebas tidak terkontrol,
yakni pemanfaatannya tanpa ada kontrol atau pengawasan. Ketiga, pemanfaatan media dilihat dari jumlah penggunaannya,
yakni secara perorangan, kelompok dan massal. Pemanfaatan media secara perorangan biasa dilengkapi dengan petunjuk penggunaan sehingga
pengguna dapat memanfaatkannya secara mandiri. Pemanfaatan media secara kelompok biasanya dilengkapi buku petunjuk bagi pimpinan
kelompoknya. Setelah atau sebelum memanfaatkan media, kelompok dapat melakukan diskusi. Terakhir, pemanfaatan media secara massal
biasanya disalurkan melalui pemancar seperti radio dan televisi. Sebelum memanfaatkan media ini, peserta diberi bahan tercetak yang memuat
tujuan pembelajaran, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut, dan bahan dari sumber lain untuk pendalaman pemahaman.
4. Hakikat Media Gambar a.
Pengertian Media Gambar
Menurut Oemar Hamalik 1994: 95 bahwa media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua