Daya Beli Masyarakat dan Pendapatan Per Kapita

Tabel 05. PDRB Bogor Berdasarkan Harga Konstan Dan Laju Pertumbuhan Ekonomi 2002-2006 juta rupiah Uraian 2002 2003 2004 2005 2006 Laju Pert. Pertaniian 11.094,84 11.642,98 12.193,68 12.716,02 11.723,85 1,54 Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 827.318,66 881.718,49 940.062,95 1.002,371,58 1.059.336,89 6,38 Listrik, Gas, dan Air Bersih 91.743,05 98.132,83 105.087,61 112.491,07 119.970,03 6,94 Bangunan 234.466.55 244.414,67 255.205,11 266.037,24 276.736,82 4,23 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 949.697,09 988.571,26 1.029.072,27 1.071.266,44 1.140.875,92 4,70 Pengangkutan dan Komunikasi 281.187,90 301.110,33 322.575,82 344.684,12 368.420,39 6,99 Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan 358.608,64 398.668,99 441.570,29 489.525,23 522.979,72 9,91 Jasa-jasa 232.720,65 243.925,99 255.671,20 268.139,21 282.230,09 4,94 Sumber : Kota Bogor Dalarn Angka tahun 2002-2005 dan tahun 2005 hasil Perhitungan serta 2006 Angka perbaikan Tabel 06. PDRB Kota Bogor Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000-2004 juta rupiah Sektor Nilai PDRB Dalam Juta Rupiah Pertumbuhan 2000 2001 2002 2003 2004 Pertanian, Petemakan, Kehutanan, dan Perikanan 10.230,25 10.755,13 11.094,84 11.642,98 12.212,03 4,53 Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 732.433,95 779.846,18 872.318,66 881.718,49 941.005,62 6,53 Listrik, Gas, dan Air Bersih 80.503,06 85.758,27 91.743,04 98.188,08 105.293,90 6,94 BangunanKonstruksi 219.288,08 227.279,58 234.466,55 244.414,67 255.205,11 3,87 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 866.819,47 908.410,21 950.189,34 988.571,26 1.030.723,00 40,43 Pengangkutan dan Komunikasi 249.621,47 264.303,31 282.798,77 307.363,48 329.374,45 7,18 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 299.538,60 325.512,18 356.505,52 392.415,83 431.911,40 9,58 Jasa-Jasa 213.172,35 221.565,31 232.720,65 243.925,99 255.860,62 4,67 Sumber : Kota Bogor Dalam Angka tahun 2002-2006 dan hasil perhitungan 2006

4.3.3 Daya Beli Masyarakat dan Pendapatan Per Kapita

Salah satu komponen sosial kependudukan adalah Purchasing Power Parity PPP atau kemampuan daya beli masyarakat yang diukur berdasarkan konsumsi per kapita riil. PPP adalah suatu alat ukur yang menggambarkan tingkat keberdayaan masyarakat didalam memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan konsumsi riilnya, tanpa memperhatikan asal atau sumber penerimaannya, apakah itu berupa pemberian atau hasil pendapatannya. Oleh karena itu, PPP merupakan alat ukur yang dianggap lebih mewakili tingkat kesejahteraan penduduk sesuai dengan pola, kebiasaan dan kemampuan untuk dapat mengakses setiap tingkatan kebutuhan berdasarkan kemampuannya. Usaha untuk meningkatan kemampuan daya beli penduduk ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena kemampuan daya beli seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian wilayah seperti inflasi. Namun, tetap harus diupayakan peningkatannya dengan memperhatikan faktor-faktor pendukungnya seperti meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan PDRB per kapita, pendidikan yang meliputi persentase penduduk tamat SLTA atau lebih tinggi, penyediaan lapangan pekerjaan yang dapat menampung angkatan kerja. Tabel 07. Purchasing Power Parity PPP per Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2000-2006 dalam ribu rupiah Kecamatan 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Bogor Selatan 525,77 525,43 530,32 529,79 533,26 534,43 529,72 Bogor Timur 535,26 535,39 556,37 555,63 551,60 552,81 563,09 Bogor Utara 527,78 535,50 531,76 554,94 567,77 569,01 571,37 Bogor Tengah 538,75 543,76 553,19 554,10 553,70 554,91 556,40 Bogor Barat 540,84 544,80 549,42 534,66 548,13 549,33 550,97 Tanah Sareal 539,86 567,51 557,69 553,63 565,58 566,82 561,89 Kota Bogor 535,40 541,80 549,50 552,61 552,82 554,03 554,42 Sumber : BPS Kota Bogor tahun 2000-2006 Nilai PPP per kecamatan tinggi rendahnya sangat bervariasi setiap tahunnya, nilai PPP yang terendah dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Bogor dalam kurun waktu 2000-2006 adalah Kecamatan Bogor Selatan, demikian juga pada tahun 2006, Kecamatan Bogor Selatan yang paling rendah nilai PPP-nya. Sedangkan, nilai PPP tertinggi pada tahun 2000 adalah Kecamatan Bogor Barat dan pada tahun 2001 dan 2002 adalah Kecamatan Tanah Sareal, pada tahun 2003 Kecamatan Bogor Timur dan tahun 2004 sampai 2006 nilai PPP tertinggi adalah Kecamatan Bogor Utara Tabel 15. Daya beli masyarakat dapat juga dikorelasikan dengan pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita berdasarkan harga konstan Tahun 2002 adalah sebesar Rp 3.783.570,24 Rp 315.297,52bulan pada Tahun 2002 dan kemudian meningkat menjadi Rp 4.302.254,60 Rp 358.521,22bulan pada Tahun 2006. Angka-angka ini menunjukkan bahwa produktivitas penduduk masih rendah yang selanjutnya juga akan berimplikasi pada rendahnya daya beli masyarakat.

4.3.4 Sektor Informal