Geographic Information System GIS

situasi tertentu kadang-kadang dinyatakan dengan istilah rasio fotosintesis neto transpirasi. Karena itu keseimbangan ekosistem RTH ditentukan oleh pertumbuhan tumbuhan pohon. Konsep pokok yang terlibat di sini adalah bahwa tumbuhan mungkin dianggap sebagai pemilik respon permukaan dimensi ganda yang dilukiskan terutama dalam pengertian fotosintesis neto, transpirasi, dan daya penghantar daun sebagai fungsi interaksi antara faktor-faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, suhu, dan defisit tekanan uap air. Konseptualisasi in- teraksi ini memungkinkan kita untuk meningkatkan kemampuan tumbuhan tertentu untuk berkembang dalam lingkungan mikro tertentu. Sebagai contoh, intensitas cahaya dapat dimodifikasi dengan memanipulasi penutupan tajuk, ketersediaan air tanah ditambah dengan mengurangi persaingan tumbuhan, atau level suhu diubah oleh kontrol naungan. Penjarangan, pemupukan, penyemprotan, pemberian mulsa, atau pengguludan bertujuan pada hakekatnya untuk memperbaiki lingkungan operasional tumbuhan terpilih. Definisi yang tepat bagi setiap perlakuan dalam level atau intensitas dapat dibuat yang terbaik jika seseorang menyadari persyaratan fisiologis umum pohon terseleksi dan level faktor iklim mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan yang memuaskan. Jenis analisis yang sama adalah berguna bila mempertimbangkan pemilihan metode reproduksi yang paling cocok untuk menjamin regenerasi spesies tertentu.

2.4 Geographic Information System GIS

Dalam Prahasta 2004, Geographic Information System GIS merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan menganalisis informasi-informasi geografis. Geographic Information System GIS yang dalam bahasa Indonesia lebih sering disingkat SIG Sistem Informasi Geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek- objek dan fenomena-fenomena dimana lokasi lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dasar dalam menangani data yang bereferensi geografis sebagai berikut : • Data masukan data spasial dan data atribut • Data keluaran Peta Tematik • Manajemen data penyimpanan dan pemanggilan data • Analisis data Perangkat lunak SIG yang biasa digunakan antara lain ArcView, ArcGis, MapInfo, ERDAS. Pada penelitian ini perangkat lunak SIG yang digunakan adalah ArcView 3.2 karena kemampuannya menganalisis lebih baik dengan tersedianya banyak ekstensi yang beredar dipasaran. ArcView 3.2 adalah software yang biasa digunakan untuk menganalis data spasial maupun non spasial dan pemetaan. Khusus untuk kebutuhan RTH diperlukan ekstensi CITYgreen 5.4 yang menganalisis kualitas udara berdasarkan daya serap terhadap polutan diudara, peyimpanan karbon, daya serap karbon. Kegunaan CITYgreen 5.4 adalah penting untuk menentukan tujuan dari penelitian ini, dan mempertimbangkan bagaimana hasil analisis akan digunakan. Mayoritas analisis CITYgreen 5.4 dilakukan bukan untuk latihan teoritis, tetapi untuk membantu mempengaruhi keputusan kebijakan riil. Mempertimbangkan mana keuntungan yang paling penting untuk kota dan masyarakat. Tanpa mempertimbangkan ukuran proyek, semua analisis CITYgreen 5.4 berlandaskan dari prinsip mendasar bahwa pohon yang menjadi komponen RTH memberikan pelayanan ekosistem yang dapat diukur American Forest, 2002.

2.5 Kapasitas Penyimpanan dan Daya Serap Karbon serta Kualitas Udara