Kapasitas Penyimpanan dan Daya Serap Karbon serta Kualitas Udara

• Data masukan data spasial dan data atribut • Data keluaran Peta Tematik • Manajemen data penyimpanan dan pemanggilan data • Analisis data Perangkat lunak SIG yang biasa digunakan antara lain ArcView, ArcGis, MapInfo, ERDAS. Pada penelitian ini perangkat lunak SIG yang digunakan adalah ArcView 3.2 karena kemampuannya menganalisis lebih baik dengan tersedianya banyak ekstensi yang beredar dipasaran. ArcView 3.2 adalah software yang biasa digunakan untuk menganalis data spasial maupun non spasial dan pemetaan. Khusus untuk kebutuhan RTH diperlukan ekstensi CITYgreen 5.4 yang menganalisis kualitas udara berdasarkan daya serap terhadap polutan diudara, peyimpanan karbon, daya serap karbon. Kegunaan CITYgreen 5.4 adalah penting untuk menentukan tujuan dari penelitian ini, dan mempertimbangkan bagaimana hasil analisis akan digunakan. Mayoritas analisis CITYgreen 5.4 dilakukan bukan untuk latihan teoritis, tetapi untuk membantu mempengaruhi keputusan kebijakan riil. Mempertimbangkan mana keuntungan yang paling penting untuk kota dan masyarakat. Tanpa mempertimbangkan ukuran proyek, semua analisis CITYgreen 5.4 berlandaskan dari prinsip mendasar bahwa pohon yang menjadi komponen RTH memberikan pelayanan ekosistem yang dapat diukur American Forest, 2002.

2.5 Kapasitas Penyimpanan dan Daya Serap Karbon serta Kualitas Udara

Komponen utama RTH adalah pohon, pohon memiliki kemampuan untuk menyimpan karbon melalui proses fotositesis sebagai berikut: 6 mol CO 2 + 12 mol H 2 O + 675 Cal 1 mol C 6 H 12 O 6 + 6 mol O 2 + 6 mol H 2 O 264 gr 216 gr 180 gr 192 gr 108 gr Dalam Endes 2007 kemampuan pohon dalam menyerap gas CO 2 bervariasi, menurut Nobel 1991, penyerapan gas CO 2 oleh RTH komponen utama RTH sebesar 2,76 tonhatahun, sedangkan menurut Bernatzky 1987, 1 pohon Beach menyerap gas CO 2 sebanyak 2,35 kgjam dan menghasilkan gas O 2 sebanyak 1,71 kgjam. Menurut Iverson et al. 1993 nilai rosot daya serap gas CO 2 untuk RTH58,26 tonha, kebun 52,40 tonha, serta semak dan rumput 3,30 tonha. Penyimpanan karbon dan daya serap karbon: pepohonan menghilangkan CO 2 dari udara melalui daun mereka dan menyimpan karbon di biomassanya, kira-kira setengah dari berat kering pohon adalah karbon. Untuk alasan inilah, proyek penanaman pohon dalam skala besar diketahui sebagai alat yang legitimat pada program karbon di banyak negara. CITYgreen 5.4 memperkirakan kapasitas penyimpanan karbon dan tingkat daya serap karbon dari pohon pada area kajian yang telah ditentukan. Sebagai tambahan selain penyimpanan karbon dan penyerap karbon, pepohonan menyediakan keuntungan yang lain yaitu sebagai penghasil gas O 2 American Forest, 2002. Irwan 2007 menyatakan setiap tahun tumbuh-tumbuhan di atas bola bumi ini mempersenyawakan sekitar 150.000 juta ton CO 2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Jadi setiap jam 1 ha daun-daun yang menghijau menyerap 8 kg CO 2 , setara dengan CO 2 yang dikeluarkan oleh sekitar 200 orang dalam waktu yang sama sebagai hasil pernapasannya. Hasan 2010 sektor kehutanan di Indonesia mampu menyerap karbon sebesar 0.89 giga ton pada 2020 dengan strategi penanaman pohon 500.000 hatahun. Kualitas udara: dengan menyerap dan menyaring nitrogen oksida NO 2 , sulfur dioksida SO 2 , ozone O 3 , karbon monoksida CO, dan benda-benda partikel kurang dari 10 mikron PM10 pada daun, pohon kota melakukan pelayanan pembersihan udara yang vital yang secara langsung mempengaruhi penghuni kota. CITYgreen 5.4 memperkirakan tingkat pembersihan polusi tahunan dari pohon dengan menetapkan studi kajian tertentu untuk polutan tersebut. Untuk menghitung nilai uang dari polutan ini, ekonom menghitung nilai externality , atau nilai tidak langsung yang dilahirkan oleh masyarakat untuk meningkatkan pengeluaran pelayanan kesehatan dan mengurangi pemasukan dari turisme. Nilai biaya externality riil dari berbagai polutan udara ditetapkan oleh komisi pelayanan umum negara di setiap negara American Forest, 2002. 3 3 6 Kilometers Batas admin per kec_kota bogor.shp Kecamatan Bogor Barat Kecamatan Bogor Selata Kecamatan Bogor Tengah Kecamatan Bogor Timur Kecamatan Bogor Utara Kecamatan Tanah Sereal N Peta Kota Bogor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor dengan menganalisis Ruang Terbuka Hijau. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Oktober 2009 – bulan Desember 2009. Gambar 02 Lokasi Penelitian