Metode Geographic Information System GIS

51

3.4.1 Metode Geographic Information System GIS

Dalam Prahasta 2004, Geographic Information System GIS merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan menganalisis informasi-informasi geografis. Geographic Information System GIS yang dalam bahasa Indonesia lebih sering disingkat SIG Sistem Informasi Geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek- objek dan fenomena-fenomena dimana lokasi lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Berdasarkan user manual yang dikeluarkan ESRI tahun 2004 tentang pengenalan ArcView GIS tingkat dasar dan lanjut dijelaskan bahwa 5 komponen utama sistem GIS yaitu: 1. Pelaksana 2. Data 3. Prosedur 4. Hardware 5. Software Kemampuan utama GIS dalam menangani data yang bereferensi geografis sebagai berikut: • Pengambilan data capture • Penyimpanan data store • Pemilahan query • Pengolahan analysis • Penampilan display • Hasil akhir output Perangkat lunak SIG yang biasa digunakan antara lain ArcView, ArcGis, MapInfo, ERDAS. Pada penelitian ini perangkat lunak SIG yang digunakan adalah ArcView 3.2 karena kemampuannya menganalisis lebih baik dengan tersedianya banyak ekstensi yang beredar dipasaran. ArcView 3.2 adalah software yang biasa digunakan untuk menganalis data spasial maupun non spasial dan pemetaan. Khusus untuk kebutuhan RTH diperlukan ekstensi CITYgreen 5.4 yang menganalisis kualitas 52 udara berdasarkan daya serap terhadap polutan diudara, penyimpanan karbon, daya serap karbon. Data spasial yang digunakan pada penelitian ini berasal dari citra quickbird tahun 2006 dan vektor admin kota bogor. Data atribut yang digunakan yaitu curah hujan, suhu, kelembaban, kualitas udara, hidrologi, topografi, dll. Klasifikasi penutupan lahan terdiri dari berdasarkan user manual CITYgreen 5.4: 1. Lahan PertanianLadang 2. Lahan Terbuka, Padang Rumput, Sawah 3. Semak 4. Kanopi Pohon Komponen Utama RTH 5. Lahan Perkotaan perumahan, industri, perdagangan 6. Badan Air Sungai, Waduk Situ Kegunaan CITYgreen 5.4 adalah penting untuk menentukan tujuan dari penelitian ini, dan mempertimbangkan bagaimana hasil analisis akan digunakan. Mayoritas analisis CITYgreen 5.4 dilakukan bukan untuk latihan teoritis, tetapi untuk membantu mempengaruhi keputusan kebijakan riil. Mempertimbangkan mana keuntungan yang paling penting untuk kota dan masyarakat. Semua analisis CITYgreen 5.4 berlandaskan dari prinsip mendasar bahwa pohon yang menjadi komponen RTH memberikan pelayanan ekosistem yang dapat diukur American Forest, 2002. CITYgreen 5.4 menghitung peran dari RTH dalam menyerap dan menyimpan karbon di udara berdasarkan data atribut pohon pada dari citra satelit, area studi dalam acres, persentase penutupan tajuk, dan tipe distribusi pohon, CITYgreen 5.4 mengelompokkan tipe distribusi pohon pada area yang diteliti menjadi tiga tipe distribusi pohon. Tipe satu mewakili distribusi pepohonan tua, tipe dua mewakili distribusi pohon yang muda. Tipe tiga menggambarkan suatu area yang dengan distribusi pohon yang seimbang. Tipe distribusi pepohonan tua dengan biomasa yang lebih diasumsikan menghilangkan karbon lebih dari tipe distribusi pohon yang muda American Forest, 2002. 53 Rumusan untuk memperkirakan penyimpanan karbon adalah: Area kajian acres x persen penutupan pohon x koefisien penyimpanan karbon berdasarkan tipe distribusi pohon = kapasitas penyimpanan karbon. Rumusan untuk memperkirakan daya serap karbon adalah: Area kajian acres x persen penutupan pohon x koefisien daya serap karbon berdasarkan tipe distribusi pohon = tingkat daya serap karbon tahunan. Untuk menghitung kualitas udara, CITYgreen 5.4 menggunakan rumus: F gcm 2 sec = V d cmsec x C gcm 3 , dengan F adalah laju peyerapan polutan V d adalah kecepatan velositas polutan C adalah konsentrasi polutan

BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR