Ekosistem Kota Bogor TINJAUAN PUSTAKA

u. Kawasan dan jalur hijau; v. Daerah penyangga buffer zone lapangan udara; dan w. Taman atap roof garden. Penyebaran ruang terbuka hijau ditentukan oleh wilayah pengembangan dalam kota tersebut, kebutuhan ruang terbuka hijau dan fungsi ruang terbuka hijau di areal perkotaan. Lokasi ruang terbuka hijau di areal perkotaan tidak hanya terpusat pada satu tempat tetapi juga dapat menyebar atau terpisah seperti taman kota yang kemudian dihubungkan dengan areal penghijauan penghubung seperti jalur hijau.

2.2 Ekosistem Kota Bogor

Dalam Irwan 2007 menyatakan di alam terdapat organisme hidup makhluk hidup dengan lingkungannya yang hidup saling berinteraksi dan berhubungan erat tak terpisahkan dan saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain yang merupakan suatu sistem. Dalam hal ini makhluk hidup lazim disebut dengan biotik, dari asal kata bio berarti hidup. Lingkungan yang tidak hidup disebut abiotik dari asal kata a dan bio berarti tidak hidup. Di dalam sistem tersebut terdapat dua aspek penting yaitu arus energi aliran energi dan daur materi atau disebut juga daur mineral atau siklus mineral ataupun siklus bahan di samping adanya sistem informasi. Aliran energi dapat terlihat pada struktur makanan, keragaman biotik dan siklus bahan yakni pertukaran bahan-bahan antara bagian yang hidup dan tidak hidup. Sistem tersebut disebut ekosistem. Menurut Undang-undang Lingkungan Hidup UULH, 1982 ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Perlu diketahui bahwa didalam ekosistem terdapat makhluk hidup dan lingkungannya. Makhluk hidup terdiri dari tumbuh- tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berbicara mengenai lingkungan hidup itu berarti yang dimaksud adalah lingkungan hidup manusia, di mana ada kepentingan manusia di situ. Akan tetapi jika di situ ada kepentingan tumbuhan, maka itu berarti lingkungan hidup tumbuhan, atau jika di situ ada kepentingan badak atau orang utan, maka itu adalah lingkungan hidup badak atau orang utan. Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi antar hubungan. Di sini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, air dan garam-garam yang semuanya diambil dari lingkungan abiotik. Energi dan materi dari konsumen tingkat pertama diteruskan ke konsumen tingkat kedua dan seterusnya ke konsumen-konsumen lainnya melalui jaring-jaring makanan. Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik akan kembali lagi ke lingkungan abiotik. Dalam hal ini komunitas dalam lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem yang disebut ekosistem. Jadi konsep ekosistem menyangkut semua hubungan dalam suatu komunitas dan di samping itu juga semua hubungan antara komunitas dan lingkungan abiotiknya. Dengan konsep ekosistem komponen-komponen lingkungan hidup dilihat secara terpadu sebagai komponen yang berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam suatu sistem. Pendekatan ini disebut pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik. Di dalam suatu tata ruang yang sempit, berbagai individu akan berdesakan. Di situ diperlukan terbentuknya suatu struktur yang berlapis-lapis seperti rumput, semak belukar, pohon yang tinggi sekali memayungi semuanya. Di dalam sistem semuanya ini menempati fungsi masing-masing. Dan di antara berbagai jenis tumbuhan yang lebih bersama itu ada interaksi kimiawi antara suatu individu tumbuhan tertentu dengan tumbuhan lain di sekitarnya. Dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan ekologis, setiap pembangunan harus dapat menjaga berfungsinya komponen-komponen lingkungan. Oleh karena itu suatu ekosistem harus dipertahankan kelestariannya, karena memiliki dampak yang menentukan tingkat kehidupan manusiawi maupun organisme lainnya di dunia ini. Sedangkan arti kota dalam Irwan 2005 adalah suatu pemukiman penduduk yang besar dan luas yang terdapat berbagai ragam kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik, serta sebagai pusat administratif. Aktivitas dan perkembangan kota mempunyai pengaruh terhadap lingkungan baik udara, tanah, air dan masyarakat serta flora dan fauna. Komponen-komponen kota adalah penduduk manusia, flora dan fauna, pemerintah, pembangunan fisik, sumber daya air, energi, tanah, udara serta fungsi pemukiman, pekerjaan, rekreasi, tranportasi dan informasi. Ekosistem Kota Bogor terdiri dari perumahan, industri, kebun raya, hutan kota, ruang terbuka hijau, kebun, sawah, situ, sungai, dll.

2.3 Proses Fisiologis RTH Kota Bogor