Kapasitas Penyimpanan Karbon dan Daya Serap Karbon

karena masih memiliki lahan tanaman pangan seluas 985,5 ha atau sekitar 8 dan ruang terbuka sawah seluas 2.112,34 ha atau sekitar 18 serta semak 551,99 ha atau 5 dari total luas wilayah. Irwan 2007 menyatakan setiap tahun tumbuh-tumbuhan di atas bola bumi ini mempersenyawakan sekitar 150.000 juta ton CO 2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Jadi setiap jam 1 ha daun-daun yang menghijau menyerap 8 kg CO 2 , setara dengan CO 2 yang dikeluarkan oleh sekitar 200 orang dalam waktu yang sama sebagai hasil pernapasannya.

5.2.3 Menghitung Manfaat RTH Kota Bogor dengan Metode GIS

Seperti telah dijelaskan diatas bahwa manfaat RTH untuk Kota Bogor bisa diukur melalui pendekatan fisiologis dari RTH itu sendiri. Untuk melakukan penghitungan manfaat dilakukan dengan metode GIS dengan menggunakan Citra Satelit Quickbird tahun 2006. Metode GIS pada penelitian ini didukung oleh perangkat lunak ArcView 3.2.dengan ekstensi CITYgreen 5.4 Pada penelitian ini manfaat RTH yang menjadi bahan perhitungan adalah kapasitas penyimpanan karbon, daya serap karbon dan kualitas udara melalui pendekatan daya serap RTH terhadap polutan di udara seperti NO 2 , SO 2 , O 3, CO serta partikel-partikel lainnya Pb, As, Cd dan Hg

5.2.3.1 Kapasitas Penyimpanan Karbon dan Daya Serap Karbon

RTH memilki kemampuan untuk meyimpan dan menyerap karbon berdasarkan proses fisiologis RTH itu sendiri yang terdiri dari proses fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Kapasitas penyimpanan karbon oleh RTH ditentukan dari fosintesis neto yaitu selisih karbohidrat yang dihasilkan melalui fotosintesis dikurangi kebutuhan karbohidrat untuk proses respirasi. Sebagaimana persamaan kimia dibawah ini : Proses fotosintesis 6 mol CO 2 + 12 mol H 2 O + 675 Cal 1 mol C 6 H 12 O 6 + 6 mol O 2 + 6 mol H 2 O 264 gr 216 gr 180 gr 192 gr 108 gr Proses respirasi 1 mol C 6 H 12 O 6 + 6 mol O 2 6 mol CO 2 + 6 mol H 2 O + energi 180 gr 192 gr 264 gr 108 gr Pada persamaan kimia diatas dapat dilihat bahwa karbohidrat yang dihasilkan dari fotosintesis digunakan kembali untuk proses respirasi berdasarkan hitungan sederhana sepintas kita lihat bahwa hasil dari fotosintesis tidak ada yang tersisa tapi dalam fisiologis pohon tidak terjadi seperti itu, fotosintesis dihasilkan dari reaksi terang menggunakan cahaya matahari sedangkan respirasi terjadi pada malam hari dengan kebutuhan karbohidrat tidak sebanyak yang dihasilkan pada siang hari. Oleh karena itu terdapat selisih antara karbohidrat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis dengan karbohidrat yang dipakai dalam proses respirasi. Selisihnya inilah yang menjadi nilai yang dapat diukur dalam hal kemampuan RTH dalam menyimpan karbon atau lebih jelasnya dalam bentuk senyawa hidrocarbon. Untuk daya serap karbon berdasarkan persamaan kimia diatas didapat dari selisih antara CO 2 yang diserap pada saat proses fotosintesis dikurangi dengan CO 2 yang dihasilkan pada saat proses respirasi. Untuk memudahkan dalam hal perhitungan kapasitas penyimpanan karbon dan daya serap karbon maka pada penelitian ini mengunakan metode GIS dengan didukung oleh perangkat lunak Arcview 3.2 eksstensi CITYgreen 5.4. Dari hasil analisis GIS didapat kapasitas penyimpanan karbon RTH Kota Bogor adalah sebesar 267.220 ton. Jika luas RTH yang didapatkan dari hasil analisis sebesar 2.005,21 ha maka kapasitas penampungan RTH Kota Bogor untuk karbon sebesar 133,26 tonha. Daya serap RTH Kota Bogor berdasarkan hasil analisis RTH Kota Bogor sebesar 758 tontahun. Jika dirinci kemampuan RTH Kota Bogor dalam menyerap karbon sebesar 378 kgtahunha. Dari persamaan kimia diatas bisa dihitung juga RTH Kota Bogor bisa menghasilkan gas O 2 sebanyak 551 tontahun. Jika dirinci RTH Kota Bogor dapat menghasilkan gas O 2 sebesar 275 kgtahunha. Berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2007 sejumlah 879.138 jiwa, maka setiap penduduk Kota Bogor mendapat manfaat dari RTH yang ada ditinjau dari RTH bisa menghasilkan 551 ton gas O 2 tahun atau setara dengan 6,26 kgtahunorang. Dari data BAPPEDA Kota Bogor 2005 menghasilkan ambien CO dan CO 2 1,307 tonhari atau setara dengan 477 tontahun. Jika kita bandingkan hasilnya dari analisis GIS Kota Bogor pada penelitian ini, kemampuan RTH Kota Bogor dalam menyerap karbon sebesar 758 tontahun. Maka dengan keberadaan RTH Kota Bogor yang sekarang ini masih mencukupi untuk menyerap polutan CO yang dihasilkan, namun demikian untuk mengantisipasi lonjakan polutan CO ditahun-tahun mendatang diharapkan penambahan luasan RTH serta pemilihan jenis pohon yang memiliki umur panjang, kapasitas, dan daya serap karbon yang tinggi. Jenis pohon yang dianjurkan menurut Widyastama 1991 mengemukakan, tanaman yang baik sebagai penyerap gas CO 2 dan penghasil oksigen adalah: damar Agathis alba, daun kupu-kupu Bauhinia purpurca, lamtoro gung Leucaena leucocephala, akasia Acacia auriculiformis dan beringin Ficus benjamina.

5.2.3.2 Daya Serap RTH terhadap Polutan di Udara