Streptococcus mutans TINJAUAN PUSTAKA

Apabila proporsi S.mutans pada plak gigi mencapai 2-10 maka individu tersebut memiliki resiko yang tinggi terhadap karies gigi, sedangkan jika proporsinya kurang dari 0.1 maka resiko terhadap karies gigi kecil Mount Hume, 2006. Menurut Mount Hume 2006 karies dapat diobati dengan cara : mengubah kondisi mikroflora dengan menggunakan chlorhexidine dan flouride, mengurangi konsumsi gula dan sukrosa, mengurangi jumlah makan, serta meningkatkan salivary flow.

H. Streptococcus mutans

Mayoritas bakteri rongga mulut yang terdapat di plak gigi adalah streptococci oral. Streptococci dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu Streprococcus mutans , Streptococcus angionosus dan Streptococcus mitis. Kelompok Mutans streptococci terbagi lagi menjadi spesies Streprococcus mutans serotipe c, e, f, Streprococcus sobrinus serotipe d,g, Streprococcus cricetus serotipe a, Streprococcus rattus serotipe b, Streprococcus ferrus serotipe c, Streprococcus macacae serotipe c dan Streprococcus downei serotipe h Marsh, 1999. Serotipe ini dibedakan berdasarkan karbohidrat dinding selnya dan hibridisasi DNA Loesche, 1986, Michaek Childers, 1990. Karakteristik grup mutan streptococcus ditunjukkan pada Tabel 2. Streptococcus mutans pertama kali diperkenalkan oleh J. Killian Clarke pada tahun 1924 Wikipedia, 2006. Streptococcus mutans merupakan salah satu mikroflora normal pada tubuh manusia. Habitat utamanya adalah gigi, namun bakteri ini juga ada pada saliva, lidah, dan membran mukosa rongga mulut Gronroos, 2000. Streptococcus mutans termasuk grup viridans sterprococci, bakteri gram positif, anaerob fakultatif, non motil, tumbuh baik pada suhu 18-40 C, dan merupakan kontributor dalam pembusukan gigi Sato, 2004. Tabel 2. Karakteristik Grup Mutan Streptococci Spesies Mol G + C Serotipe Polisakarida Dinding Sel S. mutans 36-38 c, e, f Rha, Glc S. rattus 41-43 b Rha, Gal, Gro S. sobrinus 44-46 d, g Rha, Glc, Gal S. cricetus 42-44 a Rha, Glc, Gal S. downei 41-42 h Belum diketahui S. macacae 35-36 c Belum diketahui S. ferus 43-45 c Rha, glc Sumber : Gronross, 2000 Pada media perbenihan Brain Heart Infusion Broth BHIB bakteri ini berbentuk kokal gram positif dalam rantai, sedangkan dalam media perbenihan agar basa berbentuk batang dan kokal. Media selektif lainnya untuk Streprococcus mutans adalah TYS20B tryphase soy with sucrose and bacitracin, GSYB Glucose-sukrose-tellurite-bacitracin, MSB mitis salivarius with bacitracin dan TYCSB tryptone-yeast extract-cystein with sucrose and bacitracin Jawetz, 1995. Menurut penelitian TYCSB merupakan media paling sensitive dan selektif untuk kultur Streprococcus mutans Wan, 2002. Streptococcus mutans merupakan bakteri utama yang terlibat pada pembentukan plak gigi dan karies. Streptococcus mutans melekat dengan baik pada permukaan gigi, perlekatan ini diprakarsai oleh adanya molekul adhesin bakteri yaitu glikosil transferase yang berikatan dengan reseptor inang pada permukaan gigi yaitu salivary glicoprotein Todar, 2002. Streptococcus mutans menggunakan sukrosa untuk memproduksi dekstran melalui enzim dextransucrase . Dekstran melekatkan bakteri-bakteri yang berkoloni disekitar gigi dan membentuk massa berwarna krem dan lengket yang disebut plak. Kemudian bakteri memfermentasi karbohidrat seperti sukrosa, glukosa, dan fruktosa menjadi asam laktat. Kombinasi plak gigi dan asam laktat yang menciptakan kondisi asam pada gigi serta melarutkan email gigi memicu terjadinya karies Mount Hume, 2006. Klasifikasi S. mutans menurut Bergey dalam Capuccino 1998 adalah: Kingdom :Monera Divisio :Firmicutes Class :Bacilli Order :Lactobacilalles Family :Streptococcaceae Genus :Streptococcus Species : Streptococcus mutans Gambar 3. Streptococcus mutans Wikipedia, 2006 Michalek dan Mc Ghee 1982 menyatakan bahwa media selektif untuk pertumbuhan Streptococcus mutans adalah agar Mitis Salivarius, yang menghambat kebanyakan bakteri mulut lainnya kecuali Streptococcus. Penghambatan pertumbuhan bakteri mulut lainnya pada agar Milis Salivarius disebabkan karena kadar biru trypan. Di samping itu, media ini juga mengandung kristal violet, telurit dan sukrosa berkadar tinggi. Streptococcus mutans yang tumbuh pada agar Mitis Salivarius memperlihatkan bentuk koloni halus berdiameter 0,5 - 1,5 mm, cembung, berwarna biru tua dan pada pinggiran koloni kasar serta berair membentuk genangan di sekitarnya. Seperti bakteri streptococcus lainnya, bakteri ini juga bersifat gram positif, selnya berbentuk bulat atau lonjong dengan diameter 1 mm dan tersusun dalam bentuk rantai. Michalek dan Mc Ghee, 1982. Streptococcus mutans tumbuh dalam suasana fakultatif anaerob Michalek dan Mc Ghee, 1982. Menurut Wan 2002 dalam keadaan anaerob, bakteri ini memerlukan 5 CO2 dan 95 nitrogen serta memerlukan amonia sebagai sumber nitronen agar dapat bertahan hidup dalam lapisan plak yang tebal. Streptococcus mutans menghasilkan dua enzim, yaitu glikosiltransferase dan fruktosiltransferase. Enzim-enzim ini bersifat spesifik untuk subtsrat sukrosa yang digunakan untuk sintesa glukan dan fruktan. Pada metabolisme karbohidrat, enzim glikosiltransferase menggunakan sukrosa untuk mensintesa molekul glukosa dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari ikatan glukosa alfa 1-6 dan alfa 1-3 Michalek dan Mc Ghee, 1982. Ikatan glukosa alfa 1-3 bersifat sangat pekat seperti lumpur, lengket dan tidak larut dalam air. Kelarutan ikatan glukosa alfa 1-3 dalam air sangat berpengaruh terhadap pembentukan koloni Streptococcus mutans pada permukaan gigi. Ikatan glukosa alfa 1-3 berfungsi pada perljfekatan dan peningkatan koloni bakteri ini dalam kaitannya dengan pembentukan plak dan terjadinya karies gigi. Roeslan, 1988.

I. Streptococcus sobrinus