Pembenihan S. mutans dan S. sobrinus

Penelitian pertama digunakan tiga perlakuan uji yaitu pengujian terhadap formula permen minyak kayu putih, kombinasi komponen flavor, pengujian tunggal minyak kayu putih, dan minyak peppermint, formula perlakuan yang diujikan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perlakuan Pengujian Biofilm Penelitian Pertama Perlakuan Sukrosa vw Glukosa vw Minyak Kayu Putih vw Minyak Peppermint vw Kontrol - - - - A d c x y B - - x y C - - x - D - - - y Data dapat diperoleh pada dosen pembimbing Penelitian kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak kayu putih terhadap pembentukan biofilm oleh kedua species. Pemilihan konsentrasi minyak kayu putih didasarkan penelitian yang dilakukan oleh Halimah dan Kindly 1997 yang sudah secara nyata dapat diterima oleh konsumen. Formula perlakuan yang diujikan dapat dilihat pada Tabel 4. Pelarut yang digunakan padav formula uji ini adalah propylene etilen glycol. Tabel 4. Perlakuan Pengujian Biofilm Penelitian Kedua Perlakuan Minyak Kayu Putih vw Kontrol - D x-0,2 E x F x+0,1 Data dapat diperoleh pada dosen pembimbing

c. Pembenihan S. mutans dan S. sobrinus

Penelitian ini akan mengunakan dua jenis mikroba utama yang mampu membentuk biofilm pada permukaan gigi yaitu S. mutans serotipe c dan S. mutans serotipe d sobrinus. Pertama, biakan bakeri diambil sekitar 1 ose selanjutnya digoreskan pada medium NA dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 o C dengan kondisi anaerobik kadar CO 2 5 dan kelembaban 95 di dalam anaerobik jar. Setelah masa inkubasi, ambil 2 koloni tiap bakteri dan ditumbuhkan pada 5 ml media kultur BHI selanjutnya diinkubasi kembali selama 24 jam di suhu 37 C dengan kondisi anaerobik kadar CO 2 5 dan kelembaban 95. Medium kultur BHI yang telah ditumbuhi oleh bakteri uji selanjutnya di ukur nilai OD dengan menggunakan microplate ELISA reader . Microplate ELISA reader adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan gelombang cahaya untuk menembus suatu larutan atau suspensi, apabila didalam larutan medium kultur BHI banyak ditumbuhi oleh mikroba uji maka nilai OD akan semakin tinggi. Panjang gelombang yang digunakan pada poengukuran ini adalah 490 nm. Tahapan pengukuran konsentrasi mikroba uji adalah sebagai berikut, pertama medium kultur BHI yang telah ditumbuhi oleh mikroba uji diambil sebanyak 200 µl lalu ditempatan kedalam sumur, selanjutnya sumur disimpan didalam mikroplate Elisa reader yang telah diset pada panjang gelombang 490 nm. Kedua, setelah diketahui nilai konsentrasi tiap mikroba uji maka selanjutnya dilakukan pengenceran untuk mendapatkan konsentrasi mikroba uji yang seragam pada semua perlakuan, nilai konsentrasi yang akan diujikan adalah 10 6 . Pengenceran dilakukan dengan menambahkan larutan PBS. Untuk mengetahui besarnya volume mikroba uji teruji yang harus ditambahkan, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus : V 1 M 1 = V 2 M 2 Keterangan : V 1 = Volume awal mikroba uji M 1 = Konsentrasi mikroba uji yang terukur oleh mikroplate reader V 2 = Volume yang dibutuhkan untuk melakukan perlakuan 96 sumur x 150 µl = 14,4 ml M 2 = Konsentrasi mikroba yang diharapkan 10 6

2. Pengujian Pembentukan Biofilm