potensial bagi kedua spesies. Prosedur pembuatan permen minyak kayu putih dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Diagram Alir Pembuatan Cajuput Candy untuk Uji Hedonik
5. Pengolahan Data
Pada penelitian kedua mengenai pengaruh konsentrasi minyak kayu putih terhadap pembentukan biofilm kedua spesies akan didapatkan
data numeric. Data ini selanjutnya diuji dengan SPSS 13.00. Pada tahap pertama, hitung normalitas distribusi galat dengan menggunakan
kolmogrof-simirnof untuk mengetahui sebaran data pada kondisi normal atau tidak. Jika sebaran data tidak normal akan dilakukan transformasi data
agar sebarannya menjadi normal. Uji statistik yang digunakan untuk sebaran data normal adalah uji parametrik dan uji perbedaan yang
digunakan adalah oneway ANOVA, dengan uji lanjut Duncan. Jika sebaran data tetap tidak normal, akan digunakan uji non-parametrik.
d sukrosa + e air
Dimasak sampai 110 C
Ditambah c glukosa Dimasak sampai 138
C Penambahan formula flavor
Pencetakan
Pengemasan
Uji sensori hedonik
Pengujian sensori secara hedonik akan menghasilkan data non- parametrik, data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan kruskall-
wallis dengan uji chi-square.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENGARUH KOMPONEN PENYUSUN CAJUPUT CANDY
TERHADAP PEMBENTUKAN BIOFILM Streptococcus mutans
SEROTIPE C dan D
Karies merupakan penyakit multifaktorial yaitu suatu penyakit yang terjadi karena adanya interaksi antara gigi, karbohidrat terutama jenis sukrosa,
bakteri penyebab karies terutama Streptococcus mutans, dan faktor waktu yang berhubungan dengan diet, kebiasaan perawatan atau pembersihan gigi
geliginya. Apabila salah satu dari keempat faktor ini tidak ada, maka proses karies tidak akan terjadi. Oleh karena itu adanya interaksi faktor di atas perlu
dicegah agar gigi dapat tetap sehat dan berada dalam mulut selama mungkin. Cajuput candy
adalah produk konfeksioneri khas Indonesia, yang tersusun dari dua komponen, yaitu komponen utama dan komponen flavor.
Komponen utama adalah sukrosa, glukosa, dan air, sedangkan komponen flavor berupa minyak atsiri kayu putih dan minyak peppermint. Menurut
Suwelo 1988 sukrosa adalah komponen makanan yang mampu menaikkan indikasi karies gigi paling besar. Sedangkan minyak atsiri kayu putih
berdasarkan penelitian Penfold dan Grant 1922 di dalam Cade 1957 dilaporkan memiliki kemampuan germisidal. Adanya kompoenen minyak
atsiri kayu putih dan minyak peppermint dalam cajuput candy diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans serotipe c dan
d sebagai bakteri pembentuk karies. Gula adalah salah satu komponen utama penyusun permen minyak
atsiri kayu putih. Gula terutama jenis sukrosa merupakan media yang sangat baik untuk tumbuh kembang bakteri terutama Streptococcus mutans, Bakteri
Streptococcus mutans yang mempunyai habitat utama di plak gigi ini
merupakan kuman yang dominan menyebabkan karies gigi. Streptococcus mutans
di dalam plak gigi akan memetabolisme gula atau karbohidrat menjadi asam laktat Todar, 2002. Adanya asam hasil fermentasi bakteri ini