Fungsi Permintaan Rekreasi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

77 sebagian besar responden mendatangi Tahura Djuanda di hari libur sehingga mengalami kemacetan di beberapa titik macet Kota Bandung. Jumlah tanggungan rata-rata dari responden adalah satu orang. Jenis kelamin responden telah dibahas pada bab sebelumnya Gambar 7 yaitu rata-rata berjenis kelamin laki-laki . Waktu yang dihabiskan responden di Tahura Djuanda rata-rata 3,25 jam dan rata-rata responden telah mengetahui lokasi Tahura Djuanda selama 9,50 tahun. Hasil perhitungan mengenai deskripsi statistik yang telah dijabarkan sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan Variabel N Minimum Maksimum Mean Frekuensi kunjungan Y 100 1 8 3.39 Biaya Perjalanan X1 100 10000 145000 33784.00 Total Pendapatan X2 100 1 4 1.99 Tingkat Pendidikan X3 100 9 20 14.00 Umur X4 100 15 59 30.07 Jarak Tempuh X5 100 1 100 31.13 Waktu Tempuh X6 100 0.16666667 6 1.760333333 Jumlah tanggungan X7 100 5 1.29 Jenis Kelamin X8 100 - - - Waktu di Lokasi X9 100 1 14 3.25 Lama Tahu Lokasi X10 100 1 35 9.50 Sumber : Data primer diolah 2009

7.2. Fungsi Permintaan Rekreasi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Dalam menentukan fungsi permintaan untuk kunjungan ke Tahura Djuanda, pendekatan biaya perjalanan menggunakan teknik ekonometrik yaitu regresi linier berganda Fauzi, 2004. Dengan menggunakan variabel yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini merupakan model persamaan fungsi permintaan rekreasi Tahura Djuanda : 78 Y = 4.42 - 0.000068 X 1 + 0.369 X 2 + 0.0120 X 3 + 0.0399 X 4 + 0.0162 X 5 - 0.241 X 6 - 0.347 X 7 - 0.322 X 8 - 0.120 X 9 + 0.0123 X 10 Dari hasil regresi, didapatkan nilai R 2 sebesar 70,3 dan R 2 adj sebesar 66,9 Tabel 9. Hal tersebut dapat diartikan bahwa keragaman permintaan jumlah kunjungan ke Tahura Djuanda dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas dalam model sebesar 70,3 dan sisanya sebesar 29,7 dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model. Selain itu, dari hasil analisis regresi dinyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran asumsi OLS Ordinary Least Square seperti adanya multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Tabel 9. Fungsi Permintaan Rekreasi Tahura Djuanda dengan Travel Cost Method Variabel Koefisien SE Koefisien T P VIF Constant 4,4243 0,8648 5,12 0,000 Biaya Perjalanan X1 -0,00006823 0.00000584 -11,68 0,000 1,3 Total Pendapatan X2 0,3629 0,1263 2,92 0,004 2,4 Tingkat Pendidikan X3 0,01199 0,05062 0,24 0,813 1,1 Umur X4 0,03991 0,02003 1,99 0,049 4,3 Jarak Tempuh X5 0,016157 0,008400 1,92 0,058 1,9 Waktu Tempuh X6 -0,2407 0,1274 -1,89 0,062 1,6 Jumlah tanggungan X7 -0,3467 0,1289 -2,69 0,009 2,6 Jenis Kelamin X8 -0,3222 0,2486 -1,30 0,198 1,1 Waktu di Lokasi X9 -0,11970 0,05818 -2,06 0,043 1,2 Lama Tahu Lokasi X10 0,01232 0,1472 0,84 0,405 1,4 R 2 70,3 R 2 adj 66,9 Sumber : Data Primer diolah 2009 Keterangan : nyata pada taraf nyata  = 1 nyata pada taraf nyata  = 5 nyata pada taraf nyata  = 10 nyata pada taraf nyata  = 20 Pembuktian tidak adanya multikolinearitas dalam model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF yang nilainya kurang dari 10 untuk semua variabel. Selanjutnya, tidak adanya heteroskedastisitas dapat dilihat dari hasil Uji 79 Glejser Lampiran 5 yaitu dengan melakukan regresi nilai absolut residual dengan variabel-variabel bebas. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai P sebesar 0,701. Nilai tersebut lebih besar dari  sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model. Selain itu, tidak terdapatnya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson dari model yang berada dalam selang 1,765DW2,235 Lampiran 4.

7.3. Pengujian Hipotesis