Uji Parsial Uji Statistik t

79 Glejser Lampiran 5 yaitu dengan melakukan regresi nilai absolut residual dengan variabel-variabel bebas. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai P sebesar 0,701. Nilai tersebut lebih besar dari  sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model. Selain itu, tidak terdapatnya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson dari model yang berada dalam selang 1,765DW2,235 Lampiran 4.

7.3. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dilakukan uji parsial uji statistik t dan uji simultan uji statistik F. Dari kedua uji tersebut, diperoleh beberapa hasil mengenai pengaruh dari variabel bebas biaya perjalanan, total pendapatan, tingkat pendidikan, umur, jarak tempuh, waktu tempuh, jumlah tanggungan, jenis kelamin, waktu di lokasi dan lama mengetahui lokasi terhadap variabel terikatnya frekuensi kunjungan individu.

7.3.1. Uji Parsial Uji Statistik t

Pengaruh parsial setiap variabel bebas dapat dilihat dari signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing varibel bebas yang bersesuaian. Sebuah variabel akan berpengaruh secara nyata pada uji parsial jika nilai t hitungnya lebih besar dari nilai t tabel. Dalam hal ini untuk memudahkan kesimpulan maka kita dapat melihatnya dari nilai P, yaitu harus lebih kecil dari . Dari Tabel 6, dapat kita lihat bahwa dengan mengadakan uji t maka terdapat delapan variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan dengan level of significant atau  yang berbeda. 80 Variabel biaya perjalanan, total pendapatan dan jumlah tanggungan signifikan pada  = 1. Hal ini berarti ketiga variabel tersebut 99 secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi kunjungan. Variabel umur dan waktu yang dihabiskan di lokasi juga berpengaruh signifikan. Kedua variabel tersebut signifikan pada taraf uji 5. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa 95 secara parsial variabel umur dan waktu yang dihabiskan di lokasi berpengaruh signifikan terhadap frekuensi kunjungan. Variabel jarak tempuh dan waktu tempuh ke lokasi berpengaruh secara signifikan pada  = 10 sehingga dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut 90 secara parsial mempunyai pengaruh yang nyata kepada variabel frekuensi kunjungan. Selanjutnya, dalam model ini jenis kelamin ternyata berpengaruh secara signifikan pada taraf uji 20. Jadi 80 secara parsial variabel jenis kelamin dapat berpengaruh nyata terhadap frekuensi kunjungan. Dari analisis hasil uji t yang dilakukan, terdapat dua variabel bebas yang ternyata tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Kedua variabel tersebut adalah tingkat pendidikan dan lama pengunjung mengetahui Tahura Djuanda. Hal tersebut dikarenakan nilai P dari keduanya lebih besar dari , sehingga tidak memenuhi syarat signifikan.

7.3.2. Uji Simultan Uji Statistik F