Lingkungan sebagai Sumberdaya Milik Bersama Rekreasi Alam dan Fungsinya sebagai Komoditi Ekonomi

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Teoritis

3.1.1. Lingkungan sebagai Sumberdaya Milik Bersama

Barang lingkungan sebagai salah satu dari barang-barang bebas adalah barang yang secara fisik kuantitatif tidak terukur. Demikian juga tidak dapat langsung dinilai dengan uang. Walaupun tidak dapat terkuantifikasi, barang tersebut merupakan komoditi yang banyak digunakan atau dimanfaatkan orang. Barang demikian dikenal sebagai non-marketable goods, yaitu suatu komoditi yang tidak memiliki sistem pasar, seperti keindahan alam, kejernihan air sungai dan danau, air tanah dan udara bersih. Sumberdaya lingkungan merupakan barang publik dimana konsumsi yang berlebihan akan terjadi. Ketiadaan pasar bagi barang lingkungan sebagai barang milik bersama menyebabkan tidak adanya suatu mekanisme keseimbangan yang secara otomatis membatasi eksploitasi. Hal tersebut menyebabkan perlunya institusi yang mampu menggantikan fungsi pasar. Institusi yang dimaksud adalah pemerintah. Dengan pengelolaan oleh institusi maka regulasi dalam membatasi akses terhadap sumberdaya dapat dibatasi. Hal tersebut dapat membatasi demand dan menjaga supply agar sumberdaya lingkungan dapat terus mampu menyediakan manfaatnya. Pengelolaan tersebut juga akan dapat mengatur metode pemanfaatan yang tepat dan tidak merusak.

3.1.2. Rekreasi Alam dan Fungsinya sebagai Komoditi Ekonomi

Sumberdaya lingkungan merupakan penyedia barang dan jasa yang memberikan manfaat ekonomis Djajadiningrat, 2001. Barang lingkungan dapat berupa barang dan jasa yang dapat digunakan baik oleh manusia sebagai 25 konsumen maupun produsen. Sebagai konsumen manusia dapat menikmati atau mengkonsumsi keindahan alam, air dan udara bersih. Sebagai produsen, manusia dapat memanfaatkan barang dan jasa dari sumberdaya untuk kegiatannya seperti kemampuan air dalam mengalirkan limbah suatu industri. Sumber : Bahtiar 2007 Gambar 3. Peran Sumberdaya Alam dan Lingkungan terhadap Kegiatan Ekonomi Djajadiningrat 1997 menyatakan bahwa lingkungan memiliki tiga fungsi yaitu yang pertama berfungsi sebagai persediaan bahan baku, dimana rumah tangga dan perusahaan sangat tergantung pada lingkungan alam, antara lain udara, air dan keperluan lain seperti mineral dan tenaga. Fungsi kedua adalah sebagai wadah untuk limbah, dimana perusahaan dan rumah tangga menghasilkan sejumlah besar limbah sementara ditumpuk di lingkungan. Sedangkan fungsi ketiga sebagai penyedia fasilitas, yaitu lingkungan mempunyai sejumlah fasilitas yang merupakan sumber dari estetika termasuk pemandangan yang indah. Sumberdaya hutan mempunyai manfaat intangible salah satunya berupa rekreasi alam yang berperan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, mempengaruhi ekonomi setempat, dan secara nyata dapat meningkatkan kesejahteraan. Secara ekonomi, rekreasi alam tidak berbeda dengan komoditi kayu dimana permasalahan-permasalahannya sejak awal muncul karena ada kelangkaan 26 Rahmawati, 2003. Kesulitan yang menantang dalam wisata adalah penilaian dari biaya dan manfaatnya. Seperti halnya dengan hasil hutan lainnya pemanfaatan rekreasi alam memerlukan input tenaga kerja, modal dan kegiatan pengusahaan. Ada beberapa hal yang membedakan rekreasi alam dengan hasil hutan lainnya. Kesempatan rekreasi tidak bertahan lama, artinya kesempatan rekreasi yang keuntungannya tidak diambil sekarang tidak dapat lagi diambil pada waktu mendatang. Selain itu, rekreasi harus dijual di tempat artinya konsumen yang harus datang ke tempat rekreasi Fauzi, 2004.

3.1.3. Konsep Willingness To Pay