Gambaran Umum CPI Negara ASEAN 5+3

reorganisasi industri untuk mendorong perusahaan asing yang memasuki Jepang, dan peningkatan sejumlah saham yang tersedia di pasar. Singapura menjadi negara ASEAN 5+3 dengan jumlah rata-rata FDI Inflow terbesar di negara ASEAN 5+3, yaitu sebesar 14.02 persen GDP. Hal ini dikarenakan Singapura memiliki sarana infrastruktur yang baik dan birokrasi yang efisien sehingga menjadi lokasi investasi yang menarik meskipun tingkat biaya di Singapura lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN 5+3 lain dan cenderung meningkat. Struktur FDI negara maju berbeda dengan struktur FDI negara berkembang. Di negara maju seperti Singapura FDI dilakukan dengan tujuan untuk melakukan kegiatan penjualan, sedangkan untuk negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand, FDI dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan produksi. 4.3 Gambaran Umum CPI Negara ASEAN 5+3 Tingkat inflasi merupakan variabel ekonomi makro paling penting dan paling ditakuti oleh para pelaku ekonomi termasuk pemerintahan suatu negara karena dapat membawa pengaruh buruk pada struktur biaya produksi dan tingkat kesejahteraan. CPI merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan tingkat inflasi suatu negara. Keberadaan inflasi pada tingkat yang rendah merupakan perangsang bagi produsen untuk menambah kapasitas produksinya. Akan tetapi jika terlalu tinggi akan memberikan dampak negatif atas meningkatnya ketidakpastian dan penurunan daya beli konsumen, sekaligus potensi penjualan perusahaan. Sebaliknya jika inflasi berada pada tingkat terlalu rendah juga merupakan kondisi yang buruk, karena harga menjadi jatuh dan menyebabkan kontraksi ekonomi. Oleh karena itu pemerintahan suatu negara wajib mengontrol inflasi melalui inflation targeting. Gambar 10 memperlihatkan perkembangan rata-rata persentase CPI negara ASEAN 5+3 tahun 1996-2010. Sum Rata-rata FDI In flo w persen GDP ber : Gambar 1 P a ra a ta-rat i Inflasi di bumi di p sumber e pengolaha menganca dan gas a itu ancam daerah di masyaraka produktivi Se ter h, persen. enda D Jepang jat World Ban 10. Perkemb 1996-20 ada tahun 1 inflasi terti negara Indo pasar interna energi listri an. Di masa am inflasi d kan juga te man jangka Indonesia at yang ti itas padi, ke edangkan J bahkan me Deflasi di J tuh. -2 2 4 6 8 10 12 14 12.18 nk 1996-201 bangan Rat 010 persen 996-2010, I inggi di ne onesia lebih asional yan ik dan bah a depan an di negara In erjadi dan m menengah adalah ak imbul akib edelai dan k Jepang me engalami de Jepang men 8 2.52 10, data dio ta-rata Perse GDP Indonesia m egara ASEA h banyak di ng dapat me han bakar ncaman lonj donesia. Po mengakibatk atas kemun kibat adany bat pacekli kacang-kaca enjadi nega eflasi di ne nandakan b 1.39 3.17 Negara olah entase CPI N merupakan AN 5+3, y ipengaruhi o endorong le untuk seb jakan harga otensi kelan kan kenaika ngkinan ter ya kelangka ik, hama angan. ara yang gara ASEA ahwa tingk 7 5.64 a Negara ASE negara yan yaitu sebesa oleh lonjaka ebih lanjut b bagian besa a minyak b ngkaan baha an biaya en rjadinya inf aan bahan penyakit, memiliki AN 5+3 yai kat harga u 3.46 ‐0.0 EAN 5+3 T ng memiliki ar 12,18 pe an harga m biaya penga ar pabrik-p bumi masih an baku bat nergi. Disam flasi di beb makanan p dan penur rata-rata i itu sebesar umum di n 08 2.04 Tahun i nilai ersen. inyak adaan pabrik akan ubara mping berapa pokok runan nflasi -0.08 negara Pe tetapi sebe dengan jat saat ini menyebab di bidang enurunan ha enarnya hal tuhnya harg Jepang m bkan lamban ekonomi da arga mungk l ini buruk b ga perumaha masih beru nnya pertum an fiskal. kin terdeng bagi seluruh an dan pasa usaha untu mbuhan eko ar seperti b h masyaraka ar saham pad uk mengata onomi melal berita baik at. Deflasi d da awal tah asi kondis lui reformas bagi konsu di Jepang di hun 1990. H si deflasi si struktural umen, iawali ingga yang l baik

4.4 Ga ambaran Um