Kerangka Pemikiran Konseptual TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

dimana investasi mempengaruhi tabungan pada negara Indonesia dan Thailand. Sedangkan untuk negara Malaysia dan Filipina tidak terdapat hubungan kausalitas antara tabungan dan investasi. Shiimi dan Kadhikwa 1999 melakukan penelitian yang berjudul “Savings and Investment in Namibia”. Penelitian ini menggunakan dua persamaan, untuk persamaan tabungan menggunakan variabel gross national disposable income, tingkat suku bunga deposit dan inflasi. Untuk persamaan investasi menggunakan variabel GDP riil, tingkat suku bunga pinjaman, dan rasio investasi pemerintah terhadap GDP, masing-masing pada tahun 1980-1996 di negara Namibia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat tabungan dipengaruhi real national disposable income dan inflasi serta tingkat investasi dipengaruhi oleh suku bunga, GDP Riil dan investasi pemerintah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah perbedaan berdasarkan regional yaitu Kawasan ASEAN 5+3, berdasarkan analisis yaitu menggunakan panel data, berdasarkan waktu penelitian yaitu pada tahun 1996- 2010 dan berdasarkan variabel yang akan dianalisis yaitu FDI, tingkat inflasi, total populasi, pertumbuhan ekonomi, dan dummy krisis ekonomi.

2.6 Kerangka Pemikiran Konseptual

Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting dalam pengembangan perekonomian di negara-negara ASEAN 5+3. Sebagai satu kesatuan wilayah, ASEAN 5+3 menjanjikan potensi ekonomi yang sangat potensial. Agar dapat menuai manfaat optimal dari integrasi ekonomi, setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan kapasitas produksinya. Dalam kaitan ini, bank sentral memiliki peran yang signifikan melalui kebijakan moneternya untuk mendorong investasi yang tinggi guna meningkatkan stok kapital fisik physical capital. Bukti empiris menggunakan data saving- investment gap untuk negara-negara di kawasan ASEAN 5+3 pada tahun 1996- 2010 menunjukkan bahwa terjadi surplus dari kesenjangan tabungan dan investasi domestik, kecuali untuk negara Filipina. Hal tersebut menandakan bahwa kondisi di negara ASEAN 5+3 umumnya terjadi oversaving dan underinvestment. Dari sisi domestik, walaupun stabilitas ekonomi makro bisa dijaga, sejumlah masalah struktural seperti iklim investasi, infrastruktur, produktivitas dan daya saing sisi penawaran masih membayangi pencapaian pertumbuhan yang lebih cepat dan berkualitas. Hal ini antara lain karena struktur perekonomian pascakrisis lebih ditopang oleh konsumsi dan ekspor, sementara investasi belum menunjukkan peran yang signifikan. Terjadinya kondisi oversaving merupakan dampak dari tingginya pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN 5+3. Sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlihat melalui pendapatan per kapita yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat tabungan masyarakat dan meningkatkan tingkat tabungan domestik. Sedangkan kondisi underinvestment di negara-negara ASEAN 5+3 terjadi karena beberapa faktor mulai dari masalah keamanan, tidak adanya kepastian hukum, dan kondisi infrastruktur yang buruk, hingga kondisi perburuhan yang semakin buruk. Serta adanya antisipasi pasca krisis ekonomi tahun 1998 yang menyebabkan negara-negara di ASEAN 5+3 menyimpan dana tabungan domestik sebagai dana cadangan guna mengantisipasi terjadinya krisis yang serupa. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan analisis terhadap beberapa faktor seperti foreign direct investment, tingkat inflasi, jumlah populasi, pertumbuhan ekonomi dan dummy krisis ekonomi guna menstabilkan kondisi kesenjangan tabungan dan investasi, yang bermanfaat sebagai rekomendasi kebijakan yang tepat bagi pemerintah. Karena dengan terciptanya kondisi keseimbangan tabungan dan investasi domestik akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN 5+3. Adapun skema alur kerangka pemikiran konseptual dapat dilihat pada Gambar 6. Skema diawali dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang berfluktuasi sehingga menyebabkan kondisi tabungan domestik yang oversaving dan investasi domestik yang underinvestment. Kondisi ini melahirkan kesenjangan surplus tabungan dan investasi domestik dan akan dianalisis secara deskriptif dan inferensia sehingga melahirkan implikasi kebijakan pembangunan bagi negara ASEAN 5+3. Gambar 6. Skema Alur Kerangka Pemikiran Konseptual 2.7 Hipotesis Penelitian Dugaan sementara berdasarkan landasan teori dan konsep yang digunakan, dapat ditentukan beberapa hipotesis yaitu : 1. FDI, tingkat inflasi, dan total populasi berpengaruh positif terhadap kesenjangan tabungan dan investasi domestik. 2. Pertumbuhan ekonomi dan krisis ekonomi berpengaruh negatif terhadap kesenjangan tabungan dan investasi domestik. Tabungan Domestik Investasi Domestik Kesenjangan Positif Tabungan dan Investasi Implikasi Kebijakan Pembangunan Bagi Negara ASEAN 5+3 Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN5+3 - Indonesia - Thailand - Malaysia - China - Singapura - Korea Selatan - Filipina - Jepang Oversaving Underinvestment Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kesenjangan : 1. FDI 2. Tingkat Inflasi 3. Total Populasi 4. Pertumbuhan GDP 5. Krisis Ekonomi Analisis Deskriptif Analisis Panel Data

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel pooled data yang merupakan gabungan data silang cross section dan data runtun waktu time series selama kurun waktu 1996-2010 pada delapan negara ASEAN 5+3 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Jepang dan China. Jenis data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah balanced panel dimana setiap unit cross section memliki jumlah observasi time series yang sama. Sumber data yang digunakan berasal dari World Bank dan Asian Development Bank ADB. Tabel 1. Variabel, Data yang Digunakan, dan Sumber Data Variabel Data yang Digunakan Sumber Data 1 2 3 SIGAP Persentase Kesenjangan antara Tabungan Domestik dan Investasi Domestik terhadap GDP Tahunan data dalam persen ADB FDI Persentase Nilai FDI Inflow terhadap GDP Tahunan data dalam persen World Bank CPI Persentase Tingkat Inflasi Berdasarkan Consumer Price Index Tahunan data dalam persen World Bank TP Jumlah Populasi Tahunan data dalam jumlah jiwa World Bank GROWTH Tingkat Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi Tahunan data dalam persen World Bank DKRISIS Variabel dummy krisis

3.2 Metode Pengolahan Data

Pengolahan atas data sekunder untuk variabel kesenjangan tabungan dan investasi, FDI Inflow, tingkat inflasi, total populasi, pertumbuhan ekonomi dan dummy krisis ekonomi untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesenjangan tabungan dan investasi domestik menggunakan beberapa paket program statistik seperti Microsoft Office Excel 2007 dan EViews 6.0. Kegiatan pengolahan data dengan Microsoft Office Excel 2007 meliputi pembuatan tabel