Pemilihan Responden dan Pengambilan Darah Sebelum Intervensi

dianalisis berdasarkan wawancara menggunakan kuesioner 3, 4, dan 5 Berikut hasil monitoring untuk penerimaan produk setelah responden mengonsumsi minyak sawit mentah selama 2 minggu, 1 bulan, dan 2 bulan Tabel 15. Tabel 15 Penerimaan responden terhadap MSMn 2 minggu 1 bulan 2 bulan Penerimaan Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna Rasa Aroma Warna Mau 70 69 70 70 70 70 70 70 70 Agak mau 1 0 0 0 0 0 Agak menolak 0 0 0 0 0 Menolak 0 0 0 0 0 Hasil monitoring terhadap penerimaan produk yang diperoleh setelah intervensi selama 2 bulan menunjukkan indikasi yang baik dari seluruh responden terhadap minyak sawit mentah. Penerimaan responden terhadap rasa, aroma dan warna MSMn semakin baik seiring dengan lamanya waktu konsumsi. Semakin lama waktu konsumsi MSMn responden semakin terbiasa dengan rasa, aroma dan warna akibat penambahan MSM pada makanannya. Menurut Birch 1998, sebagai hasil dari berbagai peristiwa makan dimana pangan dihubungkan dengan konteks sosial dan dampak fisiologis penyerapan pangan yang bisa positif atau negatif, anak akan menyukai dan mau menerima beberapa makanan serta menolak yang lain, selanjutnya akan terbentuk konsumsi pangan. Menurut penelitian Ria 2011 mengenai kesan responden saat mengkonsumsi MSMn untuk rasa 51,2 menyatakan biasa saja 40,8 menyatakan gurih, untuk aroma 51,5 menyatakan bau minyak, 34 menyatakan bau wangi dan 14,6 menyatakan bau tengik sedangkan untuk warna 100 merasa tidak terganggu. Perbaikan kesehatan yang dirasakan responden setelah konsumsi MSMn disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Perbaikan kesehatan yang dirasakan responden setelah konsumsi MSMn Perbaikan kesehatan yg dirasakan Setelah 1 bulan konsumsi Setelah 2 bulan konsumsi Terasa lebih baik Biasa saja Terasa lebih baik Biasa saja ∑ Responden ∑ Responden ∑ Responden ∑ Responden Nafsu makan 56 14 57 13 Kesehatan fisik 60 10 59 11 Penglihatan 37 33 38 32 Evaluasi kondisi kesehatan responden dilakukan setelah 1 bulan dan 2 bulan konsumsi MSMn kuesioner 4 dan 5 meliputi perbaikan nafsu makan, kesehatan fisik dan penglihatan yang dirasakan responden. Setelah 1 bulan konsumsi MSMn sebanyak 56 orang responden merasakan perbaikan terhadap nafsu makannya. Dan jumlah responden yang merasakan perbaikan nafsu makan meningkat dari 56 orang menjadi 57 orang setelah mengkonsumsi MSMn selama 2 bulan. Sebanyak 59 responden juga merasa ada perbaikan pada kesehatan fisiknya setelah konsumsi MSMn selama 1 bulan. Responden juga merasakan perbaikan terhadap penglihatannya seiring dengan lama konsumsi MSMn. Pengetahuan responden tentang vitamin A dan produk sawit juga dievaluasi dengan bantuan kuesioner 1 dan 4 Lampiran 4 dan hasil evaluasi tersebut ditampilkan pada Tabel 17 dan Gambar 3. Tabel 17 Pengenalan sumber dan penggunaan vitamin A Pengetahuan tentang Vitamin A Sebelum Sesudah Mengetahui Tidak Mengetahui Tidak Mengetahui Sumber Vitamin A 64 6 69 1 Mengetahui Sumber Vitamin A yang sering dikonsumsi 69 1 70 0 Pengalaman buruk konsumsi vitamin AMSM 0 70 0 70 Pengetahuan responden tentang vitamin A ditanyakan karena diketahui asupan vitamin A pun dapat mempengaruhi kesehatan seseorang Jatmika dan Guritno 1997. Pengetahuan sumber dan penggunaan vitamin A dan minyak sawit merah dianalisis berdasarkan wawancara menggunakan kuesioner 1 pada awal dan kuesioner 5 Lampiran 4 pada akhir program yang menggambarkan pengetahuan responden tentang pengenalan sumber dan penggunaan vitamin A dan minyak sawit merah. Pengetahuan mengenai sumber dan penggunaan vitamin A perlu diketahui untuk dapat memperlihatkan bagaimana konsumsi responden terhadap sumber vitamin A. Diperoleh 91,43 responden telah mengetahui sumber vitamin A sebelum intervensi dan meningkat menjadi 98,57 setalah intervensi selama 2 bulan. Artinya responden dapat menerima informasipengetahuan baru mengenai sumber vitamin A lainnya selain yang mereka kenal. Pengenalan minyak sawit dan minyak sawit mentah perlu dilakukan agar responden lebih mengetahui produk dan minyak sawit merah yang kaya akan vitamin A. Dari 70 orang responden tidak pernah punya pengalaman buruk baik dalam