Strategi Bersaing SIMPULAN DAN SARAN
                                                                                Persaingan  disini  terjadi  karena  satu  atau  lebih  pesaing  merasakan  adanya  tekanan atau  melihat  peluang  untuk  memperbaiki  posisi  dan  sering  disebabkan  oleh  harga,
inovasi  produk  dan  tindakan  lain  untuk  mencapai  diferensiasi  produk.  Bagi kebanyakan  industri,  penentuan  utama  seluruh  persaingan  serta  tingkat  profitabilitas
secara  umum  adalah  persaingan  antara  perusahaan  dalam  industri.  Beberapa  faktor utama  yang  menentukan  sifat  dan  intensitas  persaingan  diantara  perusahaan-
perusahaan yang telah mantap adalah: a. Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang.
b. Pertumbuhan industri yang lamban. c. Biaya tetap atau biaya penyimpanan yang tinggi.
Lima  kekuatan  tersebut  di  atas  menunjukkan  kenyataan  bahwa  persaingan dalam  suatu  industri  tidak  hanya  terbatas  pada  para  pemain  yang  ada.  Pelanggan,
pemasok,  produk  pengganti  serta  pendatang  baru  potensial  semuanya  merupakan pesaing  bagi  perusahaan-perusahaan  dalam  industri.  Struktur  industri  ini  nantinya
akan menunjukkan faktor-faktor apa saja yang menjadi kunci bagi perusahaan untuk dapat  berhasil  dalam  suatu  industri.  Faktor-faktor  ini  lazim  disebut  sebagai  key
success factors KSFs. Menentukan KSFs suatu industri merupakan prioritas utama, para manajer perlu memahami situasi industri dengan baik untuk mengetahui hal apa
saja  yang  kurang  atau  lebih  penting  bagi  keberhasilan  bersaing  perusahaan. Kesalahan dalam mendiagnosa faktor-faktor industri  yang penting bagi  keberhasilan
persaingan  jangka  panjang  akan  meningkatkan  risiko  kesalahan  mengarahkan strategi.
Matriks Internal-Eksternal  I-E
Matriks  I-E  menggunakan    parameter    yang  meliputi    parameter    kekuatan internal  dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasi  ke
dalam  elemen  eksternal  dan  internal  melalui  matriks  External  Factor  Evolution EFE  dan Internal  Factor  Evolution  IFE.  Tujuan penggunaan matriks  I-E  adalah
untuk  memperoleh    strategi  bisnis  ditingkat  perusahaan  yang  lebih  detail.
Penggabungan    kedua    matriks    tersebut    menghasilkan    matriks    Internal- Eksternal   IE   yang   menghasilkan   sembilan   macam   sel   yang   memperlihatkan
kombinasi  total  nilai  terboboti  dari  matriks-matriks   IFE  dan  EFE.  Tetapi  pada prinsipnya  kesembilan  sel  dapat  dikelompokkan  menjadi  tiga  strategi  utama  yang
memiliki implikasi strategi  yang berbeda David, 2009.
Pertama.   Growth   Strategy, dapat   disebut   tumbuh   dan   bina.   Divisi   ini
berada  pada  sel  I,  II,  atau  IV.  Dalam  hal  ini  perusahaan    biasanya  mengejar pertumbuhan  dalam  keuntungan,   pangsa  pasar  dan  tujuan  primer  lain.  Strategi
intensif  penetrasi  pasar,  pengembangan  pasar  dan  pengembangan  produk  atau integratif   integrasi   kebelakang,   integrasi   ke   depan   dan   integrasi   horizontal
mungkin paling tepat untuk semua divisi ini. Kedua.  Stability  Strategy,  dapat  dikelola  dengan  strategi  pertahanan  dan
pemeliharaan.  Divisi  ini  masuk  dalam  sel  III,  V,  VII.  Dalam  hal  ini  perusahaan menerapkan strategi tanpa mengubah arah strategi  yang  telah ditetapkan. Tujuannya
relatif defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit.
Ketiga.  Retrenchment  Strategy,  dapat  disebut  pula  dengan  strategi  panen
atau  divestasi.  Divisi  masuk  dalam  sel  VI,  VIII  atau  IX.  Pada  saat  kelangsungan hidup  perusahaan  terancam  dan  tidak  dapat  lagi  bersaing  secara efektif,  seringkali
strategi yang menekankan  penghematan  dibutuhkan.
Matriks SWOT Strengths,  Weaknesses,  Opportunities,  Threats
Analisis  SWOT  sebagai  salah  satu  alat  yang  dipergunakan  dalam  penentuan strategi  perusahaan,  biasanya  diawali  dengan  menganalisis  situasi  internal  dan
eksternal.  Analisis  lingkungan  internal  perusahaan  meliputi  analisis  kekuatan strength  dan  kelemahan  weakness,  sedangkan  analisis  lingkungan  eksternal
perusahaan  meliputi  analisis  peluang  opportunity  dan  ancaman  threat  Rangkuti, 2004.  Kekuatan  dapat  dijelaskan  sebagai  sisi  positif  organisasi  yang  dapat
membimbing  ke arah  peluang  yang  lebih  luas,  sehingga  dapat  dimanfaatkan  untuk pengembangan.  Kelemahan  adalah  setiap  kekurangan  dalam  hal  keahlian  dan
sumberdaya  perusahaan.  Pertimbangan  perlu  diberikan  pada  bagaimana  hal  ini dapat  diobati,  misalnya dengan pengambilalihan,  penggabungan atau pelatihan atau
pengembangan.  Peluangkesempatan  menggambarkan  peristiwa-peristiwa  di lingkungan  luar
yang memungkinkan  organisasi  mendapat    keuntungan.
Tampaknya   hal  ini timbul    dari    perubahan-perubahan     teknologi,    pasar    dan produk,  perundang-  undangan  dan  sebagainya.  Ancaman  adalah  bahaya  atau
masalah  yang  dapat  menghancurkan  kedudukan  organisasi.  Contohnya,  peluncuran produk    baru      oleh  pesaing,  perubahan  standar  keamanan,  perubahan  model  atau
masalah-masalah yang timbul dengan pemasok atau pelanggan. Matrik  SWOT  David,  2009  merupakan  matching  tool  alat  penyesuaian
yang  penting  untuk  memantu  para  manajer  mengembangkan  empat  tipe  strategi. Keempat strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Strategi  SO  Strengths  -  Opportunities. Strategi  ini  menggunakan   kekuatan internal perusahaan untuk  meraih peluang-peluang yang ada diluar perusahaan.
2.    Strategi  WO  Weaknesses  -  Opportunities.  Strategi  ini  bertujuan  untuk memperkecil kelemahan-kelemahan  internal perusahaan dengan  memanfaaatkan
peluang-peluang  eksternal. 3.  Strategi ST  Strengths -  Threats. Melalui strategi ini  perusahaan berusaha untuk
menghindari  atau  mengurangi  dampak  dan  ancaman-ancaman  eksternal dengan menggunakan  kekuatan yang dimilikinya.
4.      Strategi  WT  Weaknesses  -  Threats.  Strategi    ini    merupakan    taktik    untuk bertahan dengan cara   mengurangi kelemahan internal dan  berusaha  menghindari
ancaman. Tujuan  dari  penggunaan  matriks  SWOT  adalah  untuk  mempertimbangkan
secara    komprehensif  kekuatan,  kelemahan,  ancaman  dan  tantangan  sehingga mampu  meningkatkan  efektifitas  pelayanan  konsumen  dan  meningkatkan  performa
proses pelayanan  yang diberikan. Matriks  SWOT  merupakan    hal  yang  penting  dalam  konsep  manajemen.
Alat  tersebut    dapat  membantu  perusahaan  untuk  dapat  menelaah    kekuatan    dan kelemahan  yang  ada,    sehingga    perusahaan    dapat  bersaing  dan  mempunyai
pandangan  tentang  perilaku  pasar  ke  depan. Namun  matriks  SWOT  tidak  cocok untuk  membantu  para  eksekutif  untuk  menyelesaikan   permasalahan   perusahaan
setiap  hari.  Sebaiknya  perusahaan  menyelesaikan  permasalahannya  setahun  sekali dengan  menggunakan  matriks  SWOT.  Adams  2005  juga  menyatakan  bahwa
matriks  SWOT  perlu  digunakan  oleh  perusahaan  karena  dunia  mengalami kemajuan yang  pesat  dan  perusahaan harus  mengikuti  perubahan  kemajuan  dunia.
Dengan  matriks  SWOT  perusahaan  dapat   mempunyai ide  yang sempurna dengan mengkombinasikan  faktor-faktor  kekuatan,  kelemahan,  peluang,  dan  ancaman,  agar
dapat  memaksimalkan  kekuatan  untuk  memanfaatkan  peluang  yang  ada  serta meminimalisir  kelemahan untuk menghindari  ancaman  yang ada.
Adams  2005  lebih  lanjut  menyatakan  bahwa  untuk  dapat  menganalisis perusahaan  dengan  menggunakan  matriks  SWOT,  terlebih  dahulu  harus  dipahami
dan   diketahui   proses   bisnis   perusahaan   yang   akan   dianalisis.   Hal   ini   dapat dilakukan    dengan    mengamati    perkembangan    perusahaan  dengan  bertanya  ke
konsultan,  melakukan  pertemuan  dengan  pelayan-pelayan  toko,  manajer  gudang, dan    asosiasi  perusahaan.  Tujuannya    untuk    menemukan    kekuatan,    kelemahan,
peluang,  dan  ancaman  yang  ada  dan  kemudian  membuatnya  dalam  sebuah  action plan.  Hal  ini  harus  terus  dilakukan  dan  jangan  pernah  puas  serta  dijadikan  suatu
kebiasaan untuk menganalisis  perusahaan  setiap tahun.
QSPM Quantitative  Strategic Planning   Matrix
QSPM merupakan alat  analisis yang secara  objektif mengindikasikan  alternatif strategi  mana  yang terbaik, QSPM didesain untuk menentukan daya tarik relatif dari
alternatif  tindakan  yang    layak  David,  2009.    Mengembangkan  QSPM  membuat kecil  kemungkinan  suatu  faktor  kunci  akan  terabaikan  atau  diberi  bobot  yang
tidak  sesuai.  QSPM  menarik    perhatian  kepada  hubungan  penting  yang memengaruhi    keputusan  strategi.  Walaupun  mengembangkan
QSPM membutuhkan    sejumlah    keputusan    subjektif,    membuat  keputusan  kecil  di
sepanjang  proses  memperbesar  kemungkinan  bahwa  keputusan strategis yang final adalah  yang  terbaik  bagi  organisasi.  QSPM  dapat  diadaptasikan  untuk    digunakan
oleh    organisasi    kecil,    besar,    berorientasi    laba,  maupun    nirlaba    dan    dapat diaplikasikan    untuk    hampir    semua    tipe    organisasi.  QSPM  khususnya  dapat
memperbaiki  pilihan  strategi  karena  banyak  faktor  kunci  dan    strategi    dapat dipertimbangkan    bersama-sama.    QSPM    juga    telah    berhasil  digunakan  oleh
sejumlah bisnis kecil. QSPM  bukannya  tanpa  keterbatasan.  Pertama,  ia  selalu  membutuhkan
penilaian    intuitif  dan  asumsi  yang  berdasar.  Peringkat  dan  nilai  daya  tarik membutuhkan  keputusan    yang  penuh  pertimbangan,  walaupun  mereka  selalu
didasarkan pada informasi yang   objektif. Diskusi antara penyusun strategi, manajer, dan  karyawan sepanjang proses perumusan strategi, termasuk  pengembangan  QSPM,
merupakan  hal  yang  konstruktif    dan  dapat  memperbaiki  keputusan  strategis. Diskusi  yang  konstruktif  sepanjang    analisis    dan  pilihan  strategi  dapat  muncul
karena  perbedaan  mendasar  dari  interpretasi  atas  informasi  dan  pendapat  yang berbeda-beda.  Keterbatasan  lainnya  dari  QSPM  adalah  bahwa  hanya  dapat
bermanfaat  sebagai  informasi  pendahuluan  dan  analisis  pencocokan  yang mendasari penyusunannya David, 2009.
Sifat  positif  dari  QSPM  adalah  bahwa  strategi  dapat    diperiksa    secara berurutan   atau   bersamaan.   Tidak   ada   batas   untuk   jumlah   strategi   yang   dapat
dievaluasi  atau  diperiksa  sekaligus.  Sifat  positif  lainnya  adalah  alat  analisis  ini mengharuskan  ahli  strategi  untuk  memadukan  faktor-faktor  eksternal  dan  internal.
Melalui   pengembangan   QSPM,   faktor-faktor   kunci   lebih   kecil   kemungkinan terabaikan  atau  diberi  bobot  secara  tidak  sesuai.
Secara  konseptual,  QSPM  menentukan    daya  tarik  relatif  dari  berbagai strategi  yang  didasarkan  sampai  seberapa  jauh  faktor-faktor keberhasilan  eksternal
dan  internal    dimanfaatkan   atau  ditingkatkan.    Daya   tarik  relatif     dari     masing- masing    strategi    dihitung    dengan    menentukan    dampak kumulatif  dari  masing-
masing  faktor  keberhasilan      eksternal  dan  internal.  Setiap  jumlah    rangkaian
strategi    alternatif    dapat    diikutkan    dalam    QSPM    dan    setiap  jumlah    strategi dapat   menyusun   suatu  rangkaian   strategi   tertentu,   tetapi  hanya strategi-strategi
dari  suatu  rangkaian  tertentu  yang  dinilai  relatif  terhadap  satu sama lain.
2.3.Penelitian Terdahulu
Penelitian  terdahulu  yang  telah  dilakukan  yang  berhubungan  dengan  metode yang  saya  gunakan  diantaranya    adalah:  Strategi  Peningkatan  Daya  Saing  Industri
Nata de Coco Hakimi, 2007. Metode yang digunakan matriks IFE dan matriks EFE, matriks  SWOT,  dan  fuzzy  AHP.  Faktor-faktor  lingkungan  internal  yang  menjadi
kekuatan perusahaan adalah lokasi usaha yang strategis, sistem operasi dan produksi yang  baku,  dan  terjaminnya  ketersediaan  bahan  baku.  Sedangkan  yang  menjadi
kelemahan  perusahaan  adalah  merek  produk  belum  dikenal,  kualitas  produk  belum memuaskan,  dan  harga  jual  produk  yang  belum  sesuai.  Faktor-faktor  lingkungan
eksternal  yang  menjadi  peluang  perusahaan  adalah  peningkatan  pola  hidup  sehat; tersedianya  pemasok  bahan  baku  diberbagai  lokasi;  dan  ketersediaan  kredit  bagi
IKM,  sedangkan  yang  menjadi  ancaman  adalah  loyalitas  konsumen  terhadap  merek tertentu,  keberadaan  perusahaan  sejenis,  dan  adanya  produk  substitusi.  Prioritas
strategi  yang  dapat  diterapkan  oleh  pihak  perusahaan  adalah  memperluas  jaringan distribusi,  meningkatkan  teknologi  produksi  yang  digunakan,  dan  meningkatkan
kualitas  produk.  Sedangkan  prioritas  strategi  yang  dapat  dilaksanakan  oleh  pihak diluar  perusahaan  untuk  peningkatan  daya  saing  adalah  melakukan  pameran  untuk
industri  kecil  setiap  triwulan,  menyediakan  paket  kredit  lunak,  dan  memberikan pelatihan untuk industri nata de coco dan transfer teknologi oleh instansi terkait.
Menurut  Barokah  2009,  permasalahan  yang  sering  dihadapi  KUKM  pada dasarnya terletak pada kebijakan dalam menentukan  kualitas strategi  bersaing  untuk
mengembangkan  kinerja  perusahaan,  sehingga  dikembangkanlah  sebuah  model penelitian dengan menggunakan lima variabel penelitian yang meliputi kualitas asset
stratejik, adaptabilitas lingkungan, orientasi kewirausahaan, kualitas strategi bersaing, dan  kinerja  perusahaan.  Data  yang  terkumpul,  selanjutnya  dianalisis  dengan
menggunakan  teknik  analisis  Structural  Equation  Modeling  SEM  dan  output  yang
dihasilkan  dipergunakan  sebagai  dasar  untuk  pengujian  hipotesis.  Hasil  pengujian terhadap model penelitian menunjukkan bahwa model penelitian yang dikembangkan
adalah  model  yang  fit,  sedangkan  dari  pengujian  hipotesis  menunjukkan  bahwa kualitas  asset  stratejik,  adaptabilitas  lingkungan,  dan  orientasi  kewirausahaan
berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kualitas  strategi  bersaing  dan  kualitas strategi  bersaing  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kinerja  perusahaan.
Berdasarkan  hasil  pengujian  hipotesis  maka  upaya  untuk  mengembangkan  kinerja KUKM  dilakukan  dengan  memperbaiki  kualitas  strategi  bersaing  yang  diupayakan
melalui peningkatan orientasi kewirausahaan. Keunggulan  kompetitif  dalam  sebuah  cluster  industri:  Kasus  Dalian  Software
Park  di  China,  oleh  WeiLin  Zhao,  Chihiro  Watanabe,  dan  Charla  Griffy-Brown 2009.  Makalah  ini  mengeksplorasi  keunggulan  kompetitif  Software  Park  di  Cina
untuk  mempromosikan  industri  pembangunan.  Ini  cluster  industri  memberikan keunggulan  kompetitif  karena  mereka  berakar  dalam  sistem  kelembagaan  lokal.
Mengambil  kasus  Dalian  Software  Park  di  Cina,  analisis  ini  dilakukan  secara kualitatif  berdasarkan  Porter  berlian  model,  kerangka  SWOT  dan  hasil  wawancara.
Industri  cluster,  meliputi  serangkaian  perusahaan  yang  saling  berhubungan  dalam konsentrasi  geografis,  menunjukkan  keunggulan  kompetitif  untuk  pengembangan
industri dengan sumber daya yang substansial berakar pada sistem kelembagaan lokal termasuk  aspek  pemerintah,  industri  dan  akademisi.  Agar  berhasil  menavigasi
pergeseran  paradigma  ekonomi  di  Cina  dari  produksi  massal  manufaktur  menuju pengembangan  produk  baru  yang  inovatif,  maka  kompetitif  cluster  industri  perlu
diperkuat  dan  dipertahankan  dalam  rangka  meningkatkan  pembangunan  industri, menghasilkan inovasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional.
Strategi  Bertahan  Usaha  Kecil  dan  Menengah:  Studi  Kasus  Kerajinan  Kulit Manding,  Kabupaten  Bantul,  Yogyakarta,  oleh  Tobing  2011.  Dengan  melakukan
penyebaran kuesioner kepada seluruh pengrajin kulit di Manding, kemudian dianalisa untuk  menentukan  faktor  lingkungan  internal  dan  eksternal  industri.  Perumusan
strategi  bertahan  dilakukan  dengan  melihat  permasalahan  yang  terjaring  dari  hasil pengolahan  kuesioner.  Strategi  yang  diusulkan  adalah  dengan  diferensiasi  produk;
                                            
                