Latar Belakang SIMPULAN DAN SARAN
                                                                                dalam  area  fungsional  bisnis.  Kekuatankelemahan  internal,  digabungkan  dengan peluangancaman  eksternal  dan  pernyataan  misi  yang  jelas,  menjadi  dasar  untuk
penetapan tujuan dan strategi David, 2009. Tujuan  dan  strategi   ditetapkan   dengan  maksud  memanfaatkan   kekuatan
internal  dan  mengatasi  kelemahan.  Kekuatan  perusahaan  yang  tidak  dapat  dengan mudah   disamakan   atau   ditiru   oleh   pesaing   disebut   kompetensi   yang   unik
distinctive    competencies.    Menciptakan    kompetensi    yang    unik    melibatkan pemanfaatan  kompetensi  yang  unik.  Strategi  didesain  sebagai  bagian  dari  usaha
memperbaiki  kelemahan  perusahaan,  mengubahnya  menjadi  kekuatan  dan  bahkan menjadi kompetensi  yang unik.
Evaluasi  Eksternal External Assessment
Kunci  bagi  kelangsungan  hidup  perusahaan  adalah  kemampuan  perusahaan untuk  melakukan  perubahan  diri  ketika  lingkungan  berubah  dan  menuntut  perilaku
yang  baru.  Perusahaan  yang  mampu  menyesuaikan  diri,  mengikuti  terus  perubahan lingkungan serta melakukan perubahan melalui perencanaan ke masa depan dan akan
mempertahankan  strategi  yang  ada  sesuai  dengan  perubahan  lingkungan  Kotler, 2002. Evaluasi   eksternal   menekankan   pada  identifikasi   dan  evaluasi   tren  dan
kejadian yang   berada  di luar   kendali perusahaan. Evaluasi eksternal  mengungkapkan peluang  dan  ancaman  utama  yang  dihadapi  perusahaan,  sehingga  dapat
memformulasikan    strategi  untuk  mengambil  keuntungan  dari  peluang  dan menghindari   atau  mengurangi   dampak  dari  ancaman.  Tujuan  evaluasi  eksternal
adalah  untuk  mengembangkan   daftar  yang  terbatas  tentang  peluang  yang  dapat memberi   manfaat   dan  ancaman   yang  harus  dihindari.   Evaluasi  eksternal   tidak
ditujukan  untuk  mengembangkan  daftar  yang  sangat  panjang  tentang  semua  faktor yang  mungkin  mempengaruhi    suatu  bisnis,  sebaliknya  ditujukan  untuk
mengidentifikasi  variabel  kunci  yang  menawarkan  respons  yang  dapat  dijalankan. Perusahaan   harus  dapat  merespons  secara  agresif  atau  defensif  terhadap  faktor-
faktor  tersebut  dengan  memformulasikan   strategi   yang  mengambil   keuntungan
dari  peluang  eksternal  atau  yang  meminimalkan  pengaruh  dari  ancaman  potensial. Kekuatan  eksternal  secara  langsung  mempengaruhi  pemasok  dan  distributor.
Identifikasi dan evaluasi  peluang dan   ancaman  eksternal  memungkinkan  perusahaan untuk    mengembangkan misi bisnis yang jelas, mendesain  strategi  untuk  mencapai
tujuan  jangka  panjang  dan  mengembangkan  kebijakan  untuk  mencapai  tujuan tahunan.
Lingkungan  eksternal  adalah  suatu  kondisi  yang  berada  di  luar  perusahaan yang  mana  perusahaan  tidak  mempunyai  pengaruh  sama  sekali  terhadapnya
uncontrolable sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam industri tersebut Wahyudi, 1996. Menurut
Pearce  dan  Robinson  2004,  lingkungan  eksternal  perusahaan  dapat  dibedakan menjadi  lingkungan  jauh  kondisi  eksternal  makro,  lingkungan  industri  kondisi
eksternal mikro.
Lingkungan Jauh
Lingkungan  jauh  remote  terdiri  dari  sekumpulan  kekuatan  yang  timbul  dan berada di luar jangkauan perusahaan dan terlepas dari situasi operasional perusahaan,
dalam arti perusahaan tidak mampu mempengaruhi tetapi kegiatan perusahaan dapat dipengaruhi  oleh  faktor-faktor  yang  berada  di  lingkungan  jauh  tersebut  Pearce  dan
Robinson,  2004.  Menurut  David  2009,  lingkungan  jauh  remote  dapat  dibagi menjadi  lima  kategori  besar:  1  kekuatan  ekonomi;  2  kekuatan  sosial,  budaya,
demografi,   dan  lingkungan;   3  kekuatan   politik,   pemerintah,   dan  hukum;   4 kekuatan    teknologi.    Perubahan    dalam    kekuatan  eksternal    mengakibatkan
perubahan   dalam  permintaan   konsumen   untuk  barang industri,   konsumsi   serta jasa.
Kekuatan  eksternal  memengaruhi  tipe  produk  yang  dikembangkan, karakteristik  dari  strategi  segmentasi  pasar  dan  positioning,  tipe  jasa  yang
ditawarkan  dan pilihan bisnis yang ingin diakuisisi atau dijual. 1.   Kekuatan ekonomi.
Beberapa  faktor  kunci  yang  perlu  diperhatikan  dalam  menganalisis  kekuatan
ekonomi      adalah    siklus    bisnis,      ketersediaan      energi,      inflasi,      suku    bunga, investasi, harga-harga  produk dan jasa, produktivitas  dan tenaga kerja.
2.   Kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan. Kondisi  sosial  yang  berubah-ubah  yang  dapat  mempengaruhi  perusahaan
seharusnya  dapat  diantisipasi.  Aspek-aspek  sosial  ini  antara  lain:  sikap,  gaya hidup,  adat  istiadat  dan  kebiasaaan  dari  orang-orang  di  lingkungan  eksternal
perusahaan, kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan dan etnis. 3.   Kekuatan politik, pemerintah  dan hukum.
Arah kebijakan  dan  stabillitas  politik  pemerintah  menjadi  faktor  penting  bagi para pengusaha  untuk  berusaha.  Beberapa  hal  utama  yang  perlu  diperhatikan  agar
bisnis  dapat  berkembang  dengan  baik,  adalah  Undang-undang  tentang  lingkungan dan perburuhan, Peraturan tentang perdagangan luar negeri, Stabilitas pemerintahan,
Peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, Sistem perpajakan. 4.   Kekuatan teknologi.
Setiap  kegiatan  usaha  yang  berjalan  terus-menerus  harus  selalu  mengikuti perkembangan  teknologi  yang  dapat  diterapkan  pada  produk  atau  jasa  yang
dihasilkan  atau  pada  cara  operasinya.  Beberapa  hal  penting  yang  perlu diperhatikan  adalah  kecepatan  transfer  teknologi  oleh  para  pekerja;  masawaktu
keusangan  teknologi; serta harga teknologi  yang akan diadopsi.
Lingkungan Industri
Sektor  persaing  berkaitan  dengan  keadaan  pasar  yang  dihadapi  perusahaan Jauch  dan  Glueck,  1995.  Sebagai  suatu  industri  sudah  selayaknya  secara  ekonomi
memberikan  nilai  tambah  pada  produk  yang  dihasilkan,  dan  diharapkan  dapat memberikan nilai tambah pula kepada konsumen sebagai pihak yang menikmati suatu
produk  atau  jasa  yang  dihasilkan  dengan  mengupayakan  nilai  yang  lebih dibandingkan dengan kompetitor. Menurut Porter 1997, penentu dasar pertama dari
kemampulabaan  suatu  perusahaan  adalah  daya  tarik  industri.  Kemampulabaan industri  tidak  bergantung  pada  bagaimana  tampaknya  produk  bersangkutan  atau
apakah  fungsi  itu  mencakup  teknologi  tinggi  atau  rendah,  tetapi  pada  struktur industri.
Di  dalam  industri  apapun  aturan  persaingan  dicakup  dalam  lima  kekuatan bersaing,  yang  dikenal  dengan
Porter’s five Model of Competitions.  Lima kekuatan persaingan  yang  terdiri  dari  1  masuknya  pendatang  baru;  2  ancaman  produk
pengganti;  3  kekuatan  tawar  menawar  pembeli;  4  kekuatan  tawar  menawar pemasok  dan  5  persaingan  di  antara  para  pesaing  yang  ada,  mencerminkan
kenyataan  bahwa  persaingan  dalam  suatu  industri  tidak  hanya  terbatas  pada  para pemain  yang  ada.  Pelanggan,  pemasok,  produk  pengganti  serta  pendatang  baru
potensial  semuanya  merupakan  pesaing  bagi  perusahaan-perusahaan  dalam  industri dan dapat lebih atau kurang menonjol tergantung pada situasi tertentu. Model tersebut
dapat dilihat pada Gambar 4. Secara lebih rinci kelima kekuatan persaingan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Gambar 4 Porter’s five Model of Competitions Porter, 1997
                