• Tidak merokok Responden yang dianalisis darah memiliki usia 29-44 tahun, tidak memiliki
riwayat penyakit berat dan sebagian besar merupakan ibu rumah tangga Lampiran 8. Sebelum diambil darah responden harus dicek kesehatannya oleh dokter pada
PUSKESMAS, setelah dinyatakan sehat responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan informed consent disajikan pada Lampiran 3. Menurut CIOMS 2002
semua penelitian biomedis yang melibatkan manusia sebagai subyek harus mendapatkan persetujuan sukarela informed consent dari calon subyek.
Responden yang dianalisa darah merupakan bagian dari responden yang diamati sikapnya terhadap MSMn. Dimana 22 orang responden ini juga mengkonsumsi MSMn
bersama keluarganya. Pengambilan darah dilakukan sebelum dan sesudah mengkonsumsi MSMn, pada penelitian ini tidak diberikan plasebo pada responden
karena banyak literatur yang menyatakan manfaat dari MSMn sehingga tidak etis apabila responden ikut berpartisipasi namun tidak ikut merasakan manfaatnya.
Pengambilan darah dilakukan di Puskesmas desa Dramaga oleh seorang perawat pada pagi hari. Setelah diberi informed consent, darah diambil dari 22
responden wanita dewasa secara aseptis dengan venojek sekali pakai. Sampel darah ditempatkan dalam vacuntainer steril yang berisi antikoagulan EDTA. Darah manusia
yang sudah ditambah dengan antikoagulan disentrifuse dengan kecepatan 1500 rpm selama 10 menit. Setelah disentrifuse akan diperoleh tiga lapisan, bagian atas adalah
plasma darah, bagian tengah adalah buffy coat yang mengandung sel darah putih, dan bagian bawah adalah sel darah manusia. Plasma kemudian disimpan dalam freezer
dengan suhu -20 C dan siap untuk digunakan sebagai sampel pada analisa kadar retinol,
aktivitas enzim ALP, ALT dan AST.
3.3.2 Intervensi Minyak Sawit Mentah
Setiap keluarga responden akan diberikan produk MSMn 1 botol 140 ml setiap minggu. Dengan asumsi tiap keluarga beranggotakan 4-8 orang, sehingga di
perhitungkan setiap oranghari akan mengkonsumsi minyak sawit mentah sebanyak 2,5- 5 ml per oranghari setara dengan 1500-3000
μg ekivalen vitamin A. Jika anggota keluarga mencapai 10-12 orang akan tetap mendapat 1,7-2 ml per orang per hari setara
dengan 1020-1200 μg eqivalen vitamin A.
Untuk sosialisasi penggunaan minyak sawit mentah, dilakukan pertemuan masal sebelum intervensi, sebulan setelah intervensi dan 2 bulan setelah intervensi yang yang
bertempat di balai desa atau majelis taklim desa setempat. dalam pertemuan masal dilakukan penyuluhan singkat mengenai minyak sawit mentah edukasi manfaat dan
cara penggunaan, demo masak dan pembagian komik berisi cara penggunaan minyak sawit mentah.
Anjuran penggunaan MSMn 1 sendok makan ± 6 ml digunakan sebagai minyak tumis untuk porsi makan seluruh keluarga dalam sehari 2 orang dewasa 1
anak-anak. Sedangkan untuk keluarga dengan jumlah anggota keluarga 4 orang dewasa dan 2 anak-anak, 2 sendok makan±12 ml digunakan untuk menumis masakan untuk
porsi satu keluarga. Satu kecrot 2-3 ml digunakan untuk makanan siap santap 1 porsi untuk 1 orang per satu kali makan.
Untuk memastikan responden mengkonsumsi minyak sawit mentah, dilakukan kunjungan minimal 1 minggu satu kali ke rumah-rumah responden selama masa
intervensi berlangsung dan juga diberikan kuesioner setelah 2 hari konsumsi, 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan dan 2 bulan konsumsiuntuk mengetahui penerimaan responden
terhadap minyak sawit mentah.
3.3.3 Pengambilan Darah Responden Setelah Intervensi
Pengambilan darah dilakukan di PUSKESMAS desa Dramagaoleh seorang perawat. Darah diambil dari 22 responden yang sama dengan yang diambil darahnya
sebelum intervensi MSMn. darah diambil secara aseptis dengan venojek sekali pakai. Sampel darah selanjutnya diperlakukan sama dengan yang dilakukan terhadap sampel
darah sebelum intervensi MSMn sebagaimana telah disebutkan diatas.
3.3.4 Analisa Kadar Retinol Plasma Metode TFA Neeld dan Pearson 1979.
3.3.4.1 Pembuatan Kurva Standar β-karoten dan retinol
Kurva standar yang dibutuhkan untuk dapat menghitung kadar β-karoten dan
retinol plasma ada tiga yaitu kurva standar β-karoten kurva standar β-karoten yang
diukur pada panjang gelombang 450nm, kurva standar retinol yang diukur pada panjang gelombang 450 nm dan kurva standar retinol pada panjang gelombang 620 nm.
Kurva standar β-karoten dibuat dengan melarutkan β-karoten standar dengan
petroleum eter dengan konsentrasi 0,5 μgml, 1μgml, 1,5μgml dan 2μgml, kemudian
diukur absobansinya pada panjang gelombang 450 nm dan diplotkan antara konsentrasi