memaksa  harga  turun,  tawar  menawar  untuk  mutu  yang  lebih  tinggi  dan  pelayanan yang  lebih  baik.  Kekuatan  dari  tiap-tiap  kelompok  pembeli  yang  penting  dalam
industri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada kepentingan relatif  pembeliannya  dari  industri  yang  bersangkutan  dibandingkan  dengan
keseluruhan  bisnis  pembeli  tersebut.  Kelompok  pembeli  dapat  menjadi  kuat  pada situasi berikut :
a.  Kelompok  pembeli  terpusat  atau  pembeli  dalam  jumlah  besar  relative  terhadap penjualan pihak penjual.
b. Produk yang dibeli dari industri adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. c. Pembeli menunjukkan ancaman untuk melakukan integrasi balik.
d. Produk industri tidak penting bagi mutu produk atau jasa pembeli. e. Pembeli mempunyai informasi lengkap.
4. Kekuatan Tawar -Menawar Pemasok bargaining power of supplier
Meningkatkan harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah cara potensial yang  dapat  digunakan  pemasok  untuk  mendapatkan  kekuatan  terhadap  perusahaan-
perusahaan  yang  bersaing  dalam  suatu  industri.  Apabila  perusahaan  tidak  dapat menutup  peningkatan  biaya  yang  terjadi  melalui  struktur  harganya  maka
kemampulabaannya  akan  berkurang  akibat  tindakan  pemasok.  Kondisi-kondisi  yang membuat  pemasok  kuat  cenderung  serupa  dengan  kondisi  yang  membuat  pembeli
kuat, kelompok pemasok dapat dikatakan kuat jika : a. Kelompok pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan.
b. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada industri. c. Industri tidak merupakan pelanggan penting bagi kelompok pemasok.
d. Produk pemasok merupakan input penting bagi bisnis pembeli.
5. Tingkat Rivalitas diantara Para Pesaing Intention of Industri Rivalry
Persaingan  disini  terjadi  karena  satu  atau  lebih  pesaing  merasakan  adanya  tekanan atau  melihat  peluang  untuk  memperbaiki  posisi  dan  sering  disebabkan  oleh  harga,
inovasi  produk  dan  tindakan  lain  untuk  mencapai  diferensiasi  produk.  Bagi kebanyakan  industri,  penentuan  utama  seluruh  persaingan  serta  tingkat  profitabilitas
secara  umum  adalah  persaingan  antara  perusahaan  dalam  industri.  Beberapa  faktor utama  yang  menentukan  sifat  dan  intensitas  persaingan  diantara  perusahaan-
perusahaan yang telah mantap adalah: a. Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang.
b. Pertumbuhan industri yang lamban. c. Biaya tetap atau biaya penyimpanan yang tinggi.
Lima  kekuatan  tersebut  di  atas  menunjukkan  kenyataan  bahwa  persaingan dalam  suatu  industri  tidak  hanya  terbatas  pada  para  pemain  yang  ada.  Pelanggan,
pemasok,  produk  pengganti  serta  pendatang  baru  potensial  semuanya  merupakan pesaing  bagi  perusahaan-perusahaan  dalam  industri.  Struktur  industri  ini  nantinya
akan menunjukkan faktor-faktor apa saja yang menjadi kunci bagi perusahaan untuk dapat  berhasil  dalam  suatu  industri.  Faktor-faktor  ini  lazim  disebut  sebagai  key
success factors KSFs. Menentukan KSFs suatu industri merupakan prioritas utama, para manajer perlu memahami situasi industri dengan baik untuk mengetahui hal apa
saja  yang  kurang  atau  lebih  penting  bagi  keberhasilan  bersaing  perusahaan. Kesalahan dalam mendiagnosa faktor-faktor industri  yang penting bagi  keberhasilan
persaingan  jangka  panjang  akan  meningkatkan  risiko  kesalahan  mengarahkan strategi.
Matriks Internal-Eksternal  I-E
Matriks  I-E  menggunakan    parameter    yang  meliputi    parameter    kekuatan internal  dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasi  ke
dalam  elemen  eksternal  dan  internal  melalui  matriks  External  Factor  Evolution EFE  dan Internal  Factor  Evolution  IFE.  Tujuan penggunaan matriks  I-E  adalah
untuk  memperoleh    strategi  bisnis  ditingkat  perusahaan  yang  lebih  detail.