12
2.3. Biaya Erosi Tanah
Dampak erosi tanah di lokasi yang terpenting adalah berkurangnya kesuburan tanah akibat hilangnya bahan organik dan unsur hara tanah,
berkurangnya kedalaman lapisan tanah atas topsoil, dan menurunnnya kapasitas tanah untuk menahan air yang selanjutnya juga akan menyebabkan penurunan
produktivitas lahan yang terkena erosi. Sedangkan dampak erosi tanah di luar lokasi adalah merupakan nilai sekarang dari manfaat ekonomi yang hilang akibat
erosi lahan Katharina, 2007a. Menurut Barbier 1996, dari persfektif petani, ada dua komponen utama
yang menjadi biaya dari erosi tanah, yaitu biaya langsung dan output yang hilang. Biaya langsung adalah biaya bagi petani untuk upaya contohnya tenaga kerja,
material, peralatan, struktur fisik, dan sebagainya yang dibutuhkan untuk melakukan konservasi tanah. Output yang hilang adalah kehilangan dari output
saat ini karena menggunakan lebih sedikit tanah atau lahan saat ini. Pendekatan yang umum digunakan untuk menghitung biaya erosi tanah di
lokasi on site, menurut Barbier 1996 antara lain adalah pendekatan perubahan produktivitas productivity change approach dan pendekatan biaya pengganti
replacement cost approach. Menurut pendekatan perubahan produktivitas, biaya erosi tanah di lahan usahatani setara dengan nilai produktivitas yang hilang yang
dinilai sesuai dengan harga pasar. Dengan kata lain, perubahan produktivitas merupakan perbedaan hasil panen antara lahan yang mempunyai tingkat erosi
tinggi dan erosi rendah. Metode pendugaan biaya erosi tanah dengan pendekatan biaya pengganti replacement cost approach adalah mengukur unsur hara tanah
yang hilang melalui erosi dan menghitung nilai unsur hara tanah yang hilang yang
13 ditunjukkan dengan penggunaan pupuk. Pendekatan biaya pengganti didasarkan
pada asumsi bahwa erosi tanah dan aliran permukaan menyebabkan terjadinya pencucian hara dan efektivitas pupuk bagi tanaman lebih rendah yang pada
akhirnya akan menyebabkan penurunan produksi. Pemberian pupuk buatan atau pupuk organik, pergiliran tanaman dengan tanaman leguminosa dan menghindari
dari pembakaran vegetasi atau sisa-sisa tanaman terus-menerus adalah cara-cara untuk mencegah kerusakan dan memulihkan kesuburan tanah Arsyad, 2000.
2.4. Konservasi