31
3.6 Analisis Data
Analisa data yang dilakukan adalah analisa deskriftif berdasarkan hasil pengolahan data primer maupun sekunder. Data yang dikumpulkan berupa data
kualitatif dan data kuantitatif dari data primer maupun data sekunder yang menggambarkan kondisi ekosistem terumbu karang di lokasi penelitian serta
aspek-aspek yang mempengaruhiyang berkaitan langsung dengan pengelolaan ekosistem terumbu karang dan DPL di Desa Sitardas. Analisis yang dilakukan
meliputi analisis data ekologis dan data sosial ekonomi.
3.6.1 Persentase tutupan karang
Persentase tutupan karang berdasarkan pada kategori dan persentasi karang hidup life form, semakin tinggi persentase penutupan karang hidup maka
kondisi ekosistem terumbu karang semakin baik dan semakin penting pula untuk dilindungi. Data persentase tutupan karang hidup yang diperoleh dengan metode
Line Intercept Tansect English et al. 1997, dihitung dengan persamaan:
Keterangan : Ni = persen penutupan karang jenis ke-i li = panjang total life form jenis ke-i cm
L = panjang transek 70 m Data kondisi tutupan karang yang diperoleh dari persamaan di atas
kemudian dikategorikan berdasarkan Gomez dan Yap 1988 yaitu : a.
75 – 100 : Sangat baik b.
50 – 74.9 : Baik c.
25 – 49.9 : Sedang d.
0 – 24.9 : Rusak
3.6.2 Kelimpahan ikan karang
Analisis kelimpahan ikan karang yang terdapat pada stasiun penelitian di perairan dan Daearah Perlindungan Laut Sitardas dihitung berdasarkan manual
monitoring kesehatan karang CRITC COREMAP–LIPI 2006, yaitu :
32 Selain itu dihitung juga kelimpahan jenis ikan karang dalam satuan unit
individuluas transek. Kelompok ikan yang diamati dibagi atas 3 kelompok utama English et al. 1997 yaitu:
1. Ikan-ikan target, merupakan ikan ekonomis penting yang biasa ditangkap
untuk dikonsumsi. Ikan-ikan ini menjadikan terumbu karang sebagai tempat untuk pemijahan dan sebagai daerah asuhan. Ikan-ikan target ini terdiri dari
suku Serranidae ikan kerapu, Lutjanidae ikan kakap, Lethrinidae ikan lencam, Nemipteridae ikan kurisi, Caesionidae ikan ekor kuning,
Siganidae ikan baronang, Haemulidae ikan bibir tebal, Scaridae ikan kakak tua, dan Acanthuridae ikan pakol.
2. Ikan-ikan indikator, merupakan ikan karang yang khas mendiami daerah
terumbu karang dan menjadi indikator bagi kesehatan terumbu karang. Ikan- ikan indikator ini dari suku Chaetodontidae ikan kepe-kepe.
3. Ikan-ikan major, merupakan ikan berukuran kecil berkisar antara 5–25 cm
yang mempunyai karakteristik pewarnaan beragam sehingga dekenal sebagai ikan hias. Kelompok ini umumnya ditemukan melimpah baik dalam individu
maupun jenisnya serta cenderung bersifat teritorial. Ikan-ikan ini sepanjang hidupnya berada di terumbu karang, terdiri dari suku Pomacentridae ikan
betok laut, Apogonidae ikan serinding, Labridae ikan sapu-sapu dan Blenniidae ikan peniru.
3.6.3 Kelimpahan benthic fauna