2 Ekosistem dalam alokasi ruang wilayah pulau dan gugus pulau dan 3. Sesuai kondisi sosial budaya setempat Dahuri 2003.
Menurut Adrianto dan Kusumantanto 2005 menyatakan bahwa dalam kontek Indonesia, pengelolaan pesisir pada dasarnya diarahkan untuk mencapai
dua tujuan yaitu 1. Pendayagunaan potensi pesisir dan lautan untuk meningkatkan
kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi
nasional dan
kesejateraan pelaku pembangunan kelautan khususnya, dan 2. Tetap menjaga kelestarian sumberdaya kelautan khususnya sumberdaya pulih dan kelestarian
lingkungan.
2.5. Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis SIG
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang
diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji Purbowaseso 1996.
Soenarmo 2003 menyatakan bahwa penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau
fenomena dengan menganalisa data yang diperoleh melalui alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Kegiatan observasi
informasi objek tersebut dalam arti khusus adalah mendeteksi gelombang elektromagnetik yang dipantulkan, ditransmisikan dan dihamburkan oleh objek
tersebut. Melalui
persamaan-persamaan sifat,
interaksi gelombang
elekromagnetik dengan objek dapat dikembangkan teknologi akuisi dan pengolahan data sehingga informasi objek dapat diektraksi sekaligus dapat
diturun dari data penginderaan jauh. Data inderaja satelit dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi yaitu aplikasi untuk atmosfer, hidrosfer, litosfer-
geosf er, biosfer, lingkungan, kriosfer dan sistem pengumpulan data.
Secara umum penginderaan jauh saat ini dimanfaatkan tidak saja pada alat pengumpulan data mentah, tapi penginderaan jauh dapat juga digunakan
untuk memproses data mentah secara manual dan otomatis serta dapat menganalisis citra dan menampilkan hasil informasi yang diperoleh Howard
1996.
Sutanto 1986 menyatakan bahwa dalam penginderaan jauh digunakan tenaga
elektromagnetik. Matahari
merupakan sumber
utama tenaga
elektromagnetik ini. Dalam perjalanannya radiasi matahari menembus atmosfer mengalami proses atenuasi yaitu penyerapan, pantulan, pancaran, dan hampuran
oleh partikel-partikel dalam atmosfer baru kemudian diteruskan. Sistem informasi geografis SIG adalah sistem komputer yang
mempunyai kemampuan pemasukan, pengambilan, analisis data dan tampilan data geografis yang sangat berguna bagi pengambilan keputusan. SIG adalah
sistem komputer yang terdiri dart perangkat keras, perangkat lunak, dan personal manusia yang dirancang untuk secara efisien memasukkan, menyimpan,
memperbaharui, memanipulasi, menganalisis dan menyajikan semua jenis informasi yang berorientasi geografis ESRI 1990.
Sistem Informasi Geografis SIG adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk menunjang pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir
pulau- pulau kecil. Perencanaan spasial atau keruangan di wilayah pesisir lebih kompleks
dibandingkan dengan perencanaan spasial di daratan Dahuri 1997, karena 1 Perencanaan di daerah pesisir harus mengikutsertakan semua aspek yang
berkaitan baik dengan wilayah daratan maupun lautan; 2 Aspek daratan dan lautan tidak dapat dipisahkan secara fisik oleh garis pantai karena saling
berinteraksi dan bersifat dinamis sesuai dengan proses-proses fisik dan biogeokimia yang terjadi; 3 Bentang alam wilayah pesisir secara cepat berubah
dibanding dengan daratan karena hasil interaksi tadi. Rofiko
2005 menyatakan
bahwa kriteria
utama yang
harus dipertimbangkan pada saat evaluasi kesesuaian SIG yaitu 1. Model dan struktur
data yang digunakan dapat di pakai pada wilayah yang luas dengan ketelitian dan resolusi yang tinggi, 2. Data spasial maupun non spasial yang telah tersusun
dapat diperbaiki, disimpan, dapat diambil pada saat tertentu dan dapat ditampilkan secara efisien dan efektif.
Supriatna et al.2005 menyatakan bahwa SIG adalah teknologi di garis depan dan merupakan interdisiplin yang membutuhkan sumberdaya manusia yang
berkualitas untuk tiap-tiap tingkatan dalam pekerjaannya. Secara umum sumberdaya manusia yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Staf operasional
yang terdiri dari end user orang yang bertugas untuk membuat sistem menghasilkan keuntungan, termasuk mengantisipasi segala kemungkinan selama
berlangsungnya pekerjaan, kartografer bertugas melayout peta sehingga jelas dan mudah dimengerti, data capturer bertugas mengkonversi peta menjadi
bentuk digital, potential users orang yang mampu mengoperasikan teknologi SIG, 2. Staf analis profesional terdiri dari : analist orang yang menganalis
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman di bidang SIG, system administrator bertugas menjaga, merawat perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer
yang digunakan untuk pekerjaan, progrmmer bertugas menterjemahan aplikasi khusus untuk keperluan SIG menjadi program yang bisa dijalankan, data base
administrator orang yang mengatur fenomena-fenomena geografi ke dalam bentuk layer-layer, mengidentifikasi sumber data, mendokumenkan informasi
yang terkandung dalam data base sehingga dapat dibaca sistem dan dapat terintegrasikan, super operator orang yang ahli dalam semua perangkat keras dan
perangkat lunak dalam SIG, dan 3. Manajer perorangan yang bertanggungjawab atas perkembangan harian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan yang mengatur
kerja tim, mengatur hasil outputproduksi yang dibutuhkan seperti layaknya sebuah organisasi.
Sistem Informasi Geografis GIS merupakan alat yang dapat digunakan untuk pengumpulan, penyimpanan, mendapatkan kembali, tranformasi dan
menampilkan suatu data dengan tujuan tertentu. Data tersebut dapat berupa data spasial maupun data atribut. Data spasial merupakan data yang mencerminkan
aspek keruangan, sedangkan data atribut merupakan data yang menggambarkan suatu atribut tertentu Aronof 1989.
Data yang digunakan untuk analisis SIG harus dilengkapi dengan informasi posisi geografis lintang dan bujur. Database yang telah dibuat akan
memudahkan dalam melakukan analisis dalam SIG. Data yang dihasilkan dari pengukuran parameter lingkungan nantinya akan dibentuk suatu layer yang akan
dimasukan dalam dalam peta dasar yang telah tersedia. Data parameter lingkungan yang dikumpulkan tersebut berbentuk titik, sehingga untuk dapat
melakukan analisis antar layer, data-data tersebut terlebih dahulu dilakukan