alternatif keputusan yang akan diambil. Software yang dikembangkan untuk analisis ini adalah Expert choice 2000.
A’WOT merupakan suatu analisis yang mengintegrasikan SWOT Strenght, Weakness, Opportunities dan Threats ke dalam kerangka AHP
Analytical Hierarchy Process. Analisis ini terbukti mampu dilakukan dalam merumuskan strategi pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan lautan di beberapa
wilayah di Indonesia, antara lain di Kepulauan Seribu Priyono 2004, Papua Soselisa 2006, Sulawesi Selatan Saru 2007, Kutai Timur Wijaya 2007 dan
Deli Serdang Susilo 2007. Analisis dilakukan dengan dua tahapan. Pertama, identifikasi faktor-faktor komponen SWOT dan merumuskan alternatif kegiatan
pengembangan wisata bahari berbasis ekologi Pulau Sebesi. Kedua, melakukan AHP
terhadap faktor-faktor
komponen SWOT
dan alternatif
kegiatan pengembangan untuk menentukan prioritas kegiatan.
Tahapan metode A’WOT adalah 1. Mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pemberdayaan masyarakat pesisir dengan
metode SWOT, dan 2. Melakukan AHP Analytical Hierarchy Process dengan tujuan tahapan sebagai berikut merinci permasalahan kedalam komponen-
komponennya, kemungkinan mengatur bagian dari komponen komponen tersebut kedalam bentuk hierarki. Hierarki yang paling atas diturunkan kedalam beberapa
elemen set lainnya shingga akhirnya terdapat elemen-elemen yang spesifik atau elemen yang dapat dikendalikan dicapai dalam situasi konflik
Adapun proses prinsip kerja A’WOT dalam menentukan prioritas arahan strategi dan kebijakan dalam pengembangan wisata bahari Pulau Sebesi Provinsi
Lampung aradalah sebagai berikut, yaitu;
3.8.1. Penyusunan hierarki
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi suatu struktur hierarki. Dalam
penelitian ini persoalan yang akan diselesaikan adalah arahan strategi dan kebijakan dalam pengembangan wisata bahari dengan kriteria adalah faktor
internal dan eksternal pengembangan wisata bahari di Pulau dan alternatif kegiatan pengembangan adalah pemanfaatan dan pengelolaan terumbu karang
secara optimal, upaya pencegahan kerusakan terumbu karang, peningkatan SDM,
pengelolaan wisata terpadu, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan peraturan dan kelembagaan.
3.8.2. Penilaian kriteria dan alternatif
Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan pairwise comparison
. Menurut Saaty 1983 in Marimin 2004, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan
defenisi pendapat kualitatif dari skala banding berpasangan Saaty dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala berpasangan Saaty
Intensitas Kepentingan
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya equal
Dua mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting
dari pada elemen yang lainnya moderate Pengalaman dan penilaian sedikit
menyokong satu elemen disbanding elemen lainya
5 Elemen satu lebih penting dari pada
elemen lainnya strong Pengalaman dan penilaian sangat kuat
menyokong satu elemen dibandingkan elemn lainnya
7 Satu
elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen lainnya very strong
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak penting pada elemen
lainnya extreme Bukti yang mendukung elemen yang satu
terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan
tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6 dan 8 Nilai-nilai antar dua nilai pertimbangan
yang berdekatan Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi
diantara dua pilihan Kebalikan
Jika untuk aktivitas i mendapatkan satu angka jika dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya disebanding dengan i
Sumber: Saaty 1983 in Marimin 2004 Pengisian kuisioner dilakukan dengan cara membandingkan dengan faktor lain
komponen kiri dari baris yang sama pada kolom isian dan dilihat mana yang lebih berperan antar faktor-faktor tersebut untuk penentuan level atasnya.
3.8.3. Menentukan prioritas
Setiap kriteria dan alternatif, perlu dikakukan perbandingan berpasangan pairwise comparisons. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk
menentukan prioritas peringkat relatif dari seluruh kriteria dan alternatif. Baik