Kondisi Iklim dan Musim

Pengembangan wisata bahari menggunakan musim sebagai salah satu dasar dalam penentuan lokasi wisata bahari seperti menentukan divespot, dan snorkling . Pada musim barat, angin yang berhembus dari barat disertai ombak besar sehingga aktivitas wisata bahari diutamakan pada kawasan yang berada di sisi timur Pulau Sebesi yang relative tenang karena angin dari barat terlindung oleh pulau. Demikian pula ketika musim timur dan selatan, dimana angin disertai ombak besar dari arah timur dan selatan, sehingga pengembangan wisata bahari diutamakan di kawasan perairan sisi utara Pulau Sebesi relative lebih tenang. Kawasan perairan sisi barat Pulau Sebesi tidak direkomendasikan untuk dilakukan aktivitas wisata bahari karena sisi barat Pulau Sebesi memiliki dataran bebatuan yang curam dan tinggi, sisi barat Pulau Sebesi juga terdapat beberapa gua batu. Kondisi ini membahayakan keselamatan jiwa wisatawan.

4.3. Kondisi Oseanografi

Kondisi oseanografi di Pulau Sebesi tidak begitu berbeda dengan kondisi oseanografi Teluk Lampung. Angin yang bertiup di sekitar Pulau Sebesi merupakan angin musim yang berubah arah dua kali dalam setahun dengan rata- rata kecepatan 3-7 knot. Dalam penentuan tinggi pasang surut diperoleh nilai F sebesar 0.42 menyatakan bahwa tipe pasang surut di Pulau Sebesi merupakan pasang surut dengan tipe campuran yang condong ke harian ganda mix semi diurnal . Dimana artinya bahwa dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut, tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi serta periode yang berbeda. Nilai konstanta harmonik pasang surut Pulau Sebesi mengacu dengan survey Dishidros di daerah Dermaga Paku berdasarkan metode Admirarty. Nilai konstanta harmonik pasang surut dapat dilihat pada Tabel 13. Wiryawan et al. 2002 menyatakan bahwa konsentrasi chlorofil sebagai representasi dari konsentrasi fitoplankton mencapai maksimum pada bulan Juli yaitu pad musim timur. Diperkirakan konsentrasi plankton maksimum dipengaruhi gerakan masa air dari pantai timur Sumatera dan Laut Jawa yaitu gerakan arus permukaan ke arah barat. Namun demikian secara rata-rata keseluruhan, bahwa kondisi perairan sekitar Pulau Sebesi adalah oligotrofik. Tabel 13. Nilai konstanta harmonik pasang surut So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4 A cm 78.2 23 13 4 3 11 4 4 1 g - 203 273 181 273 198 165 198 82 - F = 0.42 Sumber: Jawatan Hidro-Oseanogarfi 1980 Keterangan : F : Formzahl A : Amplitudo g : Fase perlambatan So : Muka laut rata-rata mean sea level M2 : Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh bulan S2 : Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh matahari N2 : Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh perubahan jarak bulan K2 : Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh perubahan jarak matahari O1 : Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh deklinasi bulan P1 : Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh deklinasi matahari K1 : Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh deklinasi bulan dan matahari MS4 : Konstanta harmonik karena interaksi antara M2 dan S2 M4 : Konstanta harmonik karena ganda M2 Arus laut yang terjadi di sekitar Pulau Sebesi merupakan arus musim yang berubah arah dua kali dalam setahun, arus pasang surut dan arus yang ditimbulkan oleh tiupan angin. Arus total rata-rata bulanan yang diukur di perairan mulut Teluk Lampung dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Kecepatan rerata bulanan arus di perairan mulut Teluk Lampung No Bulan v cms Arah 0 Arah 1 Januari 45 180 Selatan 2 Februari 45 225 Barat Laut 3 Maret 1 45 Timur Laut 4 April 1 180 Selatan 5 Mei 5 180 Selatan 6 Juni 5 225 Barat Laut 7 Juli 18 270 Barat 8 Agustus 23 90 Timur 9 September 9 180 Selatan 10 Oktober 5 90 Timur 11 Nopember 9 180 Selatan 12 Desember 5 180 Selatan Sumber: JODC 1986 in CRMP 1998 4.4. Sarana dan Prasarana Penunjang Wisata Bahari 4.4.1. Fasilitas Perhubungan Pulau Sebesi terdapat tiga fasilitas dermaga yang menghubungkan dusun- dusun desa dengan daerah luar. Ketiga dermaga terletak di Dusun Inpres, Segenom, dan Regahan Lada. Dermaga di Dusun Segenom tidak berfungsi lagi karena kondisi perairannya sudah dangkal lihat pada Gambar 6. Tiap dusun dihubungkan oleh jalan kecil dengan lebar kurang dari 1 meter. Kondisi jalan yang menghubungkan antar dusun adalah jalan tanah yang sangat buruk. Fasilitas transportasi utama antar dusun adalah ojek sepeda motor dengan biaya dua ribu rupiah sekali jalan. Ojek hanya memberi pelayanan di siang hari, sebab jalan sangat gelap di malam hari dan beresiko karena mudah terjadi kecelakaan karena berkelok-kelok dan sempitnya jalan. a b c d Gambar 6 Fasilitas perhubungan a Pelabuhan Canti, b Dermaga Desa Tejang, c Dermaga Dusun Regan Lada dan d Dermaga Dusun Segenom.