Tepung Tulang Tepung Ikan

5 agent yeast, soda, ammonium bikarbonat Aprilliani 2010. Ciri khas dari wafer adalah memiliki kadar air rendah, pori-pori kasar, tekstur renyah, dan bila dipatahkan penampang potongannya berongga-rongga Manley 2000. Saat ini fortifikasi tepung tulang dan tepung ikan patin pada produk cone mulai dikembangkan. Tepung tulang dan tepung ikan merupakan bahan tambahan yang sengaja ditambahkan pada produk cone. Menurut Aprilliani 2010, fungsi penambahan tepung tulang ikan pada pembutan cone adalah untuk meningkatkan kandungan kalsium pada produk, karena kalsium merupakan salah satu jenis mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan, menurut Aprilliana 2010 penambahan tepung ikan pada cone berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi protein yang cukup bagi konsumen. Komposisi kimia cone es krim dengan atau tanpa penambahan tepung tulang maupun tepung ikan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Komposisi kimia cone es krim Komponen Cone es krim dengan penambahan tepung tulang patin 25 Cone es krim dengan penambahan tepung ikan patin 25 Cone es krim tanpa penambahan tepung tulang dan tepung ikan Kadari air 2,57 ± 0,29 3,92 ± 0,05 3,41 ± 0,47 Kadar Protein 2,42 ± 0,01 4,39 ± 0,43 0,81 ± 0,97 Kadar lemak 1,52 ± 0,07 1,59 ± 0,08 1,57 ± 0,02 Kadar Abu 2,08 ± 0,04 1,21 ± 0,06 1,09 ± 0,01 Kadar Kalsium 1,03 ± 0,00 - 0,11 ± 0,00 Kadar Karbohidrat 91,41 ± 0,31 88,89 ± 0,51 93,09 ± 0,45 Sumber: Aprilliani 2010 Aprilliana 2010

2.2 Tepung Tulang

Tepung tulang adalah suatu produk padat yang dihasilkan dengan mengeluarkan sebagian atau seluruh lemak dari bahan yang berupa daging ikan atau bagian ikan yang biasanya dibuang kepala ikan, isi perut, dan lain-lain. Tepung tulang dapat dibuat melalui 3 proses Anggorodi 1985, yaitu: 1 Pengukusan. Tulang dikukus kemudian dikeringkan dan digiling untuk menghasilkan tepung tulang 6 2 Pemasakan dengan uap dibawah tekanan. Tulang dimasak dengan tekanan kemudian diarangkan dalam bejana tertutup sehingga didapat tulang dalam bentuk remah dan dapat digiling menjadi tepung 3 Abu tulang yang diperoleh dari pembakaran tulang Tepung tulang merupakan salah satu sumber kalsium. Tepung tulang yang paling baik didapatkan dengan cara pemasakan dengan uap dibawah tekanan. Adapun komposisi kimia tepung tulang ikan dari jenis ikan patin dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Komposisi kimia tepung tulang ikan patin Komponen Kadar Kadari air 8,65 ± 0,07 Kadar Protein 33,50 ± 0,64 Kadar lemak 11,65 ± 0,64 Kadar Abu 41,60 ± 0,28 Kadar Kalsium 30,38 ± 0,00 Kadar Karbohidrat 4,75 ± 0,92 Sumber: Aprilliani 2010

2.3 Tepung Ikan

Tepung ikan merupakan komoditas olahan hasil perikanan yang diperoleh dari suatu proses reduksi komoditas bahan mentah menjadi suatu produk yang sebagian besar terdiri dari komponen ikan. Tinggi rendahnya kandungan protein pada tepung ikan dipengaruhi oleh cara pengolahan dan bahan mentah yang digunakan. Proses pengolahan tepung ikan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pengolahan sistem basah yang digunakan untuk memproduksi ikan dari bahan mentah ikan yang berlemak tinggi 5 dan pengolahan sistem kering yang sering digunakan untuk memproduki tepung ikan dari bahan mentah ikan yang berlemak rendah 5 Irianto 2002. Adapun komposisi kimia tepung ikan dari jenis ikan patin dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Komposisi kimia tepung ikan patin Komponen Kadar Kadari air 10,4 ± 0,84 Kadar Protein 67,76 ± 0,32 Kadar lemak 9,8 ± 0,28 Kadar Abu 3,3 ± 0,42 Kadar Karbohidrat 8,74 ± 0,18 Sumber: Aprilliana 2010 7

2.4 Penurunan Mutu Produk Kering