Kurva sorpsi isotermis Model persamaan sorpsi isotermis

41 lingkungannya. Produk cone es krim yang disimpan pada kondisi kelembaban relatif rendah yaitu RH 43 membutuhkan waktu yang relatif singkat 3 hari untuk mencapai kondisi setimbang dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan oleh kecilnya selisih nilai kadar air awal dengan kadar air kesetimbangan pada kedua jenis produk, sehingga proses difusi uap air untuk mencapai keadaan setimbang berlangsung cepat. Produk cone es krim yang disimpan pada kondisi RH 43-97 mengalami proses adsorpsi selama penyimpanan. Hal ini ditandai dengan bobot kedua produk yang terus meningkat hingga tercapai kondisi setimbang. Proses adsorpsi yang terjadi selama penyimpanan menyebabkan peningkatan nilai kadar air, sehingga nilai kadar air kesetimbangan yang dicapai oleh kedua produk lebih tinggi daripada nilai kadar air awalnya. Menurut Brooker et al. 1992, proses adsorpsi terjadi jika kelembaban relatif udara lebih tinggi dari pada a w bahan, sehingga bahan akan menyerap uap air dari lingkungan.

4.2.3 Kurva sorpsi isotermis

Kurva sorpsi isotermis adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara kandungan air dalam bahan pangan dengan aktifitas air a w atau kelembaban relatif kesetimbangan ERH ruang penyimpanan De man 2007. Kurva sorpsi isotermis kedua jenis produk cone es krim dari hasil penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 Kurva sorpsi isotermis produk cone es krim hasil penelitian Menurut Cassini et al. 2006, kurva sorpsi isotermis yang terbentuk dari suatu produk pangan dapat digunakan untuk menentukan umur simpannya. Pada 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 K ada r a ir ke se tim ba ng an g H 2 Og soli d Aktivitas air a w Cone es krim tepung tulang Cone es krim tepung ikan 42 penelitian ini, kurva sorpsi isortermis dibuat dengan cara memplotkan nilai kadar air kesetimbangan hasil percobaan pada Tabel 8 dengan nilai aktifitas air a w . Labuza dan Bilge 2007 menyatakan bahwa aktifitas air dapat dihitung dengan membagi ERH lingkungan dengan nilai 100, karena pada keadaan equilibrium atau setimbang a w bahan akan sama dengan kelembaban nisbi udara disekelilingnya. Gambar 13 menunjukkan bahwa kurva sorpsi isotermis kedua produk cone es krim berbentuk sigmoid, yaitu menyerupai huruf S walau tidak sigmoid sempurna. Namun, kedua kurva tersebut berbeda dan khas untuk masing- masing produk. Menurut Winarno 2004, Setiap jenis bahan pangan memiliki bentuk kurva sorpsi isotermis yang khas. Hal ini tergantung pada pola penyerapan uap air dari masing-masing produk.

4.2.4 Model persamaan sorpsi isotermis

Pemodelan persamaan kurva sorpsi isotermis yang diperoleh dari hasil penelitian dengan model-model yang telah ada dilakukan untuk mendapatkan kemulusan kurva yang tinggi. Banyak model persamaan matematis yang telah dikembangkan untuk menjelaskan fenomena sorpsi isotermis secara teoritis, namun dalam penelitian ini hanya dipilih 5 model persamaan matematis yaitu Henderson, Caurie, Oswin, Chen Clayton, dan Hasley. Model-model persamaan ini dipilih karena dapat menggambarkan kurva sorpsi isotermis pada jangkauan nilai aktivitas air yang luas. Selain itu, model-model tersebut juga hanya memiliki dua parameter sehingga mudah dalam penggunaanya Arpah 2007. Hal ini sesuai dengan pernyataan Labuza 1982, yang menyatakan bahwa jika tujuan penggunaan kurva sorpsi isotermis tersebut untuk mendapatkan kemulusan kurva yang tinggi, maka model-model persamaan yang dipilih adalah model persamaan yang lebih sederhana dan lebih sedikit jumlah parameternya. Guna mempermudah perhitungan maka model-model persamaan matematis yang digunakan diubah bentuknya dari persamaan non-linear menjadi persamaan linear, sehingga nilai-nilai tetapannya dapat ditentukan dengan metode kuadrat terkecil. Menurut Walpole 1992, metode kuadrat terkecil ini dapat memilih suatu garis regresi terbaik diantara semua kemungkinan garis lurus yang dapat dibuat pada suatu diagram pencar. Persamaan linear untuk kedua jenis 43 produk cone es krim dari model-model persamaan kurva sorpsi isotermis dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10. Tabel 9 Persamaan kurva sorpsi isotermis produk cone es krim tepung tulang dan nilai Mean Relative Deviation MRD Model Persamaan linear Nilai MRD Henderson log [ln11- a w ] = 1,381 + 1,572 log Me 3,24 Caurie ln Me = -3,320 + 2,070 a w 6,18 Oswin ln Me = -2,2 + 0,298 ln [a w 1- a w ] 7,042 Chen Clayton ln [ln [1 a w ] = 1,411- 16,53 Me 3,54 Hasley log [ln [1 a w ] = -2,871 - 2,828 log Me 9,02 Tabel 10 Persamaan kurva sorpsi isotermis produk cone es krim tepung ikan dan nilai Mean Relative Deviation MRD Model Persamaan linear Nilai MRD Henderson log [ln11- a w ] = 1,278 + 1,527 log Me 3,82 Caurie ln Me = -3,528 + 2,122 a w 6,02 Oswin ln Me = -2,11 + 0,306 ln [a w 1- a w ] 7,64 Chen Clayton ln [ln [1 a w ] = 1,326 - 14,44 Me 3,92 Hasley log [ln [1 a w ] = -2,692 - 2,753 log Me 9,36 Persamaan linear kurva sorpsi isotermis pada Tabel 9 dan 10 digunakan untuk menentukan kadar air kesetimbangan produk cone es krim. Hasil perhitungan kadar air kesetimbangan produk cone es krim tepung tulang dan cone es krim tepung ikan dapat dilihat pada Lampiran 7. Data kadar air kesetimbangan dari setiap model diplotkan dengan nilai aktivitas air a w sehingga diperoleh kurva sorpsi isotermis. Kurva sorpsi isotermis yang diperoleh dari setiap model dibandingkan dengan kurva sorpsi isotermis hasil penelitian. Kemulusan kurva yang tinggi terlihat dari semakin berhimpitnya kurva sorpsi isotermis hasil penelitian dengan kurva sorpsi isotermis yang terbentuk dari model-model persamaan sorpsi isotermis. Kemulusan kurva tertinggi dari kelima model yang digunakan juga dapat diketahui melalui evaluasi model. Menurut Cassini et al. 2006, evaluasi model dilakukan dengan cara menghitung nilai Mean Relative Deviation MRD pada masing-masing model. Menurut Tarigan et al. 2006 model sorpsi isotermis yang dapat menggambarkan keadaan sebenarnya dengan sangat tepat adalah model yang memiliki nilai MRD dibawah 5. Model persamaan Henderson dan Chen Clayton pada produk cone es krim tepung tulang maupun cone es krim tepung ikan memiliki nilai MRD kurang dari 44 5. Dapat dilihat pada Tabel 9 dan 10, nilai MRD model persamaan Henderson untuk produk cone es krim tepung tulang maupun cone es krim tepung ikan secara berturut-turut adalah 3,24 dan 3,82. Sedangkan, nilai MRD pada model persamaan Chen Clayton adalah 3,54 untuk produk cone es krim tepung tulang dan 3,92 untuk produk cone es krim tepung ikan. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa model persamaan Henderson dan Chen Clayton dapat menggambarkan keseluruhan kurva sorpsi isotermis kedua produk cone es krim secara tepat. Sedangkan model-model persamaan lainnya, yaitu model Caurie, Oswin, dan Hasley memiliki nilai MRD5, sehingga model-model tersebut kurang tepat dalam menggambarkan fenomena sorpsi isotermis pada keadaan sebenarnya. Menurut Arpah 2007, kesesuaian setiap model isotermis terhadap isotermis produk pangan tergantung pada kisaran a w dan jenis bahan penyusun produk pangan tersebut. Model persamaan yang digunakan dalam pendugaan umur simpan kedua produk cone es krim adalah model yang memiliki nilai MRD terkecil, yaitu model persamaan Henderson. Menurut Tarigan et al. 2006, semakin kecil nilai MRD maka semakin tepat model tersebut dalam menggambarkan fenomena sorpsi isotermis yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Perbandingan kurva sorpsi isotermis hasil penelitian dengan model persamaan Henderson untuk kedua jenis produk cone es krim dapat dilihat pada Gambar 14 dan Gambar 15. Gambar 14 Kurva sorpsi isotermis produk cone es krim tepung tulang hasil penelitian dan model Henderson 0.1 0.2 0.3 0.4 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Ka da r a ir ke se ti mbang an g H 2 Og soli d Aktivitas air a w Hasil penelitian Model Henderson 45 Gambar 15 Kurva sorpsi isotermis produk cone es krim tepung ikan hasil penelitian dan model Henderson Model persamaan Henderson adalah model yang memiliki kurva sorpsi isotermis paling berhimpit dengan model sorpsi isotermis hasil penelitian dibandingkan model-model persamaan lainnya. Menurut Chirife dan Iglesias 1978 diacu dalam Arpah 2007, model persamaan Henderson adalah salah satu model persamaan yang paling banyak digunakan pada bahan pangan kering untuk menggambarkan hubungan antara kadar air kesetimbangan bahan pangan dengan kelembaban relatif ruang simpan. Persamaan model Henderson untuk produk cone es krim tepung tulang adalah log[ln11- a w ]=1,381+1,572logM e dan persamaan model Henderson untuk produk cone es krim tepung ikan adalah log[ln11- a w ]=1,278+1,527logM e . Persamaan-persamaan tersebut dapat juga digunakan untuk menduga nilai a w kedua produk cone es krim pada saat kadar air kritis tercapai. Nilai a w kritis ditentukan dengan cara memplotkan nilai kadar air kritis masing-masing produk cone es krim pada persamaan model terpilih. Nilai a w produk cone es krim tepung tulang pada saat kadar kritis tercapai adalah 0,566 dan nilai a w produk cone es krim tepung ikan pada saat kadar kritis tercapai adalah 0,538.

4.2.5 Nilai kemiringan b kurva sorpsi isotermis