Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
13 Dengan demikian kesimpulan fungsi menulis menurut Rusyana
adalah bukan alat untuk berkomunikasi secara tertulis atau tidak langsung saja, melainkan juga berfungsi sebagai penataan,
pengawetan, penciptaan, dan penyampaian. Selanjutnya dalam buku pembinaan kemampuan menulis bahasa
Indonesia, Sabarti Akhadiah menyatakan bahwa fungsi menulis dibagi menjadi delapan bagian, yaitu:
a. Menulis dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri.
Dengan menulis seseorang dapat mengetahui sampai dimana potensi pengetahuannya mengenai suatu topik yang akan
ditulis. b.
Menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan. Dalam menulis
kita harus
bernalar: menghubungkan
dan membandingkan fakta yang seorang miliki untuk dijadikan
dalam tulisan. c.
Menulis dapat meningkatkan minat baca. Untuk menulis suatu topik dengan baik dibutuhkan informasi
yang tepat, maka seseorang akan mencari, serta menguasi informasi terkait dengan topik yang akan ditulis.
d. Menulis dapat mengorganisasikan gagasan secara sistematis.
Mengorganisasikan gagasan dilakukan dengan menuliskan pendapat mengenai suatu topik secara teratur dengan disertai
fakta yang mendukung pendapat terkait dengan topik. e.
Menulis dapat menilai gagasan secara objektif. Menulis memberikan berbagai informasi terkait dengan topik
tertentu. Dengan menguasi informasi tersebut maka kita dapat menilai suatu tulisan secara lebih objektif.
f. Menulis dapat memecahkan permasalahan.
Menulis merupakan kegiatan mengungkapkan perasaan kedalam tulisan. Menulis juga kegiatan untuk memecahkan
suatu permasalahan dengan menganalisisnya terlebih dahulu.
14 g.
Menulis dapat mendorong belajar secara aktif. Kita diharuskan menjadi penemu sekaligus pemecah masalah,
bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain. h.
Menulis dapat membiasakan berbahasa secara tertib. Kegiatan menulis yang terencana akan menggunakan bahasa
yang baik.
6
Dengan demikian fungsi menulis menurut Sabarti Akhadiah adalah untuk membiasakan seseorang membaca agar mendapatkan informasi
yang sesuai dengan topik tulisan , menyusun tulisan dengan sistematis dan membiasakan berbahasa secara tertib.
Selanjutnya Daeng Nurjamal dalam buku Terampil Berbahasa mengatakan
fungsi menulis
merupakan alat
untuk: 1
menginformasikan sesuatu kepada pembaca, 2 meyakinkan pembaca, 3 mengajak pembaca, 4 menghibur pembaca, 5 melarang atau
memerintah pembaca, 6 mendukung pendapat orang lain, dan 7 menolak atau menyanggah pendapat orang lain.
7
Dengan demikian fungsi menulis menurut Daeng Nurjamal adalah alat untuk menginformasikan, meyakinkan, mengajak, menghibur,
melarang atau memerintah, mendukung pendapat dan menolak atau menyanggah pendapat orang lain.
Jadi, fungsi bahasa yang berkaitan dengan kegiatan menulis argumentasi adalah fungsi penataan dan fungsi penyampaian serta
menulis dapat mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan gagasan secara objektif.
B.
Mengarang 1.
Pengertian Mengarang
Banyak yang beranggapan bahwa menulis sebuah karangan atau mengarang itu suatu pekerjaan yang mudah, karena menyusun ide-ide
yang ada dalam pikiran yang kemudian dituangkan dalam bentuk
6
Sabarti Akhadiah. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, hlm.1-2.
7
Daeng Nurjamal. Terampil Berbahasa. Bandung: Penerbit Alfabeta, hlm. 72.
15 tulisan. Namun pada kenyataannya banyak di antara mereka tidak
dapat menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan sehingga terjadi kesalahan dalam mengungkapkan gagasannya. Adapun pengertian
mengarang akan diuraian secara terperinci. a.
Sudarno berpendapat bahwa, “mengarang adalah bagian ekspresi secara tertulis. Segala kesan batin, baik pikiran, perasaan, maupun
kemauan dapat dinyatakan dengan bahasa tulis.”
8
Menurut pendapat Sudarno mengarang merupakan bagian pengungkapan ekspresi dengan menggunakan bahasa tulis.
b. Wahyu Wibowo mengatakan bahwa, “mengarang adalah suatu
penyampaian pikiran secara resmi atau teratur dalam tulisan .”
9
Menurut pendapat Wahyu Wibowo mengarang adalah suatu bentuk penyampaian pikiran dalam bentuk tulisan.
c. Mahsusi mengatakan “mengarang adalah rangkaian, susunan,
gubahan, ciptaan, komposisi, karya. Yang dirangkai adalah beberapa kesatuan pikiran yang diwujudkan dalam bentuk kalimat-
kalimat yang disusun sesuai kaidah komposisi .”
10
Menurut pendapat Mahsusi mengarang adalah susunan atau rangkaian kesatuan pikiran yang dituangkan dalam kalimat yang
sesuai kaidah. Dari pendapat para ahli di atas dapat dijelaskan bahwa mengarang
merupakan suatu kegiatan yang produktif. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa mengarang adalah rangkaian kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan ide atau gagasannya dengan memilih kata-kata atau ungkapan yang tepat sehingga bisa diketahui penggunaannya.
Mengarang adalah mengembangkan bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Hasil perwujudan melalui bahasa tulis itu
menjadi karya tulis yang dapat berupa suatu karangan.
8
Sudarno. Kemampuan Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah, hlm.96.
9
Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003, hlm. 56
10
Mahsusi, op cit, hlm.288