24
2
1
Sedang-Cukup.
Alasan, data dan fakta kurang membuktikan
kebenaran yang
disampaikan.
Sangat Kurang.
Alasan, data
dan fakta
tidak membuktikan
kebenaran yang
disampaikan.
3. Teknis Penulisan.
a. Ejaan
tanda baca,
pemakaian huruf, penulisan kata.
4 3
2 1
Sangat Baik-Sempurna.
Kesalahan ejaan antara 1 sampai 3.
Cukup-Baik.
Kesalahan ejaan antara 4 sampai 7.
Sedang-Cukup. Kesalahan ejaan lebih dari 7.
Sangat Kurang.
Semua penggunaan ejaan salah.
27
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sistem penilaian harus terurai berdasarkan komponen yang dinilai, kriteria,
skor tertinggi dan terendah
D. Peta Pikiran Mind Mapping
1. Pengertian Peta Pikiran Mind Mapping
Pada umumnya guru mengajar menggunakan metode-metode klasik yang sudah sering dipakai yaitu metode ceramah dan diskusi.
Dengan berkembangnya zaman, maka semakin berkembang ilmu pengetahuan dalam segala bidang. Salah satunya dalam bidang metode
27
http:www.e-bookspdf.orgrafinawidowatirespository.edu.upi Rafina Widowati, Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Melalui Pemanfaatan Media Artikel Opini, diakses
pada 13 September 2014 pukul 15.00
25 pembelajaran. Pada saat ini banyak berkembang metode pembelajaran
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran salah satu metode pembelajaran yang dianggap mampu mengoptimalkan hasil belajar
adalah metode peta pikiran atau disebut mind mapping. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal
1970-an yaitu, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri. Tony Buzan mengungkapkan
bahwa mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara hafiah yang akan “memetakan” pikiran.
28
Artinya bahwa metode mind mapping membantu seseorang dalam menuangkan suatu
hal dengan cara memetakan apa yang ingin ditulis. Lebih lanjut Buzan berpendapat bahwa mind mapping adalah cara
mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak. Dalam peta pikiran, sistem bekerja otak diatur secara alami.
Otomatis kerjanya pun sesuai dengan kealamian cara berpikir manusia. Peta pikiran membuat otak manusia ter-eksplor dengan baik,
dan bekerja sesuai fungsinya. Seperti kita ketahui, otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri. “Dalam peta pikiran, kedua sistem otak
diaktifkan sesuai porsinya masing-masing. Kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya”.
29
Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung, akan merangsang secara visual. Sehingga infomasi dari mind mapping
mudah untuk diingat. Dalam buku pintar mind map untuk anak dikatakan bahwa Mind
Map merupakan “raja alat ingatan, karena mind map merupakan bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras
dengan otak untuk m emudahkan seseorang dalam mengingat.”
30
Selanjutnya dalam buku Quantum Teaching metode mind mapping merupakan “proses berpikir dan memungkinkan seseorang untuk
28
Tony Buzan, Mind Mapping Jakarta : Gramedia, 2008 hlm. 4
29
Ibid, hlm. 9
30
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map Untuk Anak, Jakarta : Gramedia, 2008, hlm. 20.
26 berpindah-
pindah topik.”
31
Artinya seseorang dapat mengeluarkan seluruh pengetahuan yang dimiliki dan dapat dituangkan dalam tulisan.
Selanjutnya, Tony Buzan dalam bukunya Mind Mapping mengemukakan ada tujuh langkah untuk untuk membuat mind
mapping. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut: a
Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar landscape. Karena apabila dimulai dari
tengah akan memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya secara lebih bebas
dan alami. b
Menggunakan gambar atau foto untuk sentral. Karena sebuah gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu
otak dalam menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap
terfokus, membantu otak berkosentrasi, dan mengaktifkan otak. c
Menggunakan warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran mind
mapping lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.
d Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang
mengaitkan dua atau tiga atau empat hal sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan
diingat. e
Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena dengan garis lurus akan membosankan otak. Cabang-
cabang yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.
31
Bobbi DePorter, op.cit, hlm. 176.