Tindakan Siklus I. Deskripsi data

pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia. iii. Observasi. Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. iv. Refleksi. Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada keaktifan siswa selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan menulis karangan argumentasi. Tabel 4.2 Hasil Penilaian Karangan Argumentasi Siklus I Kelas : X-1 Siklus : I HariTanggal : Rabu, 05-11-2014 Waktu :90 Menit. No. Nama Aspek Jumlah Aspek Nilai Tingkat Keberhasilan 1 2 3 a b a b 1. AD 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 2. AH 2 3 4 4 3 16 80 Tinggi 3. AN 3 3 3 4 2 15 75 Sedang 4. AP 2 3 3 3 3 14 70 Rendah 5. AR 3 3 3 2 4 15 75 Sedang 6. AY 2 3 3 4 4 16 80 Tinggi 7. DA 3 3 3 2 3 14 70 Rendah 8. FJ 3 3 2 4 4 16 80 Tinggi 9. GD 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 10. HM 2 2 3 3 2 13 65 Rendah 11. HN 3 2 3 3 3 14 70 Rendah 12. HW 2 2 3 3 3 13 65 Rendah 13. JW 2 2 3 3 2 12 60 Rendah 14. LA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 15. LN 3 3 4 3 4 17 85 Tinggi 16. MA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 17. MD 2 3 4 4 3 16 80 Tinggi 18. MM 3 3 3 3 2 14 70 Rendah 19. MT 2 2 3 3 3 13 65 Rendah 20. NF 3 3 3 4 3 16 80 Tinggi 21. NR 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 22. PA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 23. RJ 2 3 3 4 4 16 80 Tinggi 24. RS 3 3 2 3 4 15 75 Sedang = 76 Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus I: Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping belum sepenuhnya tampak. Meskipun sudah dijelaskan, tetapi masih ada siswa yang belum mengerti atau paham dalam pembuatan peta pikiran mind mapping untuk menulis karangan argumentasi. Disamping itu masih ada siswa yang belum mampu menulis karangan argumentasi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar. Hal ini mengakibatkan siswa belum sepenuhnya dapat menulis karangan argumentasi berdasarkan peta pikiran mind mapping, sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang cukup berarti. Dengan nilai rata-rata kelas mencapai 76, siswa yang memperoleh nilai ≤75 KKM ada 8 siswa atau 29, dan siswa yang memperoleh nilai ≥75 KKM yaitu 20 siswa atau 71. Pembelajaran pada siklus I dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis karangan argumentasi siswa yang memperoleh nilai ≥75 KKM mencapai 80. Dari data diperoleh sebanyak 20 siswa atau 71 dari 28 siswa memperoleh nilai ≥75 KKM. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping belum berhasil. 25. SA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 26. TA 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 27. TJ 3 2 4 4 3 16 80 Tinggi 28. YR 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi Total 2120 Selanjutnya dalam penelitian ini dilakukan observasi terhadap guru, berikut hasil observasi guru yang dilakukan pada siklus I : Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Pada Siklus I No. Aspek yang diamati Dilakukan Penilaian Ya Tidak A B C 1. Guru membuat RPP. √ √ 2. Guru membuka pelajaran dengan baik. √ √ 3. Guru menanyakan kembali pelajaran yang telah lalu kepada siswa apersepsi √ √ 4. Guru menguasai materi ajar. √ √ 5. Guru mengelola kelas dengan baik. √ √ 6. Guru memberikan tugas kepada siswa. √ √ 7. Guru menggunakan media pembelajaran. √ √ 8. Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan tugas. √ √ 9. Guru Bersikap terbuka dan membantu. √ √ 10. Guru menutup pelajaran dengan baik. √ √ Keterangan : A = Baik B = Cukup, C = Kurang Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengamatobserver terhadap kegiatan mengajar peneliti. Diperoleh data bahwa 50 hasil pengamatan pada kategori baik dan 40 pada kategori cukup serta 10 pada kategori kurang. Pada hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa kekurangan peneliti ada dalam hal pengelolaan kelas. 2. Tindakan Siklus II. Tindakan siklus II dilaksanakan satu kali petemuan 2 × 45 menit pada tanggal 10 November 2014. Adapun tahapan-tahapan yang di lakukan pada siklus II adalah sebagai berikut : i. Perencanaan. Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, tetapi belum berhasil dengan maksimal. Hal ini ditunjukkan masih ada 8 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Dari hasil tindakan siklus I, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru kelas X-1 untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Dari diskusi tersebut diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan 2 x 45 menit yaitu pada hari Senin, 10 November 2014. Hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode peta pikiran mind mapping sebagai upaya untuk mengatasi kecukupan yang ada yaitu menggunakan media gambar yang disesuaikan dengan pengalaman siswa. Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Menentukan pokok bahasan atau memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan menulis karangan argumentasi. Alasan memilih Kompetensi Dasar atau indikator tersebut adalah: a Kompetensi dasar atau indikator tentang menulis karangan argumentasi sangat sulit dikuasai oleh siswa. Siswa banyak mengalami kesulitan pada indikator tersebut. b Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi tersebut nantinya dapat dipergunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis lebih lanjut. c Pemilihan Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi didasarkan pada kurikulum yang berlaku. 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun satu kali petemuan. Dalam satu pertemuan terdapat 2 jam pelajaran atau sekitar 90 menit. Pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 10 November 2014. Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, langkah- langkah skenario pembelajaran, media, metode dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terlampir. 3. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung. Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a. Ruang belajar. Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu. b. Gambar dan slide materi power point. Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan siswa dalam pembuatan peta pikiran mind mapping. Gambar diperlihatkan dengan menggunakan power point di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat peta pikiran mind maping lalu mencabang- cabangkannya. Sementara itu, setiap siswa diberi kertas HVS yang sudah ada gambar dan tinggal mencabang-cabangkannya. c. Buku pelajaran. Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Pesona Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas X SMA. ii. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun. Siklus II dilaksanakan selama satu kali pertemuan. Pertemuan dilaksanakan pada hari Senin, 10 November 2014 pada jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.10-08.30 WIB. Materi yang diajarkan adalah siswa dapat mengetahui karangan argumentasi secara mendalam, dan membuat peta pikiran mind mapping dengan baik. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran mind mapping. Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan media gambar. a. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyampaikan materi yang akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang karangan argumentasi dan metode peta pikiran. b. Pada kegiatan inti guru memulai dengan memberikan tugas kepada seluruh siswa untuk menulis karangan argumentasi. Guru memberikan penjelasan tentang penulisan karangan argumentasi yang benar. Kemudian guru memberikan lembaran kertas yang sudah berisi gambar kenaikan harga bahan bakar minyak, lalu siswa diminta untuk mencabang-cabangkan gambar tersebut sesuai dengan pendapat dan fakta yang ada. c. Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan guru bersama siswa menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia. iii. Observasi. Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. iv. Refleksi. Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus II belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada keaktifan siswa selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan menulis karangan argumentasi. Tabel 4.4 Hasil Penilaian Karangan Argumentasi Siklus II Kelas : X-1 Siklus : II HariTanggal : Senin, 10-11-2014 Waktu :90 Menit. No. Nama Aspek Jumlah Aspek Nilai Tingkat Keberhasilan 1 2 3 a b a b 1. AD 2 3 3 4 4 16 80 Tinggi 2. AH 2 3 4 4 3 16 80 Tinggi 3. AN 3 2 3 4 4 16 80 Tinggi 4. AP 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 5. AR 2 4 4 3 3 16 80 Tinggi 6. AY 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 7. DA 3 3 3 2 4 15 75 Sedang 8. FJ 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 9. GD 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 10. HM 2 3 3 3 3 14 70 Rendah 11. HN 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 12. HW 2 3 3 2 4 14 70 Rendah 13. JW 2 2 3 3 3 13 65 Rendah = 81 Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus II: Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping hampir sepenuhnya menunjukkan perubahan dari siklus sebelumnya. Siswa mengerti dan paham bagaimana membuat peta pikiran mind mapping yang digunakan untuk menulis karangan argumentasi. Siswa mampu mengembangkan peta pikiran mereka berdasarkan pendapat dan fakta yang ada, kemudian siswa dapat menuangkan pikirannya tersebut ke dalam bentuk paragraf dalam karangan argumentasi. 14. LA 3 3 2 4 4 16 80 Tinggi 15. LN 3 4 3 4 4 18 90 Tinggi 16. MA 3 3 4 4 2 16 80 Tinggi 17. MD 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 18. MM 2 3 3 4 3 15 75 Sedang 19. MT 2 3 3 3 3 14 70 Rendah 20. NF 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 21. NR 3 4 3 4 4 18 90 Tinggi 22. PA 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 23. RJ 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 24. RS 3 3 4 4 2 16 80 Tinggi 25. SA 3 3 4 4 3 17 85 Rendah 26. TA 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 27. TJ 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 28. YR 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi Total 2270 Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat membuat karangan argumentasi dengan metode peta pikiran mind mapping. Siswa juga sudah mampu menulis karangan argumentasi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar. Sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus II telah menunjukkan perubahan yang cukup berarti dengan nilai rata-rata kelas mencapai 81, siswa yang memperoleh nilai ≤75 KKM ada 4 siswa atau 14 dan siswa yang mem peroleh nilai ≥75 KKM yaitu 24 siswa atau 86. Pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis karangan argumentasi siswa yang memperoleh nilai ≥75 KKM mencapai 80. Dari data diperoleh sebanyak 24 siswa atau 86 dari 28 siswa memperoleh nilai ≥75 KKM. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping sudah berhasil. Namun peneliti akan mengadakan siklus ke III untuk menuntaskan penelitian atau agar seluruh siswa seluruhnya dapat memahami penggunaan metode peta pikiran mind mapping . Berikut merupakan hasil observasi guru yang dilakukan pada siklus II. Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Pada Siklus II No. Aspek yang diamati Dilakukan Penilaian Ya Tidak A B C 1. Guru membuat RPP. √ √ 2. Guru membuka pelajaran dengan baik. √ √ 3. Guru menanyakan kembali pelajaran yang telah lalu kepada siswa apersepsi √ √ 4. Guru menguasai materi ajar. √ √ 5. Guru mengelola kelas dengan baik. √ √ 6. Guru memberikan tugas kepada siswa. √ √ 7. Guru menggunakan media pembelajaran. √ √ 8. Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan tugas. √ √ 9. Guru Bersikap terbuka dan membantu. √ √ 10. Guru menutup pelajaran dengan baik. √ √ Keterangan : A = Baik B = Cukup, C = Kurang Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengamatobserver terhadap kegiatan mengajar peneliti. Diperoleh data bahwa 60 hasil pengamatan pada kategori baik dan 40 pada kategori cukup. Pada hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa kekurangan peneliti ada dalam hal pengelolaan kelas. 3. Tindakan Siklus III. Tindakan siklus III dilaksanakan satu kali petemuan 2 × 45 menit pada tanggal 12 November 2014. Adapun tahapan-tahapan yang di lakukan pada siklus III adalah sebagai berikut : i. Perencanaan. Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus II diketahui bahwa sudah banyak menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, tetapi belum tuntas. Hal ini ditunjukkan masih ada 4 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Dari hasil tindakan siklus II, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru kelas X-1 untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Dari diskusi tersebut diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan 2 x 45 menit yaitu pada hari Rabu, 12 November 2014. Hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode peta pikiran mind mapping sebagai upaya untuk mengatasi kecukupan yang ada yaitu menggunakan media gambar yang disesuaikan dengan pengalaman siswa serta membimbing langsung siswa yang mengalami kesulitan. Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus III meliputi kegiatan- kegiatan sebagai berikut: 1. Menentukan pokok bahasan atau memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan menulis karangan argumentasi. Alasan memilih Kompetensi Dasar atau indikator tersebut adalah: a Kompetensi dasar atau indikator tentang menulis karangan argumentasi sangat sulit dikuasai oleh siswa. b Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi tersebut nantinya dapat dipergunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis lebih lanjut. c Pemilihan Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi didasarkan pada kurikulum yang berlaku. 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun satu kali petemuan. Dalam satu pertemuan terdapat 2 jam pelajaran atau sekitar 90 menit. Pada siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 10 November 2014. Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, langkah- langkah skenario pembelajaran, media, metode dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terlampir. 3. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung. Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a. Ruang belajar. Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu. b. Gambar dan slide materi power point. Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan siswa dalam pembuatan peta pikiran mind mapping. Gambar diperlihatkan dengan menggunakan power point di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat peta pikiran mind maping lalu mencabang- cabangkannya. Sementara itu, setiap siswa diberi kertas HVS yang sudah ada gambar dan tinggal mencabang- cabangkannya. c. Buku pelajaran. Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Pesona Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas X SMA. ii. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun. Siklus III dilaksanakan selama satu kali pertemuan. Pertemuan dilaksnakan pada hari Rabu, 12 November 2014 pada jam kelima dan keenam yaitu pukul 10.10-11.30 WIB. Materi yang diajarkan adalah siswa dapat menggunakan metode peta pikiran mind mapping dalam menulis karangan argumentasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran mind mapping. Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan media gambar. a. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyampaikan materi yang akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang karangan argumentasi dan metode peta pikiran. b. Pada kegiatan inti guru memulai dengan memberikan tugas kepada seluruh siswa untuk menulis karangan argumentasi. Guru memberikan penjelasan tentang penulisan karangan argumentasi yang benar. Kemudian guru memberikan lembaran kertas yang sudah berisi gambar kenaikan harga bahan bakar minyak, lalu siswa diminta untuk mencabang- cabangkan gambar tersebut sesuai dengan pendapat dan fakta yang ada, kemudian dari cabang yang telah dibuat dikembangkan menjadi beberapa paragraf. c. Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan guru bersama siswa menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia. iii. Observasi. Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. iv. Refleksi. Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus III menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada keaktifan siswa selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan menulis karangan argumentasi. Tabel 4.6 Hasil Penilaian Karangan Argumentasi Siklus III Kelas : X-1 Siklus : III HariTanggal : Rabu, 12-11-2014 Waktu :90 Menit. No. Nama Aspek Jumlah Aspek Nilai Tingkat Keberhasilan 1 2 3 a b a b 1. AD 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 2. AH 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 3. AN 3 2 3 4 4 16 80 Tinggi 4. AP 2 4 4 3 3 16 80 Tinggi 5. AR 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 6. AY 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 7. DA 3 3 2 4 4 16 80 Tinggi 8. FJ 3 4 4 4 3 18 90 Tinggi 9. GD 3 4 4 4 4 19 95 Tinggi 10. HM 2 2 4 4 3 15 75 Sedang 11. HN 3 3 4 4 2 16 80 Tinggi 12. HW 2 3 4 4 2 15 75 Sedang 13. JW 2 3 3 4 3 15 75 Sedang 14. LA 3 3 2 4 4 16 80 Tinggi 15. LN 3 4 4 4 4 19 95 Tinggi 16. MA 3 4 4 3 3 17 85 Tinggi 17. MD 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 18. MM 3 4 3 3 4 17 85 Tinggi 19. MT 2 3 4 4 3 16 80 Tinggi 20. NF 3 4 4 4 4 19 95 Tinggi 21. NR 3 4 4 4 4 19 95 Tinggi 22. PA 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 23. RJ 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 24. RS 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi = 85 Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus III: Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping sudah sepenuhnya menunjukkan perubahan dari siklus sebelumnya. Siswa mengerti dan paham bagaimana membuat peta pikiran mind mapping yang digunakan untuk menulis karangan argumentasi. Siswa mampu mengembangkan peta pikiran mereka berdasarkan pendapat dan fakta yang ada, kemudian siswa dapat menuangkan pikirannya tersebut ke dalam bentuk paragraf dalam karangan argumentasi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah sepenuhnya dapat membuat karangan argumentasi dengan metode peta pikiran mind mapping. Siswa juga sudah mampu menulis karangan argumentasi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar. Sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus III telah menunjukkan perubahan yang cukup berarti dengan nilai rata-rata kelas mencapai 85, siswa yang memperoleh nilai ≤75 KKM tidak ada, dan siswa yang memperoleh nilai ≥75 KKM yaitu 28 siswa atau 100. Pembelajaran pada siklus III dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis karangan argumentasi siswa yang memperoleh nilai ≥75 KKM mencapai 80. Dari data diperoleh sebanyak 28 siswa atau 100 dari 28 siswa memperoleh nilai ≥75 KKM. Hal ini menunjukkan 25. SA 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 26. TA 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 27. TJ 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 28. YR 3 4 4 4 4 19 95 Tinggi Total 2390 bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran mind mapping sudah berhasil. Berikut merupakan hasil observasi guru yang dilakukan pada siklus III. Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Pada Siklus III No. Aspek yang diamati Dilakukan Penilaian Ya Tidak A B C 1. Guru membuat RPP. √ √ 2. Guru membuka pelajaran dengan baik. √ √ 3. Guru menanyakan kembali pelajaran yang telah lalu kepada siswa apersepsi √ √ 4. Guru menguasai materi ajar. √ √ 5. Guru mengelola kelas dengan baik. √ √ 6. Guru memberikan tugas kepada siswa. √ √ 7. Guru menggunakan media pembelajaran. √ √ 8. Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan tugas. √ √ 9. Guru Bersikap terbuka dan membantu. √ √ Keterangan : A = Baik B = Cukup, C = Kurang Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengamatobserver terhadap kegiatan mengajar peneliti. Diperoleh data bahwa 90 hasil pengamatan pada kategori baik dan 10 pada kategori cukup. Pada hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa kekurangan peneliti ada dalam menutup pelajaran.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang sebanyak III siklus. Adapun pembahasan mengacu pada instrumen penelitian. 1 Hasil Menulis Karangan Argumentasi Siswa Tabel 4.8 Hasil Menulis Karangan Argumentasi Siswa Pada Pretes, Siklus I, Siklus II dan Siklus III No. Nama Pretes Siklus I Siklus II Siklus III 1. AD 60 75 80 85 2. AH 75 80 80 85 3. AN 65 75 80 80 4. AP 50 70 75 80 5. AR 65 75 80 85 6. AY 65 80 85 85 7. DA 65 70 75 80 8. FJ 70 80 85 90 9. GD 80 85 90 95 10. Guru menutup pelajaran dengan baik. √ √ 10. HM 50 65 70 75 11. HN 60 70 75 80 12. HW 55 65 70 75 13. JW 50 60 65 75 14. LA 60 75 80 80 15. LN 80 85 90 95 16. MA 70 75 80 85 17. MD 75 80 85 85 18. MM 60 70 75 85 19. MT 65 65 70 80 20. NF 80 80 90 95 21. NR 80 85 90 95 22. PA 70 75 85 85 23. RJ 75 80 85 85 24. RS 60 75 80 85 25. SA 65 75 85 90 26. TA 80 85 90 90 27. TJ 75 80 85 90 28. YR 75 85 90 95 Rata-rata 36 71 86 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuktikan adanya peningkatan yang signifikan. Pada siklus I hanya 71 siswa yang mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II sebanyak 86, hal ini telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebanyak 80 siswa memenuhi KKM dari sekolah yaitu 75. Namun peneliti ingin menuntaskan penelitian dengan mengadakan siklus III dengan tingkat keberhasilan mencapai 100. 2 Hasil Kuesioner Siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian terdapat 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, dan tidak setuju. Selanjutnya peneliti akan membahas satu persatu hasil angket yang digunakan dalam penelitian. a. Pertanyaan nomor satu yaitu Saya tertarik mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan materi menulis karangan argumentasi, terdapat 16 siswa atau 57 menjawab sangat setuju, 10 siswa atau 36 menjawab setuju, dan 2 siswa atau 7 menjawab tidak setuju. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyukai pelajaran bahasa Indonesia dengan materi menulis karangan argumentasi. b. Pertanyaan nomor dua yaitu Saya menyukai belajar dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping ini, terdapat 18 siswa atau 64 menjawab sangat setuju, 10 orang menjawab setuju 36, dan 0 atau tidak ada siswa yang menjawab tidak setuju ini membuktikan bahwa seluruh siswa menyukai penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran. c. Pertanyaan nomor tiga Saya tidak menyukai belajar dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping ini, terdapat 0 atau tidak ada siswa yang menjawab sangat setuju dan setuju, serta 28 siswa atau 100 menjawab tidak setuju ini menunjukkan bahwa semua siswa menerima metode mind mapping dengan baik. d. Pertanyaan nomor empat, Saya merasa dengan menggunakan metode mind mapping lebih semangat mempelajari Bahasa Indonesia, khususnya materi tentang menulis karangan argumentasi. Dari pernyataan di atas terdapat 26 siswa atau 93 menjawab sangat setuju, 2 siswa atau 7 menjawab setuju, dan 0 atau tidak ada siswa yang menjawab tidak setuju. e. Pertanyaan nomor lima, Saya merasa jenuh dengan penerapan metode mind mapping. Dari pertanyaan di atas terdapat 28 siswa atau 100 menjawab tidak setuju. Ini disebabkan karena siswa merasa metode mind mapping metode yang menyenangkan dan membantu dalam menuliskan gagasan mereka ke dalam sebuah karangan. f. Pertanyaan nomor enam, Saya memahami materi dengan baik setelah menggunakan metode mind mapping. Terdapat 25 siswa atau 89 menjawab sangat setuju, 3 siswa atau 11 menjawab setuju dan 0 atau tidak ada yang menjawab tidak setuju. g. Pertanyaan nomor tujuh, Saya lebih aktif dalam mengikuti tahapan pembelajaran mind mapping.Terdapat 20 siswa atau 71 menjawab sangat setuju, 5 siswa atau 18 menjawab setuju, dan 3 siswa atau 11 menjawab tidak setuju. h. Pertanyaan nomor delapan, Saya merasakan peningkatan dalam hasil belajar materi menulis karangan argumentasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode mind mapping. Terdapat 26 siswa atau 93 menjawab sangat setuju, 2 siswa atau 7 menjawab setuju. i. Pertanyaan nomor Sembilan, Saya menyukai cara guru mengajar dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode mind mapping. Terdapat 24 siswa atau 86 menjawab sangat setuju, dan 4 siswa atau 14 menjawab setuju. j. Pertanyaan nomor sepuluh, Saya berharap metode ini diterapkan dalam pokok bahasan lainnya. Terdapat 27 siswa atau 96 menjawab sangat setuju, dan 1 siswa atau 4 menjawab setuju untuk metode mind mapping ini dapat diterapkan di pokok bahasan lain. Kesimpulannya bahwa dari kuesioner yang peneliti berikan kepada siswa sebgaian besar siswa setuju dengan penggunaan metode mind mapping dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis karangan argumentasi. Selain itu dari kuesioner yersebut juga diketahui bahwa siswa berharap metode mind mapping ini dapat dilaksanakan di pokok bahasan lain, karena metode ini sangat membantu siswa dalam menuliskan banyak gagasan dan kemudian dituangkan dalam sebuah karangan. 3 Aktivitas Guru Selama Pembelajaran Aktivitas guru pada siklus I diperoleh data bahwa 50 hasil pengamatan pada kategori baik dan 40 pada kategori cukup serta 10 pada kategori kurang. Akan tetapi pada siklus II terjadi peningkatan diperoleh data bahwa 60 hasil pengamatan pada kategori baik dan 40 pada kategori cukup, dan di siklus III diperoleh data bahwa 90 hasil pengamatan pada kategori baik dan 10 pada kategori cukup.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA SMA TARUNA MANDIRI PAMULANG – TANGERANG SELATAN

0 4 115

The Effectiveness of Using Mind Mapping in the Teaching of Writing Essay

0 9 99

Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) pada siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 6 0

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 1 SAMARINDA

0 36 228

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SALATIGA

1 20 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN SRAGEN

0 3 205

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN ( MIND MAPPING ) PADA MATA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kalisoro Kec.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kaliso

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahu

1 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 0 18