ditemukan adanya hambatan yaitu masih ada 4 siswa atau 14 yang masih merasa kesulitan dalam membuat peta pikiran
sehingga dalam menulis karangan argumentasi masih belum dapat berkembang.
Hambatan ini kemudian diperbaiki pada siklus III yaitu dengan mendekati dan memberi bimbingan kepada siswa tersebut
bagaimana cara
membuat peta
pikiran kemudian
mengembangkannya menjadi sebuah karangan argumentasi. Pada setiap pertemuan siklus II, pembuatan peta pikiran dibuat
lebih menarik.
3. Tindakan Siklus III
a. Tahap Perencanaan Tindakan.
i. Identifikasi masalah pada siklus II dan penetapan alternatif
pemecahan masalah. ii.
Menentukan pokok bahasan. iii.
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan metode peta pikiran mind mapping.
iv. Mengembangkan skenario pembelajaran.
v. Menyiapkan sumber belajar.
vi. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan Tindakan.
i. Menuntaskan
tindakan sesuai
dengan skenario
pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.
ii. Guru menerapkan pembelajaran dengan metode peta
pikiran mind mapping. iii.
Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan metode peta pikiran mind mapping.
iv. Memantau
perkembangan kemampuan
menulis argumentasi dengan metode peta pikiran mind mapping
c. Tahap Observasi.
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran aktivitas guru dan siswa.
d. Tahap Refleksi.
Hasil yang diperoleh dari tindakan siklus III melalui pengamatan dan penilaian hasil kemampuan menulis karangan
argumentasi siswa kemudian dianalisis. Dari refleksi siklus II ditemukan adanya hambatan yaitu terdapat 4 siswa yang masih
belum memahami menggunakan metode mind mapping untuk menulis karangan argumentasi, sehingga dalam menulis karangan
argumentasi masih belum dapat berkembang dengan baik. Hambatan ini kemudian diperbaiki pada siklus III yaitu
dengan mendekati dan memberi bimbingan kepada 4 siswa yang masih belum tuntas serta memberikan contoh-contoh konkret
yang dapat dipahami oleh 4 siswa tersebut.