BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas SMA Muhammadiyah
25 Pamulang.
Lembaga pendidikan
SMA Muhammadiyah 25 Pamulang berdiri 20 tahun lalu, tepatnya pada tahun
1991. Latar belakang didirikannya SMA Muhammadiyah 25 Pamulang adalah atas dasar pertimbangan para pendirinya dengan memperhatikan
beberapa aspek berikut: 1.
Pertimbangan aspek agama, adalah untuk mengintegrasikan ajaran islam dengan ilmu pengetahuan.
2. Pertimbangan aspek filosofis, bahwa lembaga pendidikan yang
dikelola oleh Muhammadiyah masih jarang dan terkesan ketinggalan zaman.
3. Pertimbangan historis, bahwa dari tahun beridirinya
Muhammadiyah 1912, Muhammadiyah semakin mendapat dukungan dari masyarakat, termasuk pamulang.
4. Pertimbangan aspek pendidikan, bahwa banyak siswa SMP
Muhammadiyah melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya di lembaga pendidikan umum.
Pada awal berdirinya, SMA Muhammadiyah 25 Pamulang mendapat status diakui dari Kanwil Depdikbud, Jawa Barat, 5 tahun kemudian
memperoleh status disamakan, dan sejak tahun 2007 sampai sekarang telah terakreditasi dengan nilai “A”.
Sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Muhammadiyah 25 Pamulang lengkap, mulai dari laboratorium hingga klinik kesehatan gigi
dan umum tersedia. Ruang kelas dilengkapi dengan infokus dan AC. Dalam satu kelas berisi 23-28 siswa ini bertujuan agar kelas tidak terlalu
penuh, dan siswa kondusif dalam pembelajaran yang diberikan.
B. Deskripsi data
Kelas yang digunakan penelitian adalah kelas X-1 yang terdiri dari 28 siswa Kegiatan awal yang dilakukan peneliti yaitu mengadakan kegiatan
observasi awal untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan menemukan berbagai kendala yang dihadapi sekolah dalam
proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya kelas X-1. Setelah peneliti melakukan pendekatan dengan guru kelas X-1 dan mengamati
keadaan siswa melalui observasi pembelajaran di kelas, peneliti mengetahui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada
kompetensi menulis dirasa sulit bagi siswa. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis masih belum mencapai
KKM. Sehingga kemampuan siswa dalam kompetensi menulis khususnya menulis argumentasi masih rendah.
Dari seluruh siswa kelas X-1 yang berjumlah 28 siswa, hanya 10 siswa yang n
ilainya mencapai KKM ≥75. Rendahnya kemampuan menulis siswa khususnya menulis karangan argumentasi menunjukkan ada kelemahan
yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokok aspek menulis argumentasi. Berikut merupakan nilai hasil belajar menulis
karangan argumentasi.
Tabel 4.1
Hasil Penilaian Karangan Argumentasi Sebelum Tindakan
No. Nama
Nilai Tingkat Keberhasilan
1. AD
60 Rendah
2. AH
75 Sedang
3. AN
65 Rendah
4. AP
50 Rendah
5. AR
65 Rendah
6. AY
65 Rendah
7. DA
65 Rendah
8. FJ
70 Rendah